Book ini adalah projek collab dua author ya! Satu author nulis satu bab. Jadi jangan kaget kalau tiap bab ada kejutan.
Perkenalan dulu dong han:) -liony
Anw ini projects punya fojushiAKUTdan rabbitonairThat's it.
Angin sore berhembus lumayan kencang. Membawa hawa dingin sampai ke tulang. Seorang lelaki berwajah wajah manis, berjalan menyusuri trotoar dengan memeluk sebuah jilitan yang tidak terlalu tebal. Sudah berkali-kali dia melewati jalan ini untuk sampai ke sebuah rumah praktek.
Praktek Psikolog Moon Taeil M.Psi.
Ah, entah sudah berapa kali Doyoung ke sini. Capek sebenarnya, tapi kalau tidak ke sini, kepalanya bisa pecah.
~ding dong
Bel dibunyikan. Apakah akan dibuka? Mengingat jam praktek sudah berakhir 1 jam yang lalu.
Tak lama, pintu di buka. Menampilkan seorang lelaki tampan dengan setelan kemeja yang sudah tidak terlalu rapi.
"Doyoung? Kenapa baru datang jam segini?" Tanyanya dengan lembut.
Yang diajak bicara menunduk sedikit.
"Aku masih boleh masuk ga, kak?"
"boleh boleh, ayo sini masuk" Doyoung melangkah masuk setelah diizinkan oleh si pemilik rumah.
"Di tolak lagi?" Taeil seperti sudah tau masalah yang Doyoung hadapi.
Si manis mengangguk lemah lalu duduk di sofa. Ia meletakkan jilit skripsi nya yang baru sampai di judul dan bab pendahuluan.
Taeil lantas ikut duduk di sampingnya.
"Aku capek banget, kak. Aku gatau lagi harus ajuin judul apalagi"
"Aku ga bisa tidur gara-gara mikirin judul doang. Sedangkan temen aku udah tinggal sidang"
"Dosennya jahat banget sama aku, padahal aku anak baik di kampus. Sebel, ah"
Doyoung berbicara dengan nada frustasi dan sedikit mencak-mencak. Tapi entah kenapa Taeil malah tersenyum kecil melihat itu. Baginya, cara cerita Doyoung berbeda dengan pasiennya yang lain.
Doyoung bercerita seperti anak kecil. Pipinya selalu menggembung kalau lagi kesal, seperti sekarang.
"Jangan kamu pikirin 24 jam, yang ada otak kamu makin mumet" Kata Taeil.
Tangannya terangkat, mengelus rambut Doyoung.
"Udah makan belum?" tanya si psikolog.
Doyoung menggeleng kecil. Bagaimana mau makan? Memikirkan skripsi saja sudah membuatnya kenyang.
"Makan dulu, yuk. Saya kebetulan mau makan di luar"
"Lagi hemat, tanggal tua"
"Saya traktir"
"Ayo!"
Doyoung; mahasiswa semester akhir yang belum juga bisa nerusin penulisan skripsinya karena judulnya terus-terusan di tolak.
Dia berkuliah dengan mengambil jurusan sastra. Dia pikir akan gampang, paling cuma di suruh bikin cerita karangan saja. Ternyata tidak seindah dan semudah itu.
Ini buktinya sekarang dia stres parah.
Temannya; Taeyong, bahkan skripsinya sudah di acc. Tinggal tunggu jadwal sidang, sedangkan dirinya? Judul pun belum jadi.
Saking stresnya, Doyoung sampai harus kena asam lambung. Telat makan, banyak pikiran, ditambah dia sering minum kopi di kafe. Memang cari penyakit ni anak.
Kondisi Doyoung terus-terusan memburuk, hari-hari sakit, hari-hari masuk IGD.
Hingga Taeyong memberi saran.
"Kamu harus ke psikolog, Doy. Bentukan kamu udah kayak orang gila gitu" Katanya.
"Aku gapapa kok, Tae" jawab Doyoung dengan kondisi rambut acak-acakan, kantong mata menghitam, mata merah, dan sedang tertidur di atas tumpukan kertas dan buku-buku.
Miris.
Tapi pada akhirnya Doyoung mau ke psikolog setelah Taeyong bujuk. Dia tentu tidak mau stres temannya semakin larut hingga berakhir di tali gantung.
Amit-amit.
Cara Taeyong membujuk juga unik.
"Ayo dong, Doy. Ke psikolog sekarang"
"Ga mau, ih!"
"psikolognya ganteng tau"
"Bener?"
"Iya bener"
"Oke kalau gitu"
Maklumin aja. Doyoung suka yang ganteng-ganteng.
Kita mulai dari prolog ya, memang pendek karena masih prolog. Next chapter baru panjangan dikit.
Semoga kalian suka, ya! Jangan lupa voment yang banyak.
Oiya, panggil aku Hana, jangan thor thor. Okey sayang? Dadah!
Writter: Seo Hanna rabbitonair
Date: 30/3/24
KAMU SEDANG MEMBACA
STRESS [Ilyoung]
FanfictionIntinya Doyoung stress perkara skripsinya. Tapi dia ga butuh obat, butuhnya orang ganteng. WARN! - bxb - nsfw 1821 - semi baku #8 Taeil (13/4/24)