1 Tahun kemudian
Saat ini Elle berserta Arsel ddk sudah menginjak kelas 12, pertemanan Elle dan Yara juga sudah membaik setelah 1 bulan terjadi pertengkaran diantara keduanya.
Juan dan Kanaya sekarang juga sudah bertunangan, namun keduanya sama-sama masih melanjutkan masa kuliahnya di Inggris, tepatnya di Oxford university, keduanya juga memutuskan untuk tinggal di sana.
"ARSELL!!!! LU DEMEN BANGET CARI MASALAH SAMA GUE!!!" Saat ini di koridor sekolah SMA IHS atau Internasional High School, sedang terjadi aksi kejar-kejaran antara Elle dan Arsel
"BERHENTI ELL GUE CAPE!!" teriak Arsel berusaha berlari dari kejaran Elle
"YA LU BERHENTI ANJING!!! JANGAN LARI!!!"
"LU JUGA BERHENTI KEK ELL!!!"
"BALIKIN DULU BANGKE SEPATU GUE!!!" Elle sedari tadi hanya berlari dengan 1 sepatu saja, ia berlari seperti orang pincang lutut bagian kanannya juga terluka, itu semua salah Arsel, ia tadi sempat terjatuh gara-gara salah satu sepatunya menyangkut diantara dua belahan batu yang retak, Arsel yang melihat Elle terjatuh bukannya menolong ia malah mengambil sepatu Elle dan saat itu jugalah terjadi aksi kejar-mengejar.
"ARSELLLL!!!!!!" teriak Elle, ia memutuskan untuk menghentikan larinya, sedangkan Arsel yang mendengar teriakkan Elle yang menggema di koridor sontak menghentikan larinya juga.
"hahhh.... Udah lama gue ga olahraga lari begini" ia menghampiri Elle dan memberikan sepatu Elle yang ia bawa sedari tadi.
"Nih, sepatu lu ga di cuci berapa bulan Ell?" tanya Arsel, kini tubuhnya di banjiri oleh keringat begitupun dengan Elle.
Yara dan Natya yang baru sampai mengejar Elle dan mendengar pertanyaan Arsel sontak memasang wajah was-was kearah Elle.
"Arsel goblok" gumam Natya dan Yara
Arsel kebingungan, ia menatap kearah Elle, terlihat gadis tersebut sedang menunduk dengan napas tersengal-sengal, ia kemudian menatap ke arah kedua teman Elle, seolah-olah bertanya apa yang terjadi kepada Elle
"Sepatunya baru di beli kemarin sel" Ucap Natya tanpa suara
"Goblok lu sel" ucap Yara tanpa suara juga
Arsel kemudian menatap ke arah Elle lagi dan hendak memegang pundak Elle, tetapi gadis tersebut menghindar
"Ell gue ga–"
Belum selesai ia mengucapkan kata-kata mutiara kepada Elle, gadis itu pergi begitu saja melewati dirinya, Arsel yang melihat itu hanya bisa menghela napas
"Makanya sel, jangan asal ceplas-ceplos aja" ujar Yara dan diangguki oleh Natya, keduanya pergi menyusul Elle
Arsel memukul bibirnya pelan, dan menghela napas lagi, ia memutuskan untuk pergi menemui keduanya temannya saja, ia akan meminta maaf kepada Elle sepulang sekolah nanti
🔮🔮🔮🔮🔮🔮
Di bangkunya Elle sedari tadi masih saja menundukkan wajahnya, sepatunya juga yang satu tak ia pakai, hanya diletakkan di atas mejanya saja.
Natya yang melihat itu meringis dan menyengol lengan Yara "temen lu tuh" , Yara menghela napas, ini semua perkara Arsel jika saja lelaki itu tidak bilang bahwa sepatu Elle– ah sudahlah, mereka harus membujuk Elle.
"El jan sedih ah, pulang sekolah nanti lu hajar aja tu si kunyuk" ujar Yara dan diangguki oleh Natya "bener Ell"
"Sepatu gue bau ya?" lirih Elle
"Padahal gue baru beli kemarin, dan baru gue pakai" keduanya di buat meringis oleh perkataan Elle
Natya menggaruk tengkuknya yang tak gatal "udah Ell, ga usah dipikirin tar lu hajar aja Arsel sepuasnya" perkataan Natya hanya di angguki oleh Elle
Jujur saja ia merasa sedih saat Arsel mengatakan bahwa sepatunya bau, padahal kan ia baru memakainya, Arsel sialan!! Apa perlu Elle membawa Arsel ke dokter untuk memeriksa penciuman hidung Arsel apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak, Elle menggelengkan kepalanya, mengapa ia harus memikirkannya
Natya dan Yara yang melihat itu menyeringit heran "kenapa Ell?" Tanya Natya
"gapapa"
🔮🔮🔮🔮🔮🔮
"Panas banget hari ini, kek ngeliat dia sama yang lain" ujar Elle sembari memakan es krim yang ia beli, ia sedari tadi terus menatap ke satu arah, yang mana terdapat seorang lelaki dan seorangpun gadis sedang mengobrol dan sesekali tertawa karena obrolan kecil mereka
"Ck ck ck" Elle menggelengkan kepalanya, ia membuat wajah jijik "panas-panas gini malah pacaran"
Untung hanya dirinya sendiri disini, Natya dan Yara sudah pulang, katanya keduanya ingin menonton film yang sedang viral, film horor, keduanya sempat mengajak Elle, tetapi Elle menolak, ia tak terlalu suka film horor, ia lebih menyukai film thriller menurutnya itu lebih bagus daripada film horor.
Elle sekarang seperti menonton drama Korea, ia sedari tadi terus menatap ke arah 2 pasangan yang sedang asik dengan dunia mereka sendiri, dengan tak sengaja ia menghela napas "gue kapan kaya gitu?"
"Lu mau kaya gitu? Sama gue aja"
"Najis"
Sontak lelaki tersebut langsung memegamg dada nya, ia membuat ekspresi wajah seperti sedang menahan rasa sakit "akh jantung gue, berasa ditusuk miliran jarum"
Elle memutar kedua bola matanya malas, ia hendak pergi meninggalkan lelaki tersebut, tetapi lelaki tersebut malah menahan lengan Elle
"Ell maapin gue soal yang tadi"
"Bacot" ketus Elle
Arsel meringis mendengar perkataan Elle "lu kenapa belum pulang ell?"
Elle melirik lengannya "menurut lu?"
Arsel melirik tangannya yang sedang menahan lengan Elle, ia kemudian menyengir
"Ell maapin" ujar Arsel menampilkan puppy eyes nya
Elle yang melihat itu seolah-olah ingin muntah "bangsat muka datar lu ga cocok di buat sok imut begitu"
Arsel langsung mendatarkan seperti sedia kala, ekspresi yang kaku pikir Elle
"Yaudah kalau ga mau maapin" Arsel hendak melangkah tetapi Elle segera menyahut perkataannya "iya gue maapin"
Arsel hendak tersenyum, tetapi saat Elle melanjutkan ucapannya seketika raut wajahnya lebih muram daripada biasanya, sedangkan Elle menyeringai melihat ekspresi wajah Arsel yang seperti itu
"lu harus terima" Elle menepuk pundak Arsel, kemudian ia pergi meninggalkan Arsel, Arsel masih bergeming di tempat, ia meratapi nasibnya seminggu kemudian
"Semangat sel" lirihnya.
–
VOTE, AND KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girl's Hypocrisy [On Going]
Teen FictionMunafik atau bermuka dua? Apakah itu hal yang sama menurut kalian? Tak dapat di pungkiri seorang gadis mengkhianati sahabatnya sendiri karena kecemburuannya terhadap sahabatnya. Bagaimana tidak? Sahabatnya yang mengetahui ia menyukai salah satu lela...