BAB 4

12 2 0
                                    

Pagi hari ini Noora tampak sedang mematut dirinya di depan kaca sembari merapikan blazer crop yang senada dengan rok pendeknya. Saatnya kembali menjalani rutinitas sebagai pelajar. Bisa dibilang hari ini adalah hari pertama di tahun terakhir untuk para siswa yang kini beranjak naik kelas 12.

Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi, gadis berambut brunette itu keluar dari kamar bak istananya. Berjalan menuju tangga menghampiri Oma yang sudah menunggu dirinya.

"Pagii, Oma" sapa Noora tersenyum menatap Omanya yang juga menatap dirinya.

"Pagi, Sya", jawabnya seolah lupa dengan pembahasan kemarin malam. Lebih tepatnya Oma tidak mau merusak suasana hati cucunya pagi ini.

Hening menyelimuti suana di ruang makan mewah ini. Mereka fokus pada sarapannya masing-masing. Setelah selesai dengan sarapannya, Noora beranjak dari duduknya menghampiri Omanya, merangkul pundak oma sembari mencium pelipis omanya itu "Noora berangkat sekarang ya, oma."

Oma membalas rangkulan dan ciuman itu sembari berkata "Hati-hati, Sya. Oma sayang kamu selalu".

Noora tersenyum "Alisya juga sayang oma selalu".

"Nana," panggil Noora sedikit berteriak.

Tidak menunggu lama, muncul sosok wanita paruh baya rapi dengan baju pekerjanya menenteng tas Herbag Hermès keluaran terbaru yang langsung di ambil alih pemiliknya yang tersenyum simpul pada Nana.

"Bye Oma" pamitnya sekali lagi sambil melambaikan tangan dan tersenyum.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Noora bersekolah di SMA Thebliss. Sekolah elit yang terletak di pusat Ibu kota Jakarta. Sekolah yang terkenal bukan hanya prestasinya saja namun juga keelokan para siswanya. Wajar jika banyak siswa yang berlomba-lomba untuk bisa menuntut ilmu di SMA Thebliss.

Seorang gadis jelita melangkah dengan sahabatnya. Banyak kaum adam yang memandang dirinya kagum sekaligus terpesona, dan para kaum hawa menatapnya dengan iri pada gadis dengan predikat siswi tercantik di SMA Thebliss.

"Ih sumpah ya! Di instagram aja bikin mimisan, ngeliat langsung bisa pingsan nih gue."

"Muka kak Noora tuh sabelas duabelas sama matahari, sama-sama cerah gilaa!!

"Itu kak Noora? Anjing cantik bangett!"

"Parah sih gue aja yang cewek demen liatnya, apalagi cowok!"

"Gak ada bedanya tuh muka di majalah sama aslinya, gila!!"

"Sumpah ya masih jauh aja wanginya udah kecium"

Noora memfokuskan pandangannya ke depan dengan dagu yang sedikit diangkat seolah menunjukkan seberapa cantik dirinya.

Pandangannya jatuh pada Zaky dan teman-temannya yang berjalan di seberang sana. Mereka WORLD TIGGER. Perkumpulan remaja yang didirikan tanpa campur tangan sekolah.

Perkumpulan yang sangat diminati para banyak siswa. Perkumpulan mereka selalu bertambah setiap tahunnya sehingga anggota mereka selalu meningkat. Mereka disegani banyak siswa luar sekolah. Jadi tidak heran jika ada saja komplotan lain yang berusaha membuktikan diri bahwa mereka lebih hebat dan kuat dari World Tigger. Hanya itu yang Noora ketahui tentang World Tigger.

Tunggu. Ada satu orang disana yang Noora tidak ketahui, bahkan ia tidak mengenalnya. Kelimanya berjalan menuju tangga utama. Mereka asik bergurau. Sesekali meledek Galen yang lupa menarik resleting celananya. Hingga manik orang yang tidak Noora kenal itu menangkap sosok di hadapannya, langkah kakinya berhenti diikuti teman-temannya yang lain. Suatu kebetulan kedua kubu itu datang bersamaan, biasanya Zaky dan teman-temannya itu datang setelah bel berbunyi.

Dunia SarraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang