Kim Jennie POV
Kamis, pukul dua dini hari, Aku telah bersiaga di pelabuhan sejak dua jam yang lalu. Berdasarkan Informasi yang diberikan oleh Ha Joon Oppa, Kapal Barang akan sampai berlabuh di Terminal Kontainer Jeosongdae, Pelabuhan Busan.
Wi Ha Joon bilang aku hanya perlu bertemu dengan kepala pengawas pelabuhan dan menyebutkan bahwa aku adalah tangan kanan dari Mouriener, Kode yang menjadi nama Wi Ha Joon di pasar perdagangan gelap.
Aku menemui kepala pengawas terminal itu, ia sedang berdiri di pinggir dermaga, tengah menanti sebuah kapal peti kemas yang sangat besar akan menepi di bibir Dermaga, Diatas kapal itu berkibar bendera Korea dan Bendera Cina. Oh, sepertinya itu adalah kapal yang biasanya mengangkut barang perdagangan antar negara Tiongkok-Korea Selatan. Kemungkinan besar, dari salah satu Kontainer itu ada barang kami juga.
Ketika melihat kedatanganku Kepala Terminal kargo itu lah yang langsung menyongsong ku terlebih dahulu. Ia pun berkata, "Nona, Terminal Kargo pelabuhan bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh Umum. Bisa perlihatkan izin masuk anda"
"Saya datang sebagai tangan kana Mouriener. Untuk memastikan barang datang dan dijemput oleh pembelinya"
Ketika aku bicara seperti itu, Kepala Terminal itu langsung bicara dengan Hand Talkie nya. "Pemilik Kontainer Nomor Blok H nomor 3 telah datang. Siapkan Kontainernya" Ia memberikan perintah.
"Tunggulah disini, sebentar lagi pembeli anda akan datang" Ucap pemilik Kontainer itu lagi.
Beberapa menit aku menunggu sebuah Mobil Jeep Mercedes Benz berwarna hitam datang dari ujung. Mobilnya menepi tepat didepanku, kemudian seorang Pria turun dari sana. Ia mengenakan Jas dan sangat necis.
"Barangnya sudah sampai?" Pria necis yang baru saja datang itu bertanya pada si Kepala Terminal.
"Sudah Tuan, anda bertemu dengan pemiliknya langsung" Ia arahkan pria itu agar bicara secara langsung padaku. "Nona, ini adalah pembeli anda" Secara spontan Si Kepala Terminal langsung menjadi Broker diantara kami."
"Choi Si Won" Ucap pria super necis itu mengajakku untuk berjabat tangan. Tetapi aku tak semerta merta menerima tangannya begitu saja. Pria itu segera menarik kembali tangannya yang hanya mendapatkan angin kosong.
Aku tak begitu langsung memercayainya begitu saja. Aku tahu, orang orang seperti apa yang berbisnis dengan Ha Joon Oppa, Jadi aku tak bisa memercayainya dengan mudah.
"Tak perlu basa basi, kau hanya perlu menunjukkan bukti pembayaran mu atas transaksi ini. Jika tidak, aku tidak akan memberikan barang ini padamu" Ucapku ketus dan dingin.
Choi Si Won tersenyum miring dan ia tertawa, "Benar-benar, Kau baru saja membuatku yakin kalau kau memang benar orang nya Wi Ha Joon."
"Haisssh ! keparat itu, berurusan dengan dia memang sulit, bahkan orang suruhannya saja juga sangat kurang ajar seperti ini. Tapi masalahnya hanya dia yang mampu menyediakan Narkoba berkualitas tinggi di Korea ini. Jadi aku harus tetap berbisnis dengannya"
"Tunggu sebentar, Aku akan membuktikan pembayarannya"
Choi Si Won mengeluarkan ponselnya dari kantungnya lalu ia menelpon seseorang. Setelah panggilan terhubung ia pun bicara. "Ya, anak buahmu tak percaya bahwa kau sudah mengambil uangnya. Dia tidak memberikan kontainer itu padaku, Jika aku tidak membuktikan kalau aku sudah bayar, Bicara lah pada anak buahmu!"
Kemudian ia berikan telepon itu padaku. "Kau bisa tanyakan sendiri pada Bossmu"
"Eoh, ini aku Ha Joon oppa" ucapku menerima telepon itu.
"Jennie, Mereka telah mengantarkan uangnya ketempatku sekarang. Kau boleh melepas Kontainernya."
"Benarkah kau sudah menerima uangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Lili of the Valley (TAMAT)
RomanceSeseorang yang berjuang melawan traumanya atas pelecehan yang ia rasakan dimasa kecil, hingga ia saat ini berprofesi sebagai seorang Dokter. Lalisa Manoban, adalah seorang dokter jiwa dirumah sakit Seoul. Namun, suatu ketika ia mendapatkan seorang p...