peringatan!!!
chapter mengandung adegan kekerasan!!
di harap bijak dalam membaca!!!Angin malam ini sedikit berbeda dari biasanya, bulan juga enggan muncul menampakkan rupa nya. awan tebal pertanda hujan akan turun menyembunyikan semburat sinar bintang. suasana malam ini sedikit lebih mencekam.
seorang wanita muda menangis seorang diri di sebuah taman, ntah apa yang menyebabkan Isak pilu itu keluar namun terasa sangat sesak di dengar.
"jika hidup akan seberat ini mungkin aku lebih memilih untuk tidak lahir". ucap wanita itu disela tangis nya.
sedangkan di sisi lain seorang pria dengan jubah hitam bertudung yang menutupi sebagian wajahnya memperhatikan wanita itu Lamat Lamat, Sunggingan miring tercetak jelas di bibir nya. wanita muda tersebut tidak tau bahwa mungkin malaikat maut sudah berada di sekitar dirinya saat ini.
hujan mulai turun, yang mulanya hanya rintik kini berubah menjadi guyuran. wanita tadi tampak bangkit sebab tubuh nya mulai basah, tanpa ia sadari seseorang mengikuti langkah kakinya saat ini.
pria misterius tadi terus mengikuti wanita yang ia awasi di taman, namun sepertinya kehadiran dirinya mulai di sadari oleh wanita tersebut, terbukti saat wanita itu mulai mempercepat langkah nya, pria itu hanya menyunggingkan senyum nya dari balik tudung, masih dengan langkah yang tenang pria itu mengambil langkah yang berbeda berbelok ke sebuah gang sempit.
sedangkan si wanita muda tadi menolehkan kepala nya kebelakang untuk memastikan prasangka nya namun hanya ada kekosongan yang dia lihat, hujan yang lebat juga membatasi penglihatan, saat ia membalikkan badan tiba tiba saja.
"brakkkk". sebuah batu menghantam keras kepala nya , darah mengucur deras melebur bersama air hujan saat ini, pria misterius tadi tersenyum puas saat melihat korban nya ambruk tak sadarkan diri. dengan tak memiliki rasa belas kasihan , ia menarik sebelah kaki wanita itu membuat nya terseret mengikuti langkah dirinya, tak peduli wajah cantik sang wanita tergesek parah oleh aspal basah malam ini. sepertinya pria itu di berkati sebab jejak perbuatan keji nya tadi telah di hapus oleh guyuran hujan.
"huh sedikit menguras tenaga menyeret mu hingga kemari". gumam pria bertudung tadi saat berhasil membawa korban nya ke ruangan yang biasa ia gunakan untuk mengeksekusi.
kondisi wanita muda tadi kini terlihat sangat mengenaskan, luka menganga di kening nya masih terlihat mengeluarkan darah, serta wajah yang setengah hancur tergesek aspal. lenguhan terdengar dari bibir pucat nya yang ikut tergores perih, di rasa kepalanya sangat berat saat ini, ia mencoba membuka matanya perlahan penglihatan nya juga masih mengabur, dilihat nya di sudut ruangan seorang pria sedang sibuk menghadap sebuah meja ntah apa yang di lakukan nya, wanita tersebut juga tidak mengerti , nampak nya sang pria tersebut belum menyadari bahwa ia sudah sadar saat ini.
baru saja hendak melepaskan ikatan di tangannya pria bertudung tadi kini malah menghampiri dirinya, dengan dua bua pisau yang ia bawa di tangan nya.
"wah sudah sadar ternyata ayo kita langsung mulai saja, pakaian ku sudah basah dan ini sangat tidak nyaman kau tau, " ujar pria tadi yang kini sudah berada di hadapan wanita bernasib Malang itu.
"ku mohon jangan, tolong jangan bunuh aku, aku sedang mengandung seorang bayi, kasihani aku". ia memohon belas kasih agar nyawa nya terselamatkan.
"cih, wanita kotor seperti mu mengharapkan belas kasihan dari ku? , bahkan aku tau bayi yang kau kandung saat ini tak jelas siapa ayahnya ". ucap pria tadi membuat wanita tersebut bungkam , bagaimana ia bisa tau bahkan wanita ini tak mengenal orang yang berada di hadapan nya sekarang.
"kau tak perlu bingung bagaimana aku bisa tau, anggap saja aku malaikat maut yang sudah mengikuti mu sebelum hari kematian mu benar benar tiba". lanjutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEKAP TERAKHIR
FanficCerita hanya fiktif!!! "Ayah jika boleh aku meminta pada semesta aku ingin menjadi anak mu lagi di kehidupan selanjutnya"