BAB 7

18 2 0
                                    

Sekarang waktu menunjukkan pukul 22.45 WIB. Semakin malam, bukannya semakin sepi namun malah semakin banyak orang-orang berdatangan ke Arena.

"Tumben lo langsung bawa motor," ucap Zee pada Noora yang baru turun dari motor besarnya.

"Lagi pengen aja" balas Noora sembari menyimpan helm di jok motornya.

"Eh, si cantik udah dateng, tumben langsung bawa motor sendiri neng," ucap Galen, cowok itu datang berangkulan dengan Liam.

Noora hanya tersenyum membalas ucapan Galen

"Woy, Zee," sapa Sadewa

Zee menolehkan kepalanya menatap Sadewa yang baru saja datang bersama Areksa dan Zaky. Lalu tersenyum manis menatap ketiganya.

"MasyaAllah, manis bener senyumnya, neng" ucap Sadewa sebelum beralih menatap Zaky "Pantes nih orang samping gue demen sama lo" lanjutnya menatap Zaky yang juga menatapnya tajam.

Tawa Galen dan Liam pecah mendengarnya, apalagi begitu melihat wajah Zaky yang memerah. "Parah lo Sa, buka-buka rahasia sahabat sendiri." Ujar Galen memandang sahabatnya yang sedang menatapnya "Diem lo!" murka Zaky.

Zee yang menjadi objek pembicaraan mereka hanya tersenyum malu menatap Zaky yang sesekali menatapnya juga.

Areksa sedari tadi memperhatikan gadis yang sedang berdiri menyender pada motor besarnya sembari menyilangkan tangannya memperhatikan semua orang yang ada di depannya. Gadis itu selalu tampil cantik dimanapun dan kapanpun itu. Seperti sekarang ini ia memakai jaket kulit abu bertuliskan Balenciaga lalu celana jeans panjang dengan sepatu boots berwarna hitam senada dengan celana yang ia pakai dan rambutnya yang ia cepol asal ke atas.

Noora menatap Areksa yang sedari tadi menatapnya. "Gue gak ada lagi waktu buat nunggu. Kapan kita mulai?"

Areksa menghampiri Noora yang sedang memakai helmnya lalu mendekatinya hingga tidak ada jarak antar mereka.

"Siap kalah Nona?" ledek Areksa sembari memiringkan kepalanya menatap wajah Noora.

"Mimpi lo ketinggian!!" jawab Noora sembari mendorong bahu Areksa menjauh darinya.

Lalu ia menaiki motornya yang langsung ia tarik kencang gasnya membuat Areksa yang sedang memakai helmnya tersenyum miring.

Tak lama terdengar seruan motor Areksa yang mendekati motor Noora. Kelima orang yang berada di antara mereka lantas beranjak sedikit menjauh. Zee menatap Noora yang juga menatapnya.

"Hati-hati" ucap Zee tampa suara yang di balas anggukan Noora.

Noora dan Areksa menatap lurus jalanan di depannya. Zaky mengangkat sapu tangan memberi kode kepada kedua orang di depannya. Tinggal menunggu aba-aba akhir dan keduanya akan melajukan motor mereka masing-masing.

Go!

Mereka berdua langsung memacukan motornya dengan kecepatan maksimal. Noora fokus dengan jalanan depan. Sesekali melirik spion. Areksa menyalipnya, Noora menambah laju motornya berusaha menyalip Areksa dan ketika berhasil menyalipnya Noora langsung menghadang. Tipis sekali jarak motornya membuat Areksa mengambil gerakan cepat menyalip motor Noora dan berhasil. Hingga kini keduanya berada di posisi sejajar.

Noora berdecak ketika Areksa sudah berada disampingnya, terlihat cowok itu yang sedang tersenyum miring. Namun cewek itu memincing melihat dari kejauhan ada beberapa motor dan orang-orang yang cukup banyak.

Mereka dijebak.

"Noora, balik kanan!" intruksi Areksa tiba-tiba.

Langsung saja Noora dengan cekatan menarik tuas rem depan, melakukan teknik drift, membanting stang motornya hingga posisi motornya berbalik arah. Selanjutnya cewek itu kembali menancap gas dengan kecepatan maksimal.

Dunia SarraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang