Babak Perkenalan; Dua Jiwa

832 80 2
                                    

Dewangga Kamal , namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewangga Kamal , namanya. Tujuh Belas, usianyaIa bukan siapa-siapa, buka murid paling populer satu sekolah dengan julukan si anak gedongan.  Ia sebatang kara; ayah meninggal dunia dan disebut-sebut sebagai karma buruk ibu yang memilih pergi jauh dari jangakuannya. Tentu, wanita itu masih hidup namun tidak repot buat menjalankan peran sebagaimana mestinya. Yang Dewa ketahui ialah ibu telah bebas..., bebas jalani hidupnya tanpa tekanan. Badung Liar adalah julukan yang ia dapatkan dari orang-orang di sekitar yang sebagian besar enggan berurusan dengannya. Bagi Dewangga, hidupnya itu berporos pada carut marutnya dunia. Bahagia terkesan terlampau fana sampai ia dihadapkan dengan dua bola mata berisi satu harapa luasnya semesta; bawakan satu lonceng angin di genggam tangan mungilnya, dentingkan lonceng yang tidak pernah Dewangga terka kedatangannya. 

Nakula Elok, namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nakula Elok, namanya. Tujuh belas, Usianya. Ia bermimpi buat jadi sarjana pertama di lingkar keluarga. Tekad Elok adalah berantai rantai kemiskinan keluarga mereka. Bagi Elok, menjadi anak sulung dari dua bersaudara buat ia harus pikul beban tak kasat mata. Carut marut dunia tak buat jarinya parah buat hitung banyaknya mimpi yang ia punya. Jika sepuluh jari ini tidak bisa disanggupi wujudnya, Elok rasa, ia masih ada kesepuluh jari kaki buat dititipkan mimpi-mimpi. Baginya, tidak pernah ada salahnya buat bermimpi pun tidak akan ada salahnya jika kesepuluh jari tangan dan kaki pun tidak bisa terwujudkan. Ia rasa, dengan berani memiliki mimpi dan secarik harapan di tengah-tengah terkanan kemiskinan saja ia sudah hebat, Nakula Elok benar-benar hebat. Dengarnya satu kata dari orang terdahulu, sebuah dongeng yang entah mengapa ia jadikan sebagai patokan hidup; membuat seribu bangau akan wujudkan semua doa, temui semangi berdaun empat yang banyak artinya, pertanda bahwa doa-doa kecil yang ia panjatkan sambil memegang semangi dapat dikabulkan. Sampai hari ini, Elok masih mencari. Sampai hari ini, seribu bangau masih belum jadi. Tidak sabar, rasanya tidak sabar buat lengkapi semua dan jabarkan semua mimpi. 

Dua remaja di tengah carut marut dunia tengah berlomba buat arungi luasnya duka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua remaja di tengah carut marut dunia tengah berlomba buat arungi luasnya duka. Apakah mereka dapat lewati teluk nestapa?

Arung DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang