RUBY JANE
Ketika aku membuka mata, aku mendapati diriku duduk diatas kursi dengan tubuh diikat tali. Aku berada di sebuah tempat yang tidak di ketahui. Hal pertama yang aku lihat justru membuatku tak senang. Wi Ha Joon, dia berdiri dihadapanku sekarang.
"Kau! Dasar berengsek! apa lagi yang kau inginkan?" Tanyaku marah padanya.
Wi Ha Joon terlihat sedih ketika aku memakinya begitu, Ia mengambil pisau kemudian malah melepaskan ikatan kedua tanganku. Wi Ha Joon membebaskan aku.
"Aku tak menyangka, bahwa kau sudah seperti dicuci otak Ruby Jane.." Ucap Wi Ha Joon dengan nada lunak.
"Entah apa yang orang-orang itu katakan padamu, sehingga kau seperti ini"
"Huh? Cuci otak? Tak salah? Kau yang berengsek. Setelah kau mendapatkan uang 4 Triliun Won, kau menghilang, kau membawa kabur uangku. Lantas, kenapa kau seolah-olah bersikap bahwa kau korban begitu?"
"Oh, sekarang aku mengerti, mengapa kau seperti ini. Kau pasti sampai sekarang mengira bahwa aku membawa lari semua uang itu, dan tidak memberikan hak mu"
"Tidak Ruby Jane, tidak seperti itu kejadiannya. Kau sudah di kelabui"
"Aku tidak mendapatkan uang itu sampai sekarang. Sementara Narkoba yang kita punya sudah diambil oleh Polisi"
"Disini kau lah yang sudah dikelabui" kata Wi Ha Joon lagi tegas.
"Apa maksudmu?"
"Transaksi narkoba 4 triliyun itu ternyata sudah disetting oleh mereka, kepolisian. Kau ingat dengan Cho Si Won? Pria necis yang kemarin itu melakukan transaksi narkoba denganmu di Pelabuhan? Ternyata dia bukanlah Mafia. Dia adalah anggota Interpol. Dia polisi"
Aku sungguh terkejut mendengar penjelasan Ha Joon. Apakah itu benar, bagaimana bisa, Pria sengak yang flamboyan ternyata malah anggota Interpol. Jadi Choi Si Won bukan mafia narkoba?
"Dan kau tau apa yang lebih mengejutkannya lagi? Orang yang mendanai semua itu. Siapa yang mendanai uang 4 triliun untuk transaksi?"
"Orangnya adalah Lalisa Manoban"
Aku sungguh tak bisa berkata-kata ketika Ha Joon menyebut nama itu. "Aku malah tak habis pikir, orang yang aku percayai justru sekarang malah bertunangan dengan orang yang sudah menipunya"
"Lalisa Manoban, sengaja mendekatimu. Karena dia ingin mengais informasi. Dia adalah informan utama Detektif Kim Jisoo. Orang yang sudah bertahun-tahun mencoba untuk menjeratku. Dan kau tertipu daya olehnya, kau mengkhianati aku, karena rayuan wanita berengsek itu"
Sungguh, aku tak bisa berkata-kata, ternyata selama ini aku telah tertipu. Aku tidak mengetahui, apa motif sebenarnya Lalisa untuk mendekati aku. Aku berciuman dengannya, aku bercinta dengannya, aku pikir itu adalah tulus. Ternyata dia hanya memanfaatkan aku saja. Aku mendadak merasa di bohongi.
Sedari tadi aku juga sadar, wajah Wi Ha Joon hancur, penuh luka jahit, dan ia selalu menggunakan kaca mata hitam. "Dan kau tahu apa yang mereka lakukan padaku?" Ha Joon membuka kaca mata hitamnya. Sebelah matanya cacat, dan buta.
"Mereka menusuk mataku dengan pisau. Aku buta total"
"Yang terjadi sebenarnya dimalam itu tidaklah seperti yang kau pikirkan"
Aku pun menjawab. "Bukannya malam itu aku sudah menelponmu. Aku pastikan padamu, apakah mereka bawa uangnya. Apakah kau sudah menerima uangnya? Kau bilang kau sudah menerima uangnya"
"Ya, kita memang sempat bicara melalui telpon. Namun ketika teleponnya mati, tiba tiba ada orang yang menusukku dengan pisau. Aku ditikam oleh tiga orang pria, di punggung, di perut dan di mata. Aku sempat bersembunyi dan menyelamatkan diri. Jadi mereka gagal menangkapku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Lili of the Valley (TAMAT)
RomanceSeseorang yang berjuang melawan traumanya atas pelecehan yang ia rasakan dimasa kecil, hingga ia saat ini berprofesi sebagai seorang Dokter. Lalisa Manoban, adalah seorang dokter jiwa dirumah sakit Seoul. Namun, suatu ketika ia mendapatkan seorang p...