Itu suara yang dari tadi memenuhi telinga gue. Gue tutup mata untuk mencoba supaya hilang suara nya. Penglihatan gue juga jadi gelap.
Saat gue buka mata, hal pertama yang gue lihat adalah tempat yang gelap dan bercampur berwarna merah darah. Ini dimana sih? Kenapa disini semuanya merah gelap?
Gue jalan kedepan, sambil teriak manggil bestai gue tapi nggak ada yang nyahut.
"NAKILLA"
"SIENNA"
"REA"
"SEARLAIT"
"KALIAN DIMANA? DISINI GELAP, GUE TAKUT, JANGAN SEMBUNYI, AYO KELUAR." dengan berteriak gue manggil mereka dan menyuruh mereka keluar.
Gue takut coy, disini gelap dan rada rada merah gitu. Dengan terus berlari dan tetap memanggil mereka. FYI, gue takut dengan gelap, tapi nggak sampai gue histeris juga atau nangis kejang kejang, nggak ya. Bisa dibilang gue antara takut nggak takut gitu.
Perlahan lahan kegelapan ini memudar dan berganti dengan warna merah darah seutuhnya. Ini beneran merah semua dan juga membuat mata gue sakit.
Berjalan terus maju kedepan tanpa tujuan dan mungkin sudah sekitar setengah jam gue disini. Di sepanjang perjalanan, gue nggak ngeliat apapun.
Dah lah, lelah gue, mending duduk aja kali ya. Saat gue duduk, ada suara yang samar-samar seperti suara air mengalir gitu. Suara itu semakin jelas dan seponta gue berdiri langsung masang kuda-kuda untuk pertahanan.
"Setelah sekian lama kami menunggu, ribuan tahun kami terbelenggu, akhirnya anda datang tuanku,
Datang lah kepada kami,
Kehidupan keindahan yang dimimpi"Entah dari mana suara itu, yang jelas itu menakutkan. menggelegar diseluruh ruangan ini. Tuanku apa maksudnya? Dan sekian lama kami menunggu, maksudnya gue yang ditunggu? Sama siapa? Gue aja nggak kenal sama mereka.
"SIAPA LO? DAN APA MAKSUD PERKATAAN LO TADI? GUE NGGAK KENAL SAMA KALIAN" dengan berteriak gue balas mereka.
Suara itu sudah menghilang dan digantikan dengan sosok yang merah pekat, sangking pekatnya jadi rada gelap gitu, seperti warna darah yang sangat kental dan sudah lama. Tau kan? Tau lah masa nggak tau.
Sosok itu mendekat dan semakin mendekat, bentuknya perlahan terlihat jelas. Dan sosok itu sudah dekat ada sekitar 1 meter dihadapan gue dan dia berhenti.
Sosok itu membungkuk layaknya memberi salam, seperti para bangsawan gitu, tau kan?
"Lama tidak berjumpa tuanku"
***
Author POV
Disini, ditempat yang berkobar dengan api, Sienna masih terlelap menutup matanya tanpa terganggu dengan kobaran Tersebut.
PIKK .....
PIKK....
PIKK....
"Ugg, ini dimana?" Sambil memegang kepalanya yang terasa sakit dan mulai duduk.
PIKK....
PIKK...
PIKK....
"Suara apa itu?" Sienna bangun dari dudukannya dan mulai menetralkan pandangan yang sedikit buram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five doors
Adventureini tentang Alleta bersama sahabatnya di dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Dunia yang berisi makhluk-makhluk yang aneh dan tidak lazim di mata mereka . . . lanjut aja cerita nya kalo kalian penasaran