CHAPTER 4 - SEDUCTIVE AURA

105 24 113
                                    

Bodoh sekali jika dengan mudahnya menuruti kemauan si yurei yang tak jelas asal-muasalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bodoh sekali jika dengan mudahnya menuruti kemauan si yurei yang tak jelas asal-muasalnya. Maupun bobot, bibit, dan bebetnya. Tunggu dulu, Sasuke tak sedang mencari pasangan, 'kan?

Malas benar jika harus ikut campur akan permasalah hidup yurei itu. Yang namanya sudah mati, ya, mati saja, tak perlu memikirkan urusan semasa hidup yang belum usai.

"Sasu-chan, bantu aku, ya!" Suara itu menerjang dari berbagai arah dan tak kenal waktu.

Sasuke mengibas-ibas bukunya seperti mengusir seekor lalat ketika yurei berambut merah muda itu duduk di atas bangkunya. Dan lagi pula, sekarang masih jam sekolah. Gara-gara kelakuannya yang semakin absurd dilihat melalui lensa siswa lain yang tak tahu penyebabnya, rumor mengenainya yang bertambah sinting semakin memanas.

Sasu-chan, Sasu-chan ... dikira aku ini bocah, ya? erangnya sebal.

Dilihatnya arwah itu melenyapkan diri dari hadapannya, ia nyaris saja bernapas lega ketika suara itu muncul sedetik kemudian. "Sasu-chan, jangan abaikan aku! Tolong turuti kemaunku, ya," bisiknya mengiba, tepat ditelinga Sasuke.

Terasa nyata aliran suara itu meremangkan bulu kuduknya, tapi anehnya sesuatu dalam sebagian tubuhnya bertindak lain. Desiran hangat meraba tengkuknya, kupu-kupu dalam perutnya pun berterbangan. Perasaaan macam apa ini?

Tak tahan akan sensasi membingungkan yang dirasakan tubuhnya, Sasuke berteriak, "Berisik!" Sialnya pekikan lantang itu sukses mengundang segala mata di penjuru kelas mendarat ke arahnya. Tak lupa tatapan aneh, beserta bisik-bisik yang mulai meninggi. Astaga, ia bisa benar-benar gila!

Tak tahan menjadi pusat perhatian, Sasuke menghentak dirinya ke luar kelas. Mungkin ini yang dinamakan semakin diabaikan bakal semakin menjadi-jadi. Yurei itu tak lelah menerornya.

Bahkan, yang pada awalnya arwah itu tidur ketika siang hari, kini mematut tiap pergerakan Sasuke hingga ke sekolah. Dan ini adalah akibat penolakan Sasuke akan pemintaan tolong si arwah ketika di kebun bunga matahari.

Saat membuka tas, kepala merah muda itu muncul dari sana. Atau saat membuka loker uwabaki, tiba-tiba yurei itu menyembulkan seluruh tubuhnya dari ruang sempit itu demi mengejutkannya, dan pada akhirnya berusaha membujuknya.

Jika seperti ini terus-terusan yang ada jantungnya juga bakal bermasalah, dan bukan otaknya saja.

Yang menyebalkan ketika perutnya sakit dan hendak menuntaskan di toilet, yurei mesum itu muncul dengan sembarangan dari sana. Praktis lenyap sudah sakit di perut.

"Sasu-chan, aku akan mencekik lehermu jika kau menolak keinginanku," ancamnya, untuk yang ribuan kalinya. Benak Sasuke sampai muak mendengarnya.

"Cekik saja leherku, aku tak peduli," gumam Sasuke, yang kala itu telah menginjakkan kaki di atap sekolah, demi mendapatkan ketenangan. Karena jika saja ia berteriak heboh sampai suaranya habis pun tak akan ada yang memandangnya aneh, saat di hamparan ruang bebas ini tak ada siapa pun.

Ghost In A Flower || SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang