Kini semuanya telah keluar dari rumah sakit. Sekarang aku sudah kembali sibuk bekerja,padahal baru semalam keluar rumah sakit. Tapi,pekerjaan dikantor sangatlah banyak. Ke 7 adikku sudah kembali bersekolah seperti biasanya.
Kini aku berada diruanganku dengan tumpukan berkas² yang harus kutanda tanganin. Tidak hanya itu saja, aku berulamg kali ditelpon oleh laryawan yang ada digudang untuk sekedar laporan,padahal sudah kubilang kalau laporan sekalian saja pas mau pulang.
Saat sedang fokus bekerja tiba² saja handphone ku berdering. Kulihat disitu nomornya tidak dikenal,awalnya akuhanya mengabaikannya saja. Tapi, ia terus menelponku berulang kali sampai aku harus mengangkatnya.
"Halo,ini siapa"ucapku berbicara ditelpon itu.
"Selamat siang,apa benar ini dengan y/n kakaknya blaze"
"Iya saya,ada apanya"
"Kami dari pihak sekolah ingin memanggil anda untuk mengurus adik anda blaze,ia sudah berulang kali melanggar peraturan sekolah,mulai dari bolos saat jam pelajaran matematika,berkelahi dengan kawan sebayanya,bahkan ia juga berkelahi dengan abang kelasnya,ini bukan kejadian sekali atau dua kali tapi berulang² kali,jadi kami pihak sekolah memanggil anda kesekolah supaya blaze bisa di atur" ucap guru itu,kurasa ia sudah lelah mengatur blaze disekolah sampai menghubungiku,aku sudah billang dengan guru yang lain jika adikku nakal hukum saja ia. Tapi sepertinya adikku yang satu ini memanglah nakal,tapi ia nakal pasti ada sebabnya.
"Baiklah,saya akan kesana sekarang"
"Kami tunggu"
Tuttt
Aku mengakhiri panggilan itu,aku menghela nafasku kasar,pekerjaanku banyak dikantor malah si blaze bikin ulah disekolah. Meskipun sekolah itu milikku,tapi aku tetap meminta para guru disana untuk tetap menghukum adikku jika bikin ulah. Aku tak mau mereka seenaknya saja disana hanya karna sekolah itu sudah dipegang olehku. Aku tetap menganggap mereka murid biasa disana.
Aku meninggalkan kantorku dan langsung pergi kesekolah WISMAGAMA. Sesampainya disana aku langsung menuju keruang bk.
Kulihat disana ada blaze,guru bk,murid laki² kalau gak salah namanya bryan kelas XII.1 dan seorang perempuan hmmmm haaaa aku ingat dia yayas."Ada masalah apanya buk"ucapku yang langsung duduk disofa,aku duduk disamping yayas didepanku ada blaze dan bryan yang duduknya berjaarak,dan ditengah ada buk dea selaku guru bk disini.
"Jadi gini,adik kamu tadi ia berkelahi dengan bryan,abang kelasnya,sudah saya tanya permasalahannya apa,tapi mereka tidak ada yang menjawab""ucap buk dea panjang lebar. Aku menatap blaze dengan tajam,sedangkan ia hanya menunduk. Aku melihat disampingku ada yayas disana dengan sudut bibir yang biru.
"Dia kenapanya"tanyaku kepada buk dea dengan melihat yayas.
"Dia tadi saat saya lewat ingin memisahkan bryan dan blaze saat berkelahi tapi malah ia yang kena saat blaze melayangkan tinjunya,tapi sudah diobati kok"
"Yass"aku memanggilnya sambil menarik tangan kanannya dan aku genggam.
"I-iya"ia gemetar ketakutan,kurasa ini akibat blaze tadi,jadi ia masih ketakutan.
"Kamu pasti tau kan permasalahan"aku berbicara dengan nada lembut. Aku merasakan aku rasa ketakutan yang menghantuinya. Ia hanya mengangguk sebagai jawabannya. Aku menyuruhnya cerita didepan blaze bryan dan buk dea,tapi ia hanya menggeleng,aku pun meminta izin kepada buk dea untuk berbicara 4 mata diluar dengan yayas.
Kini kami berdua berada di taman sebelah ruang bk yang berhadapan langsung dengan jalan raya."Yayas kakak minta maafnya atas kelakuan blaze,coba kamu cerita,kenapa blaze dan bryan bisa masuk bk dan kenapa kamu terluka" aku berbicara dengan memandangnya,ia menunduk tak berani memandangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK
General FictionMenjadi seorang kakak dan harus mengurus ke 7 adik laki²nya,sangatlah menjadi beban bagi seorang gadis yang saat ini berusia 20 tahun apalagi mereka yatim piatu dikarenakan orang tuanya kecelakaan 5 tahun lalu.Sedangkan ke 7 adiknya ada yang berusia...