STRESS [Ilyoung]

4

Siang ini Taeyong belum dapat kabar apapun dari Doyoung. Entah anak itu lagi di kampus atau tepar di kost. Tidak jadi masalah, asalkan dia tidak ke kafe dan memesan kopi.

Soalnya sekarang Taeyong sedang berada di kafe juga. Sembari membaca buku, Taeyong menikmati paginya yang tenang.

Ketika lagi asik bergelut dengan dunianya, tiba-tiba seorang barista tampan datang ke mejanya.

"Permisi" Sapanya.

Taeyong menatap dengan dahi mengkerut.

"Iya?"

"Kamu temennya Doyoung, kan?" Taeyong mengangguk.

Barista itu adalah Jaehyun. Taeyong tidak asing memang dengan wajahnya.

"Dia ga berkunjung ke kafe ya, hari ini?"

Taeyong seperti dapat memahami sesuatu. Kenapa barista ini menanyai Doyoung secara spesifik, ya?

"Aku ga tau, tapi semoga aja engga" Jawab Taeyong to the poin. Benar sekali, smeoga Doyoung tidak bunuh diri dengan datang ke sini dan memesan kopi.

Mendengar jawaban Taeyong, Jaehyun menelan senyumnya. Astaga, pria manis ini judes sekali. Tidak seperti Doyoung yang cenderung halus dan lucu.

"Baiklah kalau begitu, saya—"

"Kamu ada hubungan apa sama Doyoung?" Baru saja Jaehyun akan pergi, Taeyong malah bertanya padanya.

Jaehyun gelagapan. Dia bukan siapa-siapanya Doyoung, bagaimana cara dia menjawabnya?

"Ga ada hubungan apa-apa kok. Saya permisi, ya. Mari" Jaehyun membungkuk sopan lalu pergi.

Taeyong curiga dengan barista satu ini, takut-takut kalau dia akan menjahati Doyoung. Baiklah, Taeyong harus terus mengawasi Jaehyun.

Tiba-tiba hpnya berdering, si manis bahkan sampai terlonjak kecil.

"Halo, Doy? Ada apa?"

"Tae, aku mau bimbingan. Bisa temenin ga? Males banget sendiri"

"Okey, bentar lagi aku ke situ, ya. Ini aku lagi minum kopi di kafe"

"Beliin kopi dong"

"Gak"

Taeyong mematikan telponnya sepihak. Bisa-bisanya Doyoung minta kopi. Emang udah bosan hidup tu anak. Segera Taeyong menghabiskan kopinya lalu bergegas ke kostnya Doyoung.