Chaeyoung bergabung dimeja makan dengan bingung karena suasana disana benar benar sepi seakan canggung.
"A-Apa ada sesuatu yang aku lewatkan? Dimana Jennie Eonnie?" Tanya Chaeyoung memecahkan keheningan.
"Jennie dikamar. Dia tidak ingin makan" ujar Joy.
"Kenapa?" Bingung Chaeyoung.
"Salahin mereka" sahut Joy menunjuk kearah Seulgi dan Wendy.
"Mwoya!? Kenapa kita!?" Protes Wendy.
"Gara gara dare kalian, Jennie terluka!" Kesal Joy.
"Terluka?" Beo Seulgi.
"Kenapa kalian malah dare Jisoo untuk balikan sama mantannya?" Tanya Irene datar.
"Y-Ya namanya juga dare" balas Seulgi sedikit takut dengan tatapan Irene.
"Bodoh! Dare lo itu bikin hati Jennie terluka!" Kesal Irene.
"Jennie suka sama Jisoo?" Tanya Wendy.
"Apa tidak bisa dilihat kalau dia cemburu huh? Sudah pasti dia suka lah sama tuh ayam. Hanya saja ayam kalian yang tidak peka" balas Joy.
"Jisoo juga suka sama Jennie si" ujar Seulgi.
"Jadi mereka saling suka huh? Hanya saja keduanya gengsi" balas Irene.
"Apa ada cara untuk menyatukan mereka?" Tanya Joy.
"Tidak tidak! Aku tidak ingin ya Jennie Eonnie pacaran sama buaya!" Sambar Chaeyoung dengan posesif.
"Chaeyoung-ah, gue sama yang lain memang buaya tapi kita bakalan setia sama orang yang tepat kok. Kita pacaran sama cewek lain juga hanya gara gara bosan si. Kalau kita sudah menemukan cinta yang sebenar, kita bakalan setia sama 1 cewek saja" ujar Wendy.
"Buktikan!" Tantang Chaeyoung.
"Bagaimana caranya?" Bingung Wendy.
"Berubah menjadi cowok yang baik. Kalian tidak boleh lagi menyakiti hati mana mana cewek" datar Chaeyoung.
"Chaeyoung ada benarnya" sambar Irene.
"Tapi gue tidak buaya loh" protes Seulgi.
"Itu gara gara lo terlalu cupu" sambar Wendy.
Seulgi berdecak "Itu gara gara gue setia sama satu cewek" ujarnya melirik Irene seakan memberi code.
Namun Irene pura pura tidak mengerti.
"Jadi bagaimana? Kalian setuju sama tantangan gue?" Tanya Chaeyoung.
"Kita setuju deh" balas Wendy pasrah.
Dia beralih menatap Lisa "Kenapa diam?"
Lisa sontak tersadar dari lamunannya "Ah, tidak apa apa"
"Li, kamu baik baik saja?" Tanya Chaeyoung khawatir membuat Lisa mati matian menahan senyumannya.
"Kepala aku pusing Chaeng~" rengek Lisa meletakkan kepalanya dipundak Chaeyoung.
"Pasti efek mabuk tadi malam" ujar Chaeyoung mengelus kepala Lisa.
"Nih, minum obat duluan deh" sambar Seulgi yang cukup tahu sikap modus sahabatnya itu.
"Sebelum minum obat, kamu harus makan duluan" ujar Chaeyoung.
Namun Lisa menggeleng dengan mempoutkan bibirnya "Tidak ada selera"
"Geli banget gue melihat anak ayam seperti itu" bisik Wendy.
"Sama ihh. Mana wajahnya juga menyebalkan banget" balas Seulgi ikutan berbisik.
"Aku suapin ya" ujar Chaeyoung mengambil nasi goreng yang sudah terhidang.
"Boleh boleh!" Sahut Lisa dengan cepat.
"Buka mulut kamu"
Dengan senang hati Lisa membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Chaeyoung.
"Makanannya terasa lebih enak gara gara disuapin sama kamu" ujar Lisa menimbulkan rona merah dipipi Chaeyoung.
"Chae, kamu suka sama Lisa?" Timpal Joy.
"Kamu suka sama seorang gadis!?" Lanjut Irene melotot.
Chaeyoung sontak panik "A-Aniyo. Aku hanya menganggap Lisa seperti saudara sama seperti aku menganggap kalian"
"Tidak bisa dipercaya" komentar Joy.
"Betul! Sikap kamu ketika bersama Lisa itu berbeda ya. Kalian sudah seperti orang pacaran" lanjut Irene.
Chaeyoung menjadi salah tingkah "A-Aku tidak mungkin mencintai seorang gadis" sangkalnya.
"Terus bagaimana kalau aku cowok? Apa kamu akan mencintai aku?" Sambar Lisa.
Chaeyoung menunduk "Aku tidak ada jawaban untuk itu" lirihnya.
Lisa memegang kedua tangan Chaeyoung "Chaeng, lupakan soal masa lalu kamu. Jangan membenci cowok lain hanya gara gara kesalahan satu cowok. Kamu berhak bahagia bersama cowok yang tepat"
"Hiks jangan Jeff"
"Persetan dengan semuanya! Aku ingin menikmati kamu!"
Jeffri bersmirk lantas dia melepaskan baju yang dipakainya sehingga Chaeyoung sontak menutup matanya dengan terisak ketakutan.
"Lepas!" Sentak Chaeyoung ketika Jeffri sudah memegang kedua tangannya.
Badan Chaeyoung sudah gementar. Dia memang mencintai Jeffri namun tetap saja dia tidak akan menyerahkan kehormatannya itu karena Jeffri belum sah menjadi suaminya.
Plakkk
Kepala Chaeyoung terasa pusing. Tamparan dari Jeffri benar benar menyakitkan bahkan kini sudut bibirnya sudah terluka.
"Lo fikir gue pacaran sama lo gara gara gue mencintai lo hah? Ck, bodoh! Gue pacaran sama lo juga hanya gara gara tantangan dari teman teman gue! Sekarang gue tidak akan mensia siakan peluang ini!"
Nafas Chaeyoung mula memburu. Kedua tangannya mula gementar dan isakannya mula kedengaran walaupun saat ini dia kesulitan untuk bernafas.
"Apa yang kalian lakukan!?" Teriakan itu membuat mereka menelan ludah dengan kasar.
Terlihatlah Jennie yang sudah menghampiri mereka dengan marah.
"Hiks andwae! Pergi!" Teriak Chaeyoung menutup kedua kupingnya.
"Chae. Ini Jennie Eonnie" bujuk Jennie menangkup kedua pipi Chaeyoung.
"Hiks Eonnie" isak Chaeyoung memeluk Jennie dengan erat.
"Jangan memaksa Chaeyoung untuk terus menerima cowok! Chaeyoung butuh waktu, Lisa!" Marah Jennie.
Lisa kelihatan bersalah "C-Chaeng, maaf"
"Mendingan kalian pulang sekarang. Kita bahas soal ini besok saja dikampus" ujar Irene.
Tanpa membantah, Seulgi bersama Wendy akhirnya membawa Lisa pergi dari sana.
"Shh tenang ya. Jeffri tidak ada disini. Dia tidak akan menyakiti kamu lagi" bisik Jennie mengelus punggung Chaeyoung dengan lembut agar gadis itu merasa tenang.
"Jen, lo bawa Chaeyoung istirahat dikamar saja. Tenangkan dia. Jangan biarkan dia memikirkan sosok Jeffri lagi" arah Irene.
"Arrasso" sahut Jennie.
"Chae, ayo kekamar" anak Jennie.
"Hiks jangan pergi" isak Chaeyoung memeluk Jennie dengan erat seakan takut Jennie pergi meninggalkannya.
"Eonnie ada bersama kamu. Ayo" ajak Jennie membawa Chaeyoung kekamar.
"Semuanya semakin rumit" keluh Joy menatap kepergian Chaeyoung dan Jennie.
"Kasian juga sama Lim si" ujar Irene.
"Apa tidak sebaiknya kita membawa Chaeyoung bertemu Psikiater?" Tanya Joy.
"Kita harus meminta persetujuan dari Chaeyoung duluan" sahut Irene dibalas helaan nafas kasar dari Joy.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice of Love✅
FanfictionDemi gadis yang ditaksir, Limario sanggup mengganti identitasnya menjadi Lalisa hanya untuk mendapatkan hati Chaeyoung, gadis yang dia cintai. Namun, akhirnya dia sendiri yang mensia-siakan semua pengorbanannya. Chaelisa/Chaelim📌 Litop📌 BxG📌 Fan...