Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Doyoung, bangun"
"Heh, bangun"
"Doyoung, bangun!"
Taeyong susah banget bangunin Doyoung. Hari ini Doyoung udah harus kembali ke kost nya, ga boleh leha-leha terlalu lama mengingat skripsian si manis terbengkalai.
Tapi si Doyoung ni ga juga bangun. Taeyong jadi frustasi sendiri. Ia pun mencoba menampar kecil pipi sahabatnya itu.
"eunghh" Barulah si manis terbangun dan menggeliat.
"Kenapa?" Tanya Doyoung dengan suara serak khas orang baru bangun.
"Sekarang udah jam 10, ayok balik. Jangan enak banget lalai begitu" Ujar Taeyong sembari menarik tangan Doyoung agar duduk.
Dia duduk, tapi matanya sayup-sayup terpejam. Masih ngantuk berat dia tuh.
"5 menit lagi, ya?"
"Ga"
Akhirnya dengan berat hati dan langkah gontai, Doyoung berjalan ke kamar mandi untuk bebersih sedangkan Taeyong membantu mengemasi barang-barangnya.
Dia tertawa kecil melihat kasur lelaki itu yang penuh dengan boneka kelinci. Kecil sih, tapi banyak. Ntah kenapa dia membawa sebanyak ini, tapi kok lucu?
Singkatnya, sebelumnya benar-benar kembali ke kost, Doyoung dan Taeyong mampir sebentar di kafe tempat Jaehyun bekerja. Si Taeyong mau beli kopi katanya.
"Selamat siang, manis. Mau beli apa, nih?" Seperti biasa, Jaehyun menyambut dengan senyum terkembang dan di balas senyuman juga oleh Doyoung.
Beda dengan Taeyong yang justru menatap tak suka.
"Gua yang mau beli. Bukan dia" Ketusnya.
Jaehyun menghela nafas kecewa, ah kirain Doyoung yang mau mesen.
"Kopi latte satu. Udah itu aja" Dengan wajah lempeng, Jaehyun mencatat pesanan itu dan pergi membuat kopi.
Kini Taeyong menatap Doyoung dengan tatapan tidak santai, "Doy, jujur, kamu ada hubungan ya sama dia?"
"Dia siapa?"
"Si Jaehyun Jaehyun itu"
"Ga kok, ih. Ga ada hubungan apapun"
Doyoung heran banget kenapa Taeyong begitu gencar bertanya tentang hal ini. Sepertinya lelaki itu tidak menyukai Jaehyun.
Iya. Memang tidak.
Setelah memesan kopi, barulah Taeyong mengantar Doyoung kembali ke kostnya. Setelah membantu si manis membereskan barang yang di koper, Taeyong pun pamit pulang.
"Jangan maksain diri, ya? Kalo perlu apa-apa, telfon aku. Nanti aku samperin" Ucap Taeyong lembut.
Doyoung mengangguk dan tersenyum, membuat pipi gembilnya menggembung.