Bagian 7

776 92 11
                                        

LEMPAR GOMBAL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LEMPAR GOMBAL

----

“Ih. Lo tuh ganggu banget.”

Sunoo memberengut kesal tatkala mendapati seorang lelaki yang kini menjulang di hadapannya dengan senyum lebar yang tak luntur sedari tadi.

Puas sekali dia nampaknya habis membekap wajah Sunoo dengan bantal.

“Ada keperluan lo kesini? Ngga ada kan?” ucap Sunoo sarkas pada sahabatnya yang tak lain dan tak bukan adalah Galatra Sunghoon Arseta.

“Siapa bilang? Gue ada keperluan kok.”

“Apa?”

“Ngeliat lo. Itu termasuk keperluan, kan? Seharian ini gue belum ngeliat lo soalnya.” Sunghoon berucap sembari menggerlingkan matanya manja.

Cih.

“Ganggu banget idup lo.” Sunoo tak mau ambil pusing. Ia kembali memusatkan pandangannya ke laptop yang menampilkan rentetan kata dalam jurnal penelitian semiotika yang sedang ia baca.

Merasa tidak dihiraukan oleh Sunoo, Sunghoon lantas mengambil satu toples kacang gorong di meja belajar Sunoo lalu membuang tubuuhnya pada kasur empuk beralas kuning yang tampak menggoda.

“No ... Ngemil apa ya yang paling enak?”

Sunoo menoleh kearah Sunghoon. Matanya memang terpejam, tapi tangannya sibuk ngambilin kacang goreng di dalem toples. Huh, perut karung.

Sunoo berdecih. “Lo kalo lagi laper tai kucing juga dikata cokelat silverqueen.”

“Sembarangan,” katanya. Sunghoon langsung mengangkat tubuhnya sambil nyengir-nyengir menatap Sunoo. “Mau tahu ngga, ngemil yang paling enak tuh apa? Ya ngemil ngemilikin kamu seutuhnya. Ea...”

Dih, cowo prik.

Denger Sunghoon ngegombal, Sunoo langsung berdecih. Belagak cool padahal mah... Ah, kalau Sunoo mengekspresikan dirinya kini, sudah dipastikan harga diri Sunoo hancur di depan cowo durjana ini.

“Lo ngegombal ceritanya?” tanya Sunoo.

Dia Sunghoon, Noo.

Hobinya emang ngegombal.

Jangan kehasut sama gombalan jahanamnya.

“Menurut lo tadi gue nyinden?” sarkasnya.

“Biasa aja dong jawabnya. PMS?” Sunoo melempar pulpen yang tepat mengenai perut Sunghoon, hal itu lantas membuat lelaki itu mengaduh kesakitan. “Jelek muka lo.”

“Kalo baper tu bisa kaleman dikit ngga si, Noo? Garang banget lo!”

“Baper ndasmu! Mana ada gue baper sama modelan kimchi Korea.”

Sunghoon yang receh langsung tergelak mendengar ucapan Sunoo. “Asu juga lo.”

“Sunghoon.” Sunoo menoleh kearah Sunghoon.

FRIENDSHIT [Sungsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang