Yuhuuuuu update lagi...
Sesuai janji.. kita akan update sampai tamat dimalam ini ya gais..
2 chapter panjang, dan 1 Chapter penutup yang spesial..Yok baca dulu 2 chapter panjangnya. Nah Chapter spesialnya juga akan menyusul.. soalnya chapter spesial agak hmmmm.. 🌚🌚🌚🌚 tahu aja lah ya..
Tenang, ketiganya di update malam ini kok. Author kalian ini sudah kembali untuk menghibur.
Jadi, jangan lupa baca Ebook Terbaru Kuda gitsu ya. Selagi Kalian masih membaca ebook yang dirilis artinya teman2 masih memberikan support agar saya menulis di platform ini. Jadi Authornya pun bersemangat untuk menulis karena Pembaca memberi reward atas kerja kerasnya. Terimakasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan support pada Author. Tanpa kalian mungkin saya sudah meninggalkan platform ini.
Langsung saja.. yuk dibaca ya... Kelanjutan dari Lily of tha valley.. apakah Kim Jennie akan terbunuh disini?
Hmm.. let's see..
***
Cluurrtttt! Darah meyiprat, benak berderai, dan satu orang tumbang langsung tewas saat itu juga. Kepalanya di bolongi oleh sebutir peluru sampai otaknya mencelat keluar. 7 orang pria Korea Utara yang ada disana itu memekik dengan bahasa mereka. "Mwoyaaa Innaaee! Mwoyaaa!" Logat utara mereka sungguh terdengar mencekam dan panik.
Sebab, orang yang tersungkur jatuh itu bukanlah orang yang ditodong dengan pistol. Justru adalah orang yang memegang Pistol untuk menembahk. Wi Ha Joon tergelepar, darah pekat dari kepalanya merembes membasahi rumput. Ia bahkan mati dengan mata yang masih terbuka.
Ruby Jane terkejut, setengah mati ia terperanjat. Wi Ha Joon jatuh tepat di kakinya tewas begitu saja. 7 orang lelaki itu masih panik. Ada orang lain di tempat ini yang membidik mereka dari jauh. Pistol yang masih berada ditangan Wi Ha Joon ia ambil.
Kemudian ia rampas kembali cek yang berada ditangan Jennie. Mau bagaimanapun keadaannya, uang empat triliun itu tidak akan pernah mereka lepaskan begitu saja. Mau bagaimanapun tujuan mereka adalah uang. Si Pria yang tadi mau memberi dokumen Visa pada Wi Ha Joon, sekarang marah berbalik untuk mengancam Ruby Jane.
"Ya! Pegang dia! Cepat! Penggal tangannya! Yang kita perlukan sekarang hanyalah cap sidik jarinya untuk mengambil uang ini" Ia perintahkan anak buahnya untuk menyiksa Ruby Jane. "Cepatlah Jalang! Kau harus mencarikan uang ini!" Ia menodong Ruby Jane lagi dengan pistol yang sama. Pistol yang tadinya Wi Ha Joon gunakan untuk menembak Ruby Jane.
"Bunuh saja dia! Lalu ambil uangnya!" Ia hendak menembak kepala Ruby Jane. Sama halnya seperti yang dilakukan oleh Wi Ha Joon sebelumnya.
DORRR!
Pria utara yang memegang pistol juga tergelepar. Kepala sampingnya meledakkan darah. Ia langsung terkapar begitu saja. Setelah ladang ini bergaung oleh suara senapan runduk jarak jauh.
Sisa 6 orang, mereka menoleh kemana-mana. Namun tak ada siapa siapa disana. "Ada penembak runduk disini. Aku tidak akan macam-macam lagi. Jongkok dan angkat tangan kalian kekepala. Jika kalian tak ingin kepala kalian meledak seperti semangka!"
Setelah mereka jongkok menyerahkan diri dan meletakkan tangan diatas kepala. Tiba -tiba terdengar derik senjata dari tumpukan semak dan rumput. Dari sana muncul belasan tentara Korea Utara, dan juga tentara Korea Selatan.
Mereka terkejut, mereka terkepung diantara operasi gabungan tentara perbatasan dua negara ini. "Apa-apaan ini, mengapa ada Tentara disini?" Tanya para pria yang sudah terpojok itu. Dari arah yang berlawanan, datanglah iring-iringan serine mobil kepolisian. Lusinan Mobil kepolisian berbendera Korea Selatan memasuki ladang. Disana turunlah Kim Jisoo. Ketika turun, hal pertama yang ia pastikan bahwa Ruby Jane baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Lili of the Valley (TAMAT)
RomansaSeseorang yang berjuang melawan traumanya atas pelecehan yang ia rasakan dimasa kecil, hingga ia saat ini berprofesi sebagai seorang Dokter. Lalisa Manoban, adalah seorang dokter jiwa dirumah sakit Seoul. Namun, suatu ketika ia mendapatkan seorang p...