7

159 16 1
                                    


Do u Miss me?:D

Taeil memandang malas ke arah handphone nya yang terus menerus berdering tiada henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeil memandang malas ke arah handphone nya yang terus menerus berdering tiada henti. Terpampang dengan jelas nama kontak '❤️ibu❤️' di sana sedang menelpon dirinya. Dengan malas ia pun meraih handphone nya yang berada di atas meja dan menekan tombol berwarna hijau.

"Selamat sore mas, gimana hari ini? Cape tidak?"

Suara halus dan lembut dengan logat yang khas orang Jawa terdengar di telinga Taeil.

"Hm.. sore Bu, hari ini ya? Cukup melelahkan, jadi mas harap ibu tidak membuat mas marah kali ini ya Bu.." Taeil membalas dengan nada yang tidak kalah lembut.

Meskipun ia cape dengan sikap sang ibu yang sangat pemaksa itu. Ia tetap harus bersikap sopan padanya. Bagaimanapun juga dia adalah anak satu satunya dan kini ia harus tinggal jauh dari kedua orangtuanya.

"Mas ini loh jahat banget sama ibu.. bukannya nanya kabar ibu gimana malah marah marah begini" nada sedih itupun keluar dari mulut sang ibu.

"Maaf Bu.. mas ga maksud begitu kok, cuma kebawa emosi aja habis kecapean.. maafin mas yaa? Ibu gimana hari ini? Bapak ga isengin ibu lagi kan?" Taeil membujuk ibunya agar tidak merajuk.

"Huhh.. baik sih, tapi bapak itu tiada hari tanpa iseng! Masa tadi dia ngide masakin ibu singkong goreng tapi kulit tebalnya ga di kupas! Katanya sengaja biar ga mubazir! Hadeuuhh kan rasanya pahit!"

Taeil terkekeh mendengar sang ibu bercerita panjang lebar mengenai apa saja hal yang di lakukan si bapak di sana. Keluarga miliknya memang sangatlah harmonis. Tak jarang beberapa teman Taeil merasa iri melihat keharmonisan mereka.

Sudahlah Taeil anak tunggal, keluarga yang lumayan kaya sehingga mampu menyekolahkan beberapa anak panti asuhan hingga S1. Ya, meskipun Taeil anak tunggal tapi ia memiliki beberapa saudara di panti asuhan yang di urus sang ibu di kampung.

Ibu Taeil adalah seorang ibu rumah tangga yang kebetulan di berikan amanah untuk menjaga panti asuhan oleh temannya yang merupakan kepala panti, namun sayangnya teman ibu sudah meninggal sehingga kini ibu lah yang mengurus mereka semua di bantu juga oleh bapak.

Sedangkan Bapak, ia pemilik beberapa hektar tanah di kampung, yang mampu menjadi pemasok beras dan singkong terbesar di kota. Ini lah alasan kenapa teman ibu mau memberikan panti pada kedua orang tua Taeil. Karna ia yakin mereka mampu mengurus semuanya.

Dan Taeil tentunya senang karna bisa memiliki banyak teman di panti. Tak jarak juga ia berkunjung. Salah satunya adalah Johnny teman yang bekerja sebagai psikiater.

"Mangkanya mas buruan nikah, ibu sudah tua loh mas.. mau gendong cucu, mau ya mas sama anaknya Bu Minah?"

Taeil menghela nafasnya. Setiap kali bertelponan dengan ibu pasti berakhir seperti ini. Mangkanya ia malas mengangkat telpon tersebut.

STRESS [Ilyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang