Bab 20 ; ☆ Dan, Selesai

135 18 0
                                    

a little bit 🔞
happy reading!

.
.
.
.

Diperjalanan, tak terjadi obrolan apapun, Bintang sibuk mengendara sedangkan Asha sudah tertidur beberapa menit lalu dipundak Bintang, pahanya sentiasa dielus-elus oleh tangan kiri Bintang, sesekali ia melihat Asha melalui kaca spion motor miliknya sembari tersenyum kecil.

Saat sudah sampai depan rumahnya, Bintang memarkirkan motor dengan hati-hati, takut Asha terjatuh, untung saja tidak. Ia meletakan di Garasi milik keluarganya dan menggendong Asha yang tengah tertidur lelap itu. Beruntung orang tuanya belum pulang kerja, jika sudah, pasti ia akan di sidang karena membawa anak kecil ke Rumah mereka.

Ia meletakan Asha dengan hati-hati diranjang tidur berukuran sedang miliknya, lalu ia membuka sepatu, kaus kaki, memberi selimut, serta kecupan dipipi gembul Asha. Ia berjongkok didepan wajah Asha, memandangi wajah yang tengah tertidur itu dengan damai sebelum ia pergi untuk bebersih.

***
H

ampir dua puluh menit ia mandi, sekarang Bintang sudah selesai bebersih ia menggosok rambut basahnya dengan handuk, memakai setelan tidur, lalu ia tersenyum, kekasih manisnya itu masih terlelap.

Bintang pikir istirahat sejenak tak apa bukan? Jadi ia merebahkan dirinya tepat disamping Asha, ikut memakaikan selimut pada dirinya, ia menatap wajah Asha secara dekat, bahkan hembusan napas saja terdengar.

Bintang menarik tubuh Asha agar dekat dengannya ia tatap lagi wajah itu, namun sayang, tak bisa berlama-lama menatap wajah manis kekasihnya, Asha lebih dulu merapatkan pelukannya pada dada bidang milik Bintang, Bintang tersenyum kecil, ia ikut memejamkan matanya.

Sekarang matahari sudah tenggelam, bulan mulai naik dan hari berganti menjadi malam, ratusan bintang melihat sepasang anak adam yang terlelap dalam tidurnya, oh. Tidak dengan Asha, ia sudah bangun beberapa menit lalu, ia menatap wajah Bintang dalam gelap, ia berpikir, mengapa kekasihnya jauh lebih terlihat tampan apabila dilihat dengan jarak seperti ini? Dengan kulit tanned erotisnya, dan rambut basahnya. Siapa yang tidak gila melihat pemandangan seperti itu?.

Sudahi tatap-menatapnya, Asha perlahan melepas pelukan itu dan turun dari ranjang, ia juga ingin mandi. Karena sudah malam, Asha mandi cepat saja, yang penting tubuhnya sudah bersih. Saat ia akan keluar Kamar Mandi, Bintang sudah lebih dulu ada didepan pintu, langsung memeluk tubuh wangi Asha yang masih terbalut handuk.

"YA AMPUN! JANGAN KAGETIN AKU DONG IH NYEBELIN, minggir duluu Rumm aku mau pakai baju duluu. Minggir gakk," Omel Asha, sekarang ia menyesal tidak bawa baju ke Kamar Mandi tadi.

Bintang sudah melepaskan Asha tetapi ia tetap membuntuti kekasihnya itu. "Arum, kamu bisa keluar sebentar? Aku mau ganti baju dulu, nanti kalau udah selesai aku panggil." titah Asha, Bintang yang mendengar itu menaiki satu alisnya.

"Terus? Kan tinggal ganti aja, Ca, emang kenapa?" tanya Bintang yang mampu membuat Asha menghembuskan napas kesal. "GAK ADA YA, CEPET KELUAR AKU HITUNG NIH KALAU GAK KELUAR AKU PULANG." finalnya.

"Dih galak, dasar rubah galak, IYA IYA INI KELUAR AMPUN." mohonya, karena Asha ingin memukulnya menggunakan sisir yang terletak dimeja.

.
.
.
.

Usai sudah perdebatan ini, sekarang Asha tengah bersandar pada dasboard milik Bintang ia sedang menonton drama favoritnya, tapi Bintang tiba-tiba menaiki ranjang dengan melompat, Asha hanya bisa merotasikan manik coklat miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARTNER MAIN GAME - HYUCKREN [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang