╭ ֹ ⃭ ▬̸ ̥ ֺ 𝆯 ֺ 𝅄 ⃝6 ⥾ ׄ 𓊪 ̱ ֪ ֺ ⵯ ╮
*. . . ⇢ ˗ˏˋ [ 𝗗.𝗜.𝗗. ˖࣪ sho'fm] ࿐ྂ*
.
.
."Karena guru olahraga kalian sedang cuti melahirkan, jadi saya diminta untuk menggantikan beliau"
Kini adalah jam olahraga dimana Pak Eko, wali kelas mereka, yang menjadi guru pengganti guru olahraga kali ini.
"Tapi pak, guru yang sebelumnya kan cwk—
"Udah, diem"
"Kali ini kalian akan bermain basket. Bermainlah secara berkelompok dan ikuti aturan dalam permainan bola basket." Pak Eko melemparkan bola itu ke tengah lapangan dan bersiap meniup peluit nya.
"PERMAINAN DIMULAI!!!"
PRIIIT
"Eum... Guys? Ka-kalian ngapain???" Semua pemain berada di sekeliling Amu, bersiap untuk merebut bola yang ada di genggaman Amu.
"Ngerebut bola"
"Oper kesini"
"Bagi sini bolanya!!!"
"BAGI SINI BOLANYAA!!!"
"ALLAHUAKBAR!!! GAK GITU MAINNYA GUYS!!! [NAME]!!! VAN-VAN!! KALIAN KAN SEKELOMPOK, MENALA IKUT NGEREBUT BOLANYA?!!!"
Semua pemain perempuan bergerumbul dan merebutkan bola yang ada di Amu secara serentak.
Pak Eko memijit-pijit dahi nya dan berusaha menenangkan emosi yang ada pada dirinya.
"Yang sabar ya pak..." Ucap Toro.
PRIIIT
"TIME OUT!!!"
Waktu bermain telah habis dan seluruh pemain mulai beristirahat.
[Name] meregangkan otot-otot tubuhnya dan bersandar di pagar lapangan.
TAP
"Teh kotak"
Sho tiba dan meletakkan teh kotak dingin di atas kepala [name].
"Oh? Makasih" [name] menerima teh kotak itu dan meminumnya dengan perasaan lega. Sho menganggukkan kepalanya dan mulai memasuki lapangan.
Garis lengkungan atas terlihat begitu tipis di wajah [name]. Semburat merah manis juga terlihat di wajahnya.
PLAK
Gadis itu menampar pipi nya dengan kuat. Sorot matanya menjadi kosong dan hampa. Gadis itu mulai bergumam tak jelas.
"Tara... Kamu jangan mulai..."
✩
Keesokan harinya, [name] tiba ke kelas lebih awal dari sebelumnya. Biasanya ia tiba 1 menit sebelum bel atau bahkan tepat saat bel berbunyi. Ternyata murid teladan sekolah juga memiliki perilaku yang unik ya...
"Bonjour" [Name] meletakkan tas nya di atas kursi dan menghampiri bangku Amu dan Upi.
"Anak cowok lagi pada ngapain itu? Kok rame bener dah" Tanya Upi dengan heran.
[Name] menoleh ke arah para cowok yang ada di kelasnya dan memperhatikan dengan seksama.
"Main kelereng" Jawab Amu yang masih menggambar.
"Oh..." Upi hanya ber-oh-ria dan kembali menidurkan kepalanya di atas meja miliknya.
"Kamu nggak ikutan, pi?" Tanya Amu
"Mau nonton tapi males" Jawab Upi
[Name] mengambil kursi milik teman kelas nya dan duduk di hadapan Upi.
"Kalian udah ngerjain tugas Sejarah blum?" Tanya [Name]
"HAH?! ADA TUGAS SEJARAH EMANGNYA?!"
"EH IYA ANJIR!!! GUA LUPA!!!"
Seketika itu, Amu dan Upi menggebrakkan meja nya dengan panik dan gelagapan.
"Kalian belum ya? Yaudah sama. Kita akting aja kalau emang gak dikasih tugas sama gurunya" Ucap [Name] dengan tenang.
"[Name] yang pinter aja nggak ngerjain tugas njir. Anak pinter kalau nakal beda yak..."
"AMU!! ADA YANG NYARIIN TUH!!!" Seorang murid berseru memanggil nama Amu.
"Oh iya, siapa?" Amu berjalan menuju pintu kelasnya. Sementara Upi kembali meletakkan kepalanya di atas meja.
[Name] menopang kepalanya dengan salah satu tangannya dan melihat Amu yang sedang berbicara dengan laki-laki dari kelas sebelah. Arah mata gadis itu melirik ke pria bersurai biru terang. Pria yang secara terang-terangan menyukai Amu hingga membuat Aku risih.
[Name] melihat interaksi antara Kiki dan Amu yang ada di pintu kelas. Senyuman kecil terukir di bibir [Name] saat melihat aura Kiki yang nampak cemburu pada Amu.
SRET
[Name] melepaskan kacamata nya dan meregangkan otot-otot tubuhnya.
"Kamu kalau gak pake kacamata cantik loh" Suara Upi yang tiba-tiba terdengar membuat [Name] melirik ke arah gadis bersurai oranye itu.
"Iya kah? Kapan-kapan aku coba gak pake kacamata" Ucap [Name]
"Emang kamu minus? Kok pake kacamata segala" Tanya Upi.
[Name] memutar tubuh nya dan memandang ke arah Upi.
"Enggak kok, aku pakai kacamata karena pusing waktu belajar. Aku kan buka buku terus soalnya, jadinya pandangan ku sering agak blur" Jawab [Name].
Upi hanya menganggukkan kepalanya dan memiringkan tubuhnya menghadap ke arah para laki-laki yang masih bermain kelereng.
Pandangan Upi menangkap sesosok temannya yang ternyata sedari tadi menatap ke arah mereka berdua.
'Buset dah. Itu si Sho demen sama [name] atau emang lagi ngeliat sini aja?'
Benar apa yang dipikirkan oleh Upi. Sedari tadi Sho menatap ke arah mereka berdua dan [name] menyadari hal itu. Senyuman aneh juga mulai tercetak di wajah [name], membuat Upi yang ada dihadapan nya merinding.
"Lu napa? Kesurupan? Kebetulan banget, biasanya Amu yang kesurupan" Ucapan Upi membuat [Name] tersadar. Gadis bermanik hitam itu langsung bersikap tenang dan menggelengkan kepalanya.
"Cuma keinget hal lucu kok..." Jawab [Name] dengan tenang.
[Name] berdiri dari kursi nya dan mengembalikan nya ke tempat semula. Ia berjalan menuju bangku miliknya dan duduk disana sembari membenarkan kunciran kuda miliknya.
'Repot punya temen obses'
★
*. . . ⇢ ˗ˏˋ [ 𝗗.𝗜.𝗗. ˖࣪ sho'fm] ࿐ྂ*
KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝐃.𝐈.𝐃. • 𝙒𝙀𝙀! | 𝚆𝚎𝚎 𝚡 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛! ᶠᵐ
Fanfiction⡷ ۪ ࣪ █ ▉▕ ▋▋█▕█ ▉▉▋▎▋ ּ ⢾ *. . . ⇢ ˗ˏˋ [ 𝗗.𝗜.𝗗. ˖࣪ sho'fm] ࿐ྂ* 𝘋.𝘐.𝘋. atau Dissociative Identity Disorder merupakan suatu gangguan mental yang ditandai dengan adanya dua atau lebih status kepribadian yang berbeda. Gangguan identitas disosia...