Bagian 5

777 110 25
                                    

Pagi semuaaa!!

Selamat beraktifitas di hari senin yang assdfghjkl 🤍🥰



























KELAKUAN SUNGHOON

---

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Kini, Sunghoon dan Sunoo menepi ke salah satu rumah makan untuk membeli Ramen. Tak lupa seperti yang dikatakan Sunghoon, mereka terlebih dahulu mampir ke sebuah warteg hanya untuk membeli satu porsi nasi buat Sunoo.

“Eh, Noo, lo mau tahu sesuatu, nggak?” ucap Sunghoon saat berhasil menelan satu buntelan ramen.

Sunoo yang masih asik makan hanya melirik Sunghoon sekilas sebelum akhirnya kembali fokus pada semangkuk besar ramen di hadapannya. “No, thanks.” Gayanya benar-benar menunjukkan dirinya tidak peduli. Padahal telinganya sudah terpasang dengan baik, siap mendengar cerita dari sang sahabat.

Sunghoon menyeringai. Dia yang berada tepat di sisi kiri Sunoo langsung mendekatkan wajahnya hingga menyisakan jarak beberapa senti. Sunoo yang menyadarinya sontak langsung mengalihkan tatapan tepat menghadap ke wajah Sunghoon.








BUSETT.








Aligator satu ini memang tidak punya akhlak.








Napas Sunoo tertahan. Wajahnya benar-benar memanas. Merasa takut pertahanannya runtuh, Sunoo buru-buru melongos.

Sunghoon berdeham sejanak menahan senyumnya. Ia lantas meendekatkan mulutnya pada telinga Sunoo lalu berbisik,

“Gue udah ciuman sama Kak Soojin.”

Belum sampai di situ keterkejutan Sunoo, kalimat Sunghoon selanjutnya benar-benar membuat Sunoo tersedak kuah ramen saking terkejutnya.

“Gue juga udah megang tetenya, Noo. Segini.” Tangan Sunghoon dengan biadabnya membentuk cekungan, seperti mengukur milik perempuan yang sedang mereka bicarakan.

Sunoo yang tersedak buru-buru mengambil air mineral dan menenggaknya sampai menyisakan setengah botol. Melihat itu, Sunghoon buru-buru membantu dengan memijat tengkuk Sunoo.





Hahaha, bangsat.









The real definisi terbang lalu dijatuhkan.










“Lo gila, ya, cerita hal ini ke gue?” Sunoo berteriak jengkel, tidak habis pikir dengan lelaki di sampingnya. Namun tak dapat ia pungkiri, sebuah denyutan perih di hatinya kini tengah ia rasakan.

“Lo sahabat gue, Noo. Mana bisa gue nge-keep cerita sendiri tanpa ngasih tahu lo.” Sunghoon tersenyum sambil menepuk pelan puncak kepala Sunoo. “Gue mau, lo tahu semua hal tentang gue dan apa aja yang udah gue laluin.”

“Tapi nggak cerita kayak gitu juga, Hoon. Itu terlalu privasi.”

“Gue nggak masalah asal itu elo.”

Dasar Galatra Sunghoon Arseta sinting.

“Hoon, nggak selamanya gue selalu sama lo. Kita pasti akan beranjak dewasa dan makin banyak pengalaman yang bakal kita laluin. Dari sekarang, lo harus memilah mana cerita yang bisa lo bagikan ke gue dan mana cerita yang harus lo keep sendiri.”

Sunghoon terdiam. Mata tajamnya menatap dalam kearah Sunoo. “Lo bilang, nggak selamanya lo selalu sama gue? Kenapa gitu?”

Astaga.

FRIENDSHIT [Sungsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang