1

409 20 0
                                    

Helaan nafas terdengar berkali kali dari pemuda tinggi berkulit putih dan berambut hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas terdengar berkali kali dari pemuda tinggi berkulit putih dan berambut hitam. Ia menatap kosong ke arah tumpukan kertas kertas dan buku yang ada di hadapannya.

Tuk!

Ia melempar kertas yang ada di genggamannya dan menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan sedikit kasar sehingga terdengar bunyi yang sedikit nyaring di sana.

Pemuda bernama Doyoung itu frustasi dengan tugas skripsi nya yang tak kunjung usai. Sudah berulang ulang kali ia mengerjakan revisian yang di berikan oleh dosen pembimbingnya, yang berujung mengganti topik baru.

Bahkan Sang dosen pembimbingnya sendiri pun menyerah dengan Doyoung dan melemparkannya pada dosen pembimbing yang lain. Bukan masalah Doyoung yang bodoh atau apapun. Tapi Doyoung memiliki hati yang lembut sehingga mudah stress dan membuat pekerjaannya stuck di tempat.

Ia hampir saja menyerah karna berkali kali mengganti topik skripsi nya. Ini baru awal permulaan ia mengerjakan skripsi namun sudah begitu banyak masalah menghampiri dirinya.

"Sudahlah, istirahat dulu.. makan dulu, setidaknya otakmu itu tidak meledak karna terus berfikir keras"

Taeyong menaruh sebungkus roti dan susu kotak di samping kepala Doyoung. Ia menatap nanar ke arah sahabatnya itu. Merasa kasihan dengan apa yang sahabatnya hadapi saat ini.

"Ga mau, aku ga nafsu makan" jawab Doyoung.

Suaranya tertahan karna posisi kepalanya yang telungkup di atas meja.

"Terakhir kali makan kapan?"

"Ga ingaaat" rengek Doyoung.

"Bangun dulu, ini minum dulu!" Taeyong menarik bahu Doyoung membuat pemuda yang tubuhnya itu sudah lemas langsung tegap.

"Ck! Nant—hmph!"

Karna kesal menunggu Doyoung, Taeyong langsung menjejalkan sebungkus roti ke mulut sahabatnya yang akan mengoceh itu.

"Haishh!" Doyoung merengut menunjukan wajah tidak suka, namun mulutnya tetap mengunyah roti yang di siapkan oleh sahabat tercintanya itu.

"Habis ini kita pulang" ajak Taeyong.

"Ga! Aku belum selesai, masih banyaaak"

Doyoung kembali merengek, ia belum bisa keluar cafe ini jika cafe itu belum tutup. Ia terus duduk di kursinya hingga pegawai mengatakan sudah jam tutup cafe.

Sudah sebulan ia terus menerus mengerjakan skripsinya di cafe tersebut. Selain karna wifi nya gratis, ia juga suka di sini karna  makanannya yang enak dan barista yang tampan. Setidaknya saat stress seperti ini hal itu membuat dirinya lebih segar.

Salah satu barista tampan yang ada di sana bernama Jaehyun. Sangat tampan dengan senyumannya yang manis. Tapi tentu saja hal itu tidak membuat skripsi tercintanya berjalan dengan lancar.

STRESS [Ilyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang