🌻Setelah penuh pertimbangan 🌻

101 7 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم.

Assalamu'alaikum, SELAMAT MEMBACA🌻

"Mencintai seseorang adalah seni membuat diri bahagia namun juga membuat diri tersakiti."

🦊🦊🦊

Setelah rasya menjauh fanny pun menghela nafasnya, sedangkan husain yang melirik pun mengeleng gelengkan kepalanya.

"Kamu mau ngomong soal apa?." Tanya husain membuat fanny tersontak kaget.

"Astagfirullah, kalau mau ngomong minimal ngasih tanda tanda biar aku tahu kalau kamu mau ngomong." Ucap fanny membuat husain tersenyum tipis.

"Baru aja ketemu udah di salahin apa lagi nanti kalau serumah." Batin husain

Fanny yang melihat itu pun menghela nafas, "Saya gak mau bertele tele tujuan kamu menikahi saya apa?, saya itu masih kecil bahkan saya gak tahu masak kamu itu udah om om kenapa mau nikahin anak kecil seperti saya." Ucap fanny seketika membuat husain mendongak dan menatap fanny.

"Saya bukan om om, saya masih berusia 23 tahun umur segitu belum bisa di sebut om om." Balas husain setelah itu ia kembali menundukan pandangannya.

"WHAT, gak salah dengar nih saya, 23 tahun kamu bilang belum bisa di sebut om om itu udah ketuaan banget loh pantasnya di sebut bapak bapak bukan om om lagi." Ujar fanny membuat husain ingin tertawa namun ia tahan.

"Iya terserah kamu, itu aja yang kamu ingin bicarakan dengan saya?." Tanya husain membuat fanny menatap sinis.

"Gak masih ada lagi, please lah tujuan kamu mau nikahin saya apa sih kamu ini di lihat lihat sempurna loh kok mau sama modelan batu batako kayak aku." Jawab fanny, sudahlah husain tak sanggup lagi menahan tawa nya.

"Astaghfirullah, bisa bisa nya kamu bilang kamu modelan batako ya allah." Husain benar benar membuat fanny kesal.

"Ikh kok malah ketawa jawab cepat."

"Oke bakalan saya jawab, tujuan saya menikah dengan kamu itu karena saya mau beribadah seumur hidup sama kamu."

Jawaban yang diberikan husain membuat fanny menutup mulutnya, "Busett beribadah seumur hidup gak tuh." Batin fanny.

"Lah harus banget sama saya, kan banyak perempuan lain lagian kita itu berbeda banget nih ya kamu dan aku itu ibarat langit dan tanah." Ucap fanny.

"Terus?, apakah itu akan menjadi alasan untuk tidak menikah dengan mu, tentu tidak, saya akan tetap menikahi mu bahkan jikalau kamu musuhku sekali pun saya akan tetap menikahi mu." Ucap husain membuat fanny tekejut bukan main.

Namun fanny tidak akan menyerah begitu saja untuk membatalkan perjodohannya, "Masa lalu aku itu buruk banget loh, lagian kamu spek gus gini pasti banyak nang ning nong yang mau." Balas fanny.

"Ya memang masa lalu kamu kenapa?, kalau masalah banyak yang mau memang saya banyak yang mau tetapi saya tidak mau yang lain selain kamu." Ucapan husain tersebut membuat fanny sudah kehabisan akal.

Dengan kesal ia pun mengucapkan sesuatu yang seharusnya tidak ia ucapkan, "Sayaa itu udah rusak, saya udah gak perawan saya udah di sentuh sama mantan saya, dan kalau kamu menikah dengan saya kamu gak ada keuntungan sama sekali bahkan kamu rugi nikah sama saya saya sudah tidak ada spesial nya untuk kamu." Ucap fanny memburu air matanya hampir jatuh namun ia berusaha kerasa untuk menahannya.

Husain yang mendengar itu pun menghela nafasnya, "Saya sudah tahu tentang masa lalu kamu, saya tidak perduli dengan masa lalu kamu, kalau semua lelaki menikahi perempuan dengan melihat masa lalunya maka tidak akan ada yang menikahi al malikah mantan wanita malam yang melahirkan 7 nabi dari rahim nya, lagian saya menikah tidak mencari keuntungan tetapi saya menikah karena ingin mencari pahala seumur hidup saya, saya tidak masalah dengan masa lalu kamu lagian itu terjadi bukan kehendak kamu." Balas Husain membuat fanny terdiam sekejab.

Antara, aku & kamu (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang