"Gue cerita sama naya ga ya kalau gue suka sama seseorang?" Tanya Elle pada dirinya sendiri.
"Cerita, engga, cerita, engga, kapan-kapan aja lah" putusnya
"SEPUPU KU!! I'M COMING!!" teriak Kanaya, ia mengendor pintu kamar Elle dengan brutal
Elle menghela napas, entah kenapa orang-orang di sisinya atau orang terdekatnya selalu membuat Elle emosi
Mendengar gedoran pintu kamarnya semakin brutal ia pun segera membukakan pintu untuk sepupunya
"SELAM-"
DUK!
Elle memukul kepala Kanaya menggunakan buku yang ia pegang, melihat Kanaya yang kesakitan, Elle menghiraukannya ia berjalan melewati Kanaya yang memegang kepalanya sendiri.
"Dajjal benar jadi sepupu" ucap Kanaya, padahal niatnya baik, ia ingin mengajak Elle berangkat bersama dan mengucapkan selamat pagi kepada Elle, tapi sebelum ia mengucapkan ucapan selamat pagi, ia sudah di hadiahi tabokan terlebih dahulu dari Elle
Menyakitkan tau.
Sesampainya di lantai bawah, Kanaya tak melihat Elle, apa Elle sudah berangkat? Tapi jika Elle sudah berangkat pasti suara mobilnya kedengaran.
"Nih makan" ujar Elle memberikan roti tawar dengan selai cokelat.
Kanaya mengangguk walaupun ia masih kesal dengan Elle ia tetap mengucapkan kata terimakasih, dan kemudian memakannya
"El lu berangkat pake mobil" tanya kanaya sembari memakan rotinya
Elle mengangguk "kenapa?"
"Gue ikut ya?"
"Kan lu bisa minta jemput Juan"
"Gamau, gue mau ikut lu" ujarnya dengan menampilkan puppy eyes nya.
Elle memasang muka jijik, ia bergerik ngeri, kemudian berjalan mendahului Kanaya.
Kanaya tersenyum, ia tau bahwa sepupunya itu akan menampakkan muka jijik saat melihat dirinya yang bertingkah imut seperti tadi, jujur saja saat dirinya melakukan puppy eyes seperti tadi, rasanya ia ingin muntah, tapi jika didepan Elle ia akan melalukannya demi kepentingan pribadi, hehehehe......
🔮🔮🔮🔮🔮🔮
Mobil milik Elle memasuki gerbang sekolah, semua mata tertuju pada mobil milik Elle, pasalnya tak pernah ada murid yang memakai mobil Lamborghini Veneno disekolah mereka
"Anjir kaya tuh pasti"
"Bau-bau duit Cok"
"Wahh, harus gue deketin nih" ujar salah satu lelaki bergaya sok ganteng.
"Tar kalau dia cowok lu deketin juga?"
lelaki itu sempat terdiam beberapa detik,dengan senyum yang lebar ia menjawab pertanyaan dari gadis tersebut "ga masalah"
Gadis itu bergerindik ngeri, ia menjauh dari lelaki tersebut.
Yara dan Natya yang melihat itu, terdiam beberapa menit. Mereka terpesona dengan mobil Lamborghini Veneno tersebut. Mereka tau bahwa harga mobil itu sangat mahal.
"Siapa ya nat kira-kira?" Tanya Yara kepada Natya, pandangan masih tertuju pada mobil itu
Natya menggelengkan kepalanya "gatau, pasti dia kaya banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girl's Hypocrisy [On Going]
Teen FictionMunafik atau bermuka dua? Apakah itu hal yang sama menurut kalian? Tak dapat di pungkiri seorang gadis mengkhianati sahabatnya sendiri karena kecemburuannya terhadap sahabatnya. Bagaimana tidak? Sahabatnya yang mengetahui ia menyukai salah satu lela...