prolog

1.2K 77 5
                                    


November 2002
Malam itu guntur bersahut sahutan dengan guyuran hujan yang amat deras, di sebuah rumah sederhana seorang wanita tengah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan putra keduanya , seluruh hidupnya ia pertaruhkan demi sang buah hati hingga akhirnya suara tangisan manusia kecil terdengar membuat senyum terukir indah di wajahnya.

"aku berhasil mas ," ucapnya pada sng suami yang kini ikut menangis haru .

("iya kamu berhasil, terima kasih sudah berjuang untuk anak kita"). Dengan tangis yang belum mereda sang suami menjawab dengan bahasa isyarat nya.

"yeayyy saddam punya adek, nanti bisa main sama sama jadi saddam tidak main sendirian lagi". Ucap Bocah 4 tahun ikut gembira.

"saddam tolong jaga dan sayangi adik kamu ya, jadi abang yang hebat ya buat lintang ". Tutur sang ibu kepada putra sulungnya.

"wah namanya lintang bagus sekali, saddam janji bakal jadi abang yang baik buat lintang, saddam bakal jadi super hero nya lintang yang jagain lintang dari orang orang jahat". Jawab bocah laki laki itu penuh semangat, sang ayah tersenyum lalu mengusap lembut surai sang anak.

"mas jagain anak kita ya , aku mau mereka tumbuh jadi anak anak hebat sama seperti ayahnya". Ucap wanita itu kepada suaminya.

("kamu ngomong apa aku pasti jaga anak anak kita, dan kita akan besarin mereka sama sama"). Jawabnya dengan gerakan tangan yang mampu di mengerti sang istri.

Sedangkan istrinya hanya tersenyum dengan sangat damai, sebelum akhirnya tubuh sang istri kejang dengan darah yang mengalir deras dari jalan lahir membuat ayah dari bayi yang baru saja ia lahirkan panik bukan kepalaang.
Bidan yang baru saja selesai membersihkan sang bayi pun ikut panik melihat kondisi pasien nya saat ini, segera ia mengambil tindakan namun naas nyawa wanita itu tidak tertolong , ia bahkan belum sempat mencium bayi nya namun tuhan lebih merindukannya.

"ayah kenapa ibu tidur, itu pakaiannya masih kotor masih banyak darah nya suruh ibu berganti pakaian dulu ayah". Ucap Saddam polos yang masih belum tau apa yang terjadi terhadap ibunya.

("sadam lihat ayah , anak ayah anak kuat , saddam sudah janji bukan unttuk menjadi abang yang hebat untuk lintang?"). tanya nya kepada putra sulungnya itu yang di jawab anggukan oleh saddam yang mengerti apa yang di katakan sang ayah walau hanya lewat isyarat tangan.

("tepati janji itu ya, buat ibu bangga pada saddam , sekarang saddam dan lintang sama ayah dulu nanti jika sudah waktunya kita akan berkumpul kembali bersama ibu"). Lanjutnya laluu memeluk erat tubuh sang putra sambil terisak.

"terima kasih karena sudi menerima pria tidak sempurna ini, kau bahkan rela menukar nyawamu untuk anak kita, aku berjanji akan menjaga mereka dengan nyawaku sendiri, berbahagialah di surga , terima kasih mau jatuh cinta dengan pria tunawicara ini dan menitpkaan 2 hal yang sangat berharga akan ku pastikan mereka jadi anak hebat sama seperti yang kau inginkan". Batin ziyan saat menatap putra kedua nya kini yang terlelap damai.

 Batin ziyan saat menatap putra kedua nya kini yang terlelap damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ziyan Fahri Ahmad, ayah hebat Saddam dan lintang.

Ziyan Fahri Ahmad, ayah hebat Saddam dan lintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lintang cakrawinata, adik kesayangan mas Saddam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lintang cakrawinata, adik kesayangan mas Saddam

Terima kasih yang sudah mampir, seluruh isi cerita merupakan fiktif semata, visual hanya penguat cerita , tidak ada hubungan dengan kehidupan asli idol , sampai ketemu lagiiiiiiiii.

♡♡♡♡♡♡♡♡

DEKAP TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang