07

5 2 0
                                    

Setelah Nakilla dan Aletta merasakan tersedot dan Sienna yang keluar dari ruangan putih, ketiganya secara bersamaan membuka mata dan mengambil nafas terburu-buru seperti orang yang sudah lari maraton 45 km.

"Huaaaa... Akhirnya kalian sadar juga, tau nggak kita disini panaik lihat kalian pada kompak pingsan dan sekarang kalian membuka mata kompak juga, apa jangan jangan kalian sengaja ya ngeprank kami ya kan Sea." Ucap Rea sambil menangis sesenggukan.

Searlait hanya diam menanggapi celotehan Rea dan lebih memilih melihat keadaan ketiga temannya. Rea yang melihat itu tambah kesal, karena diabaikan Rea juga ikut mendekat.

"Kalian nggak papa?" Tanya Searlait ke ketiga temannya dan hanya dijawab anggukan oleh Sienna sedangkan Aletta dan Nakilla masih sibuk mengatur nafasnya.

"Apa yang terjadi kenapa kalian bisa kompak kayak gini?" Tanya Rea yang sudah mulai reda dari tangisannya dan melihat sahabatnya juga sudah mulai stabil nafasnya.

Sienna yang sudah mulai stabil nafasnya mulai bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya. Dari dia berada di ruangan yang berapi-api, bertemu dengan burung Phoenix dan membuat kontrak spirit dengan burung itu.

Nakilla juga ikut bercerita dengan antusias tentang dia bertemu dengan naga biru atau Valkor, melakukan kontrak spirit dengan naga itu dan juga tentang dia yang bisa mengendalikan air tapi tidak terlalu stabil.

Aletta yang mendengar cerita dari Nakilla dan Siena lantas duduk tegap dan mengangkat tangannya dengan antusias.

"Gue gue juga mau cerita, tapi gue nggak bertemu dengan hewan tapi bentuknya kayak orang, tapi dia bukan orang, karena dia dari bangsa iblis dan dia bisa sihir, gila keren banget nggak tuh, kalian tahu kan gue sangat ingin lihat sihir dan akhirnya terwujud mimpi apa gue semalam...." Ucap Aletta dengan antusias nya dan melanjutkan menceritakan kisah yang dia alami barusan.

Flashback on...

"Baguslah, jika begitu anda bisa kembali melalui pintu dibelakang anda." Ucap Max dan menunjukkan pintu yang berada dibelakang Aletta.

"Tunggu dulu, Max kenapa mata Lo merah, kuku Lo hitam dan juga ditangan Lo itu ada tato apa itu lingkaran sihir?" Tanya Aletta yang heran melihat Max berbeda dari manusia biasa.

"Pengamatan yang bagus nona, baiklah akan saya jawab kenapa saya berbeda dari manusia lain, karena saya memang bukan manusia melainkan iblis saya berasal dari bangsa iblis, tapi nona tidak usah takut karena betul ditangan saya ini lingkaran sihir yang berfungsi untuk mengikat dan memendam hawa nafsu iblis saya yaitu membunuh dan meminum darah." Jawab Max menjelaskan.

"Ooo gitu toh kan gue jadi tenang." Ucap Aletta.

Flashback end...

"Apa iblis? Yang benar aja iblis itu kan jahat siapa tau Lo cuma dibohongin kan Lo emang bloon jadi mudah dibohongin." Ucap Rea yang pedas.

"Enak aja, Lo itu yang bloon, Max itu sudah dikekang jiwa iblisnya." Jawab Aletta yang tidak terima dibilang bloon.

"Tapi kan gue disuruh pergi ke kekaisaran Romahurmuziy untuk menemui seorang nenek tua yang tinggal di kaki gunung apa yah namanya lupa." Ucap Nakilla.

"Gunung Muziy? Karena gue juga disuruh belajar dari nenek yang tinggal disana." Tanya Sienna.

"Sama dong, gue juga disuruh pergi ke Kekaisaran Romahurmuziy yang terletak di benua Barat dan belajar sama nenek yang kalian sebut itu." Ucap Aletta. 

"Tapi bagaimana caranya kita pergi ke Benua Barat itu? kan kita disini juga baru datang entah di benua mana kita sekarang." Tanya Rea.

"Nah itu dia, gue juga pernah bilang gitu sama Max dan gue dikasih, ya gelang ini yang berfungsi kayak Google maps gitu, tapi cara menggunakannya susah harus mengucapkan mantra dan pakai mana, untungnya si Max pengertian jadi dia sudah mengisi mananya disini jadi tinggal mengucap mantra dan tempat tujuan kita aja." Jelas Aletta tentang gelang yang dipakainya sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Five doorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang