Kapan ayah pulang mas?

200 34 17
                                    

Sejak tadi Saddam sudah bangun namun ia masih enggan beranjak fikiran nya melayang jauh memikirkan ayah nya , Saddam benar benar belum bisa mengerti mengapa ayah nya harus berada disana , Saddam yakin kalau ayahnya tak mungkin berbuat jahat, Saddam berharap ayahnya bisa segera kembali berkumpul dengan mereka karena jujur Saddam benar benar tidak bisa jika tanpa ayah nya, terlebih lintang bocah itu pasti akan sedih terus menerus.

Akhirnya Saddam beranjak dari tempat tidur nya untuk mandi karena ia harus bersekolah, saat berjalan ke kamar mandi Saddam melihat ke arah dapur biasanya akan ada ayahnya disana yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan lintang namun yang ia lihat sekarang bukan ayahnya melainkan bi Inah , pengasuh yang di tugaskan Deon untuk menjaga dia dan lintang.

"Eh nak Saddam sudah bangun". Sapa bik inah , lalu di balas senyuman oleh Saddam.

"Sudah bik ini Saddam ingin mandi". Jawabnya.

"Nak Saddam ingin di buatkan sarapan apa biar bibi masakan". Tawar bik inah .

"Apa saja bik , sebelum nya terima kasih ya bik sudah mau repot repot menjaga Saddam dan lintang". Ucap Saddam membuat bik inah tersenyum.

"Tidak perlu berterima kasih ini sudah jadi tugas bibi". Jawab BI Inah.

Setelah nya Saddam langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu bersiap , sedangkan lintang bocah itu masih tertidur pulas setelah lelah menangis semalaman, lintang tidak pernah jauh dari ayahnya jadi wajar jika ia terus menangis meminta agar ayah nya cepat pulang ke rumah.

"Lintang ayo bangun , kita harus sekolah". Saddam mengguncang perlahan tubuh adiknya agar bangun.

"Eunghh lintang masih sangat mengantuk". Jawab lintang masih dengan mata yang tertutup.

"Ayo bangun lalu mandi mas akan siapkan pakaian untuk lintang". Perintah saddam dengan langkah gontai lintang bangkit menuju kamar mandi.

Pagi ini sedikit mendung jadi dingin begitu terasa di kulit tubuh, lintang yang baru saja selesai mandi dibuat menggigil oleh air pagi ini.

"Ayah lintang kedinginan ayah dimana lintang mau di peluk ayah". Teriak lintang memanggil ayah nya, dia lupa bahwa saat ini ayahnya sedang tidak ada di rumah, Saddam yang mendengar teriakkan sang adik bergegas menghampiri lintang yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi menunggu kedatangan sang ayah yang tak mungkin.

"Sini mas peluk ". Ucap Saddam begitu sampai di tempat lintang berada lalu memeluk adik nya agar tidak kedinginan.

"Ayah mana mas, di peluk mas tidak hangat badan mas Saddam tidak sebesar badan milik ayah". Ujar lintang yang masih belum ingat jika saat ini ayah mereka tidak ada di rumah, Saddam yang mendengar perkataan adiknya sangat terluka , sampai kapan ayah berada disana Saddam juga tidak tau.

"Lintang adik mas Saddam yang pintar, ayah tidak ada jadi mas saja yang peluk ya". Ucap Saddam masih memeluk tubuh mungil lintang.

Lintang langsung teringat kejadian semalam, ia baru teringat jika ayah tidak ada bersama mereka , ia benar benar rindu ayah , biasanya saat pagi ayah akan memeluk nya agar dirinya tidak kedinginan, tapi sekarang ayah tidak ada , lintang sudah lelah menangis namun jika teringat ayah nya ntah mengapa air mata nya langsung terjun tanpa permisi.

"Kapan ayah pulang mas?". Tanya lintang sendu membuat Saddam ikut merasa terluka.

"Ayah pasti pulang secepatnya pasti ....". Saddam meyakinkan lintang dan dirinya sendiri bahwa ayah akan segera kembali bersama mereka.

Bibi yang tanpa sengaja melihat adegan antara adik dan Kakak itu ikut menangis merasa iba , anak sekecil mereka di paksa tabah menghadapi ujian yang menimpanya.

DEKAP TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang