🌻Penuh pertimbangan🌻

96 7 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم.

Assalamu'alaikum, SELAMAT MEMBACA🌻

"Lupakan rasa sakitnya atau kamu tidak akan pernah bahagia."

🦊🦊🦊

Fanny yang mendengar itu pun berpikir sejenak setelah itu ia menghapus air matanya, ia juga penasaran akan kisah pertemuan ayah dan ibun nya seperti apa.

"Oke fanny mau, tapi kalau abis dengar cerita ini terus fanny gak mau jangan paksa fanny." Ucap fanny yang di angguki oleh ibun.

Fanny dan ibun pun mengatur posisi berhadapan, setelah itu ibun menghela nafasnya, "Jadi gini, pertemuan antara ayah dan ibun itu terjadi ketika ibun kelas 3 SMP saat itu ibun tidak tahu apapun dan ibun juga saat itu mondok di salah satu pondok pesantren yang dimana dulu ayah kamu adalah ustadz di sana, pada saat ibun kelas 1 SMA ibun di panggil oleh pengurus pondok katanya umi dan abi yaitu kakek dan nenek kamu berada di ndalem ibun pun pergi ke ndalem di dalam ndalem ternyata bukan hanya ada kakek dan nenek kamu tetapi di sana sudah ada abuya (Abah dari hasan) dan ayah kamu ibun heran kenapa sampai ada mereka juga, ibun pun duduk di samping nenek kamu karena di suruh oleh bu nyai saat ibun duduk ayah kamu pun memulai pembicaraan yang buat ibun syok berat pada saat itu ibun di ajak taaruf oleh ayah mu dimana posisi itu ibun masih 16 tahun." Ucap ibun.

"Pada saat itu ibun gak mau ibun berontak gak mau sampai pada akhirnya kakek dan nenek kamu memberi tahu ibun kalau ada seseorang yang berniat baik pada kita, kita tidak boleh menolaknya sebelum melakukan sholat istikharah pada saat itu ibun berpikir sejenak pak kyai pun menyuruh ibun untuk melakukan sholat istikharah terlebih dahulu besok ayah dan abuya akan menanyakan jawaban ibun kembali, malam harinya setelah sholat tahajud ibun pun sholat istikharah meminta petunjuk saat ibun selesai sholat istikharah ibun tertidur di atas sejadah di situ ibun bermimpi bertemu ayah kamu di tempat yang paling indah membuat ibun yakin dengan pilihan kakek dan nenek kamu, ke esokan pagi nya seperti yang sudah di tetap kan ibun pun di panggil ke ndalem ibun di tanyakan jawaban ibun untuk ajakan ayahmu di situ ibun pun mengiyakan dan menerima ayahmu setelah pernikahan ibun baru sadar ternyata perjodohan tidak seburuk itu." Lanjut ibun menyelesaikan ceritanya, fanny yang sedari tadi mendengar pun sedikit takjub dengan cerita pertemuan antara kedua orang tuanya.

"Tapi ibun, ibun sama ayah kan saling kenal di pondok kan kata ibun ayah waktu itu ustadz pasti ibun sudah ketemu kan sebelum ibun tahun kalau ibun di jodohkan dengan ayah." Ucap fanny jujur walaupun ada rasa takjub tetapi ia tetap tidak ingin di jodohkan.

"Iya memang, tetapi nanti saat dia datang ke rumah kalian kan bisa bertemu dahulu, oh iya terjadi nya perjodohan ini karena saat perempuan antara ayah dan teman ayah kamu pemilik pondok pesantren itu ayah kamu berjanji kepada teman nya untuk menjodohkan anak mereka kalau anak mereka sudah dewasa pada saat itu kamu masih di dalam perut ibun." Balas ibun membuat fanny ternga nga.

"Masih belum brojol udah di jodohin." Batin fanny.

Saat hendak membalas ucapan ibun, ibun langsung mengusap puncak kepala fanny, "Nak, ibun dan ayah sudah tahu lelaki itu ibun dan ayah juga sudah menyeleksi lelaki itu dia bisa membimbing kamu ibun dan ayah percaya kamu akan bahagia bersama nya fanny jujur saja setelah kejadian 2 minggu lalu ibun tak bisa tertidur nyenyak rasa gelisah dan takut seakan menghantui ibun, nak kalau kamu sayang sama ibun tolong buat pikiran ibun tenang." Ucap ibun membuat fanny tertunduk.

Beberapa menit menunduk fanny pun kembali menatap ibun, "Baiklah ibun, fanny bakalan Terima perjodohan ini, tapi sebelum itu fanny ingin bertemu terlebih dahulu lelaki itu." Balas fanny membuat ibun tersenyum.

Antara, aku & kamu (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang