بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم.
Assalamu'alaikum, SELAMAT MEMBACA🌻."Selang beberapa detik setelah memandang mu aku terjatuh namun bukan tubuhku melainkan hatiku."
🦊🦊🦊
Di dalam kamar fanny yang sudah seharian penuh melakukan aktivasi pun merasa badannya akan remuk, ia mengganti baju menjadi piama berwarna biru langit dan jilbab hitam yang menutupi rambutnya.
Husain yang melihat itu pun tersenyum fanny yang menyadari itu pun merasa geli, "Ngapain senyum senyum?." Tanya fanny.
Husain pun menghampiri fanny semakin dekat maka fanny akan semakin menjauh membuatnya sampai di tepi kasur dan tubuhnya pun terjatuh di atas kasur Husain semakin tersenyum.
Husain pun menindih tubuh mungil fanny, selang beberapa detik melihat wajah husain dari dekat jantung fanny berdegup kencang, "Hanya butuh beberapa detik untuk mencintaimu." Batin fanny.
Husain semakin mendekatkan wajahnya sudah tidak ada jarak di antara mereka, Husain menatap intens wajah fanny sungguh apa yang ia lakukan astagfirullah.
Saat sedang berada di situasi itu tiba tiba rasya masuk ke dalam kamar fanny tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, saat masuk rasya ternga nga melihat gus Husain sedang menindih adeknya.
"WEHHHH, situasi macam apa ini." Teriak rasya membuat husain bangkit begitu pun dengan fanny.
Husain merasa tidak senang, "Kalau mau masuk usahain ketuk pintu, USTADZ DIKTA." Ucap husain menatap sinis ke arah rasya.
Rasya yang mendengar itu pun hanya cengengesan saja, "Maaf, lagian mau ngelakuin itu kok gak kunci pintu." Balas rasya.
Husain pun menghela nafas berbeda dengan fanny pipi nya sudah memerah bak kepiting rebus, rasya sebenarnya tak enak cuma ya sudah terlanjur lagian salah mereka itulah yang ada di benak rasya.
"Oh iya, nih Husain di kasih sama ayah katanya itu hadiah pernikahan kalian." Ucap rasya menyimpan sebuah kunci dan surat di atas meja tempat fanny sering membaca buku.
Selepas memberikan itu rasya pun keluar kamar, "Oh iya gus, jangan lupa kunci pintu ya ntar ibun masuk makin merah tuh pipi si putri malu." Ucap rasya menunjuk ke arah fanny.
Husain pun menghela nafas, "Iya." Balas Husain singkat.
Rasya pun menutup pintu kamar fanny, Husain yang melihat itu pun menghela nafas, "Fanny kamu tidur duluan saya masih ada kerjaan." Ucap Husain membuat fanny mengangguk dan mulai memperbaiki posisi tidurnya.
Di dalam selimut fanny masih membayangkan kejadian yang baru saja terjadi, "Apalah dia apalah." Batin fanny jujur saja ia sangat ingin berteriak.
Di sisi lain Husain sedang membaca chat mahasiswa mahasiswa yang sulit mengerjakan tugas yang di berikan Husain setelah membaca dan membalas beberapa pesan Husain pun melirik yang di bawa oleh rasya, ia memeriksa dan membaca sebuah map yang berisi surat.
Di sana ayah fanny membelikan mereka rumah yang tak jauh dari pondok pesantren, Husain sangat tidak enak hati kepada mertuanya bisa bisa nya memberi hadiah yang begitu mahal baginya apa lagi rumah yang tak jauh dari ponpes memang terbilang cukup besar membuat husain enggan menerima hadiah tersebut ia pun berniat untuk mengembalikan hadiah yang di berikan mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara, aku & kamu (On going)
General Fictionبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم SEBELUM BACA FOLLOW AND VOTE YAAA. Assalamu'alaikum wr.wb, teman teman ini adalah cerita yang berada di dalam isi pikiran ku kalau ada kesamaan nama tokoh, visual, alur cerita mohon di maaf kan tetapi apapun itu...