Special Part-1

798 58 4
                                    

disclaimer❗
bukan part Gaby & Callie










"Mampus! Kok bisa ada mereka?!" ujar gadis itu dalam hati.

Gadis bertubuh mungil itu mengeratkan topi yang dipakainya lalu menarik orang di sampingnya yang sedang menikmati es krim coklat.

"Eh eh, kenapa sayang?" tubuhnya yang telah ditarik, tak bisa memberikan perlawanan karena tubuhnya juga tak jauh beda dengan gadis itu.

"Gawat, mayday mayday! lihat arah jam 12."

Matanya melotot saat menyadari sosok yang mereka sama-sama hindari. Nafsu makan es krimnya hilang begitu saja.

"Mayday mayday! Ayo kita pergi secepat motor 1000cc!"

Tangan mereka saling menggandeng, berlari menjauhi tempat itu menuju pintu keluar.

.
.
.
.
.

Dua gadis itu mengatur napas mereka yang tersengal-sengal setelah merasa aman (baca : melewati pintu keluar), satunya memegang lututnya sedangkan satunya menatap es krim scoopnya yang telah jatuh entah dimana karena berlari tadi. Sesaat kemudian mereka saling menatap hingga akhirnya mereka saling menertawakan diri mereka sendiri.

"Kita kenapa lari Rel?"

"Tauk ah Jes, elu yang narik gue!"

Orang yang dipanggil Rel adalah Aurellia (teman Gaby), sedangkan yang dipanggil Jes adalah Jesslyn (teman Callie). Lia dan Lyn sepakat untuk tidak memberitahu siapapun tentang hal ini, terlebih lagi mereka berdua baru dekat sebulan lalu dan hari ini adalah kencan pertama mereka.

Lia menuju tong sampah untuk membuang cone es krimnya lalu kembali ke hadapan Lyn. "Terus kita mau kemana? Sayang banget tiket kita, baru naik tiga wahana Jes..."

Lyn membetulkan topinya lalu melihat arlojinya. "Kamu pengen banget naik wahana? Biar aku pesen tiket ke Singapore supaya kamu-"

"Eits eits eits..." Lia berkata dengan panik, takut Lyn serius dengan kalimatnya barusan. "Engga kok, siapa bilang pengen pake banget? Gue cuma pengen pake aja kok..."

Lyn tertawa melihat reaksi Lia namun matanya tertuju pada tangan Lia yang kotor terkena lelehan es krim coklat. "Ayo ikut aku."

Lyn menarik pergelangan tangan Lia dengan lembut kali ini menuju toilet terdekat. Disana ia membantu Lia mencuci tangannya, bahkan mengeringkannya dengan tisu.

"Makasih ya Jes..." ucap Lia sambil tersenyum. "Gue jadi laper deh..."

"Deket sini ada restoran terkenal sih, tapi terakhir kali aku kesana antriannya cukup panjang." Lyn menjelaskan sambil mencuci tangannya.

"Em... Boleh..."

Setelah Lyn selesai mencuci tangannya, ia menggandeng Lia menuju parkiran untuk mendatangi restoran yang dimaksud.

30 menit berlalu, mobil yang Lyn kendarain telah terparkir rapi di area depan restoran. Udara dingin pegunungan dan bau perternakan sapi yang menyengat menyambut mereka saat membuka pintu mobil.

"Ugh..." Lia mendengus sambil menutup hidungnya. "Tempat apa ini?"

"Gaston farm, pusat tempat susu sapi segar di daerah ini..." jawab Lyn dengan enteng lalu menutup pintu mobil. "Kamu belum pernah dengar tempat ini kah?"

"Gaston farm? Oh ini tempatnya??" Lia setengah berteriak karena senang. "Kebetulan banget ini salah satu tempat yang pengen gue datangin tapi wacana mulu sama si Keli Keli itu..."

TENTANG KITA [CELLA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang