06

9 2 2
                                    

Sosok itu mendekat dan semakin mendekat, bentuknya perlahan terlihat jelas. Dan sosok itu sudah dekat ada sekitar 1 meter dihadapan gue dan dia berhenti.

Sosok itu membungkuk layaknya memberi salam, seperti para bangsawan gitu, tau kan?

"Lama tidak berjumpa tuanku"

(Bagi yang lupa ini di chapter 04 yak bisa dibaca ulang kalau mau)

POV Author

"Tuanku? Maksudnya? Kita kenal aja nggak udah dipanggil tuan aja." Tanya Aletta yang bingung dengan orang didepannya.

"Seperti yang saya duga anda pasti bingung tuan. Akan saya jelaskan." Ucap sosok itu sambil tersenyum.

"Sebelum itu perkenalkan nama saya Max von Mayerline anda bisa memanggil saya Max."  Ucap sosok itu atau Max memperkenalkan dirinya dengan tangan kanan diletakkan diatas dada kirinya sambil sedikit membungkuk. ( Seperti salam gitu, tau kan).

"Hai Max." Ucap Aletta dengan melambaikan tangannya.

"Kalau gitu gue Aletta Berdine Barlta panggil aja Aletta." Balas Aletta yang juga sedikit membungkuk ala ala nona bangsawan gitu sambil memperkenalkan dirinya juga.

"Anda tidak perlu bersikap seperti itu nona Aletta." Ucap Max saat melihat Aletta juga ikut memberi salam seperti itu.

"Kenapa? Kan Lo tadi juga gitu, bukannya kalau orang memperkenalkan dirinya sambil sedikit membungkuk kita juga seperti itu? Itu kan etikanya memberi salam?" Dengan perasaan heran Aletta bertanya kepada Max.

Karena setahu dia etika dalam memperkenalkan diri atau memberi salam orang bangsawan Eropa ya seperti itu.

"Anda betul nona, tapi itu hanya dilakukan untuk orang yang setara dan lebih tinggi derajatnya dari anda nona." Jelas Max dengan tenang.

"Ooo gitu toh, tapikan dibuku yang gue baca ada tuh nona bangsawan yang salam seperti itu ke nenek nenek rakyat biasa." Apa yang dikatakan Aletta itu betul karena tidak satu dua dia menemukannya.

"Entah buku apa yang anda baca, tapi nenek itu pasti merasa sungkan dan tidak enak hati, betul?"  Tanya Max.

"Kalau diingat ingat iya sih nenek itu juga mengatakan apa yang barusan Lo katakan." Ucap Aletta yang sadar kalau itu benar.

"Bukankah itu sudah membuktikan?" Tanya Max lagi.

"Mm iya, jadi mana penjelasannya." Ucap Aletta menuntut penjelasan yang sudah dijanjikan.

"Baiklah karena anda sudah tahu nama saya, saya akan menjelaskannya." Ucap Max sambil menggerakkan tangannya dan ruangan yang semulanya hanya kosong tiba-tiba menjadi ruangan yang indah dan kuno juga dengan warna yang sama merah, serta juga ada meja set minum teh seperti difilm film fantasi atau tentang kerajaan gitu.

" Ucap Max sambil menggerakkan tangannya dan ruangan yang semulanya hanya kosong tiba-tiba menjadi ruangan yang indah dan kuno juga dengan warna yang sama merah, serta juga ada meja set minum teh seperti difilm film fantasi atau tentang kerajaan gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Five doorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang