🌻Fanny berulah 2🌻

98 7 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu'alaikum, SELAMAT MEMBACA🌻

"Cintaku padamu seluas lautan."

🦊🦊🦊

Fanny terus berlari sampai dimana ia mendapatkan tempat untuk beristirahat sejenak sungguh rasa pusing dan rasa perih amat perih yang ia rasakan di bagian area sensitifnya.

"Ibun fanny harus gimana ibun." Gumam fanny.

Fanny terus menerus menangisi dirinya sampai dimana ada sebuah mobil yang berhenti di depan nya, "Fanny." Panggil orang tersebut.

Fanny yang mendengar itu ia sangat amat mengenali suara tersebut, ia pun mendongakkan kepalanya.

"Abang." Ucap fanny ia beranjak dan berlari memeluk rasya.

Rasya yang melihat itu pun menggeleng gelengkan kepalanya dan menghela nafasnya, "Kamu dari mana aja sih fan, abang ama ayah itu nyariin kamu dari tadi ampe ayah pakai motor kamu buat nyari kamu, kamu dari mana sih fanny?." Tanya rasya membuat fanny semakin menangis dan mengencangkan pelukannya.

Rasya merasakan ada hal aneh pada fanny saat ia melihat fanny berlari menghampirinya rasya sudah melihat sesuatu keanehan.

"Fanny, abang tanya sama kamu, kamu dari mana?." Tanya rasya sekali lagi namun fanny menenggelamkan kan muka nya ke dalam pelukan rasya ia masih menangis ia menumpahkan semua air matanya.

"Abang fanny takut abang." Ucap fanny membuat rasya semakin paham.

"Sekarang kita pulang ceritain semua di rumah, abang sudah tahu tapi abang pengen dengar dari mulut mu sendiri ayok pulang." Balas rasya ia mengurai pelukan fanny dan menarik fanny masuk ke dalam mobil.

Setelah itu rasya melajukan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi 10 menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah, rasya menyimpan mobil di halaman rumah dan membukakan pintu mobil untuk fanny, fanny pun keluar dan berjalan untuk masuk ke dalam rumah.

Rasya yang melihat cara jalan fanny semakin yakin, seketika air mata rasya jatuh membasahi pipinya.

Setelah memasuki rumah fanny melihat ayahnya dan ibun nya dengan tatapan yang sulit di artikan ibun yang melihat putrinya pun segera menghampirinya.

"Astagfirullah ya allah fanny kamu dari mana saja nak, bau alkohol gini kamu dari mana nak." Ucap ibun kini air mata ibun sudah membasahi pipinya.

Tak lama rasya pun menyusul masuk ia berjalan sampai di sofa dan duduk di samping ayahnya ia mulai membuka suara.

"Fanny mending kamu ceritain sama ayah dan ibun, abang udah tahu saat lihat kamu lebih baik jujur walapun pahit dari pada berbohong fan." Ucap rasya membuat fanny kembali menangis.

Dengan rasa takut menyelimuti nya fanny memeluk ibun nya, "Ibun fanny, alister ibun alister." Ucap fanny.

Ayah yang sedari tadi diam menatap penuh amarah ia pun beranjak dan menghampiri fannya, "Fanny ayah gak pernah mukul kamu, ayah gak pernah marahin kamu, ayah selalu turuti permintaan kamu, ayah sayang banget sama kamu fanny tapi hari ini kamu buat ayah kecewa sekarang ayah mau tanya, dimana laki laki itu?." Ucap ayah dengan nada kecewa.

Fanny yang mendengar itu pun hanya terdiam sungguh keluarganya seakan tahu apa yang terjadi fanny terus terdiam sampai rasya memegang pundaknya.

"Fanny jujur sama abang dan ayah dimana laki laki itu." Ucap rasya.

Fanny menatap ibun, ibun sudah tak kuasa menatap putrinya itu sungguh seperti di tusuk pedang Zulfikar melihat keadaan putrinya.

"Dia di club ayah." Ucap fanny lirih.

Antara, aku & kamu (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang