VOTE, AND KOMEN!!
"Tahan El"
"AHHH ANJING!!"
"Bentar lagi goblok"
"AKH-"
Juan menyempal mulut Elle dengan roti yang ia beli "padahal tadi bilang gi sikit, birisi di gigit simit" cibir juan menirukan gaya bicara Elle saat dikantin tadi.
"Pencitraan doang tuh pasti" sahut Kanaya
"Bacot lu berdua, kerjaannya pacaran mu-"
"Makanya cari pacar" ujar Juan dan Kanaya bersamaan
"Udah, tapi dia ga peka" lirih Elle sambil menundukkan kepalanya
Juan dan Kanaya saling menatap kemudian tersenyum mencurigakan
"Siapa dia? Kasih tau biar gue bikin dia peka" Ucap Juan dengan muka seriusnya
Kanaya menganggukkan kepalanya "siapa El?!! Berani banget dia ga peka sama sepupu gue yang cantik ini"
Elle mendongak ia menatap Juan dan Kanaya dengan tatapan tajam "lu berdua pikir gue gatau otak licik kalian?!"
Mendapat tatapan tajam dari Elle mereka berdua sontak menyengir, Elle menghela napas, haruskah ia memberi tahu kepada Kanaya?
"Nay–"
"Coba panggil gue dengan sebutan kak" ujar Kanaya
"gue terakhir kali dengar lu manggil gue dengan sebutan kak waktu kita masih kecil"
"Ck! Banyak mau, lu mau gue ceritain ga?!" Ancam Elle pada Kanaya.
"Iya-iya, cepet ceritaa"
"Tar malam aja, ada setan disini" ujar Elle melirik kearah Juan.
"Heh adik ipar, gue udah menyelamatkan lu dari kutil badak itu ya" Ketus Juan tak terima ia di bilang setan oleh Elle.
"Kalau dari awal ga ikhlas ya ga usah bege"
"Wah kurang ajar juga lu sama kakak ipar sendiri, awas aja-"
"Oke, gue ga bakal restuin lu sama naya"
"Becanda kali El, aelah tar gue beliin martabak telor, sama minuman kesukaan lu deh" ujar Juan, ia harus mengalah demi mendapatkan restu dari Elle, sebenarnya ia bisa saja tidak meminta restu dari Elle, tetapi melihat Elle yang memiliki pengaruh yang sangat besar, sebab ia bisa menggunakan Elle sebagai alat untuk membantu dirinya meminta restu kepada keluarga Elle serta Orang tua Kanaya.
"Martabak telurnya 3, sama martabak coklat, terus sama minuman coklat sama vanilla late nya masing-masing 2, deal?" Elle mengulurkan tangannya kearah Juan
"Deal" lirih juan menerima uluran tangan Elle.
"Berantem mulu, kapan akurnya sih kalian berdua" ujar Kanaya merapikan kotak P3K yang ia gunakan untuk mengobati bibir Elle yang sobek sedikit akibat tamparan Naren.
"........" Keduanya sama-sama diam, Elle sibuk memikirkan banyaknya makanan yang dibeli Juan nanti untuk dirinya. Sedangkan Juan ia sibuk memikirkan nasib uangnya nanti
Kanaya hanya menghela napas melihat kedua orang itu, padahal ia sangat ingin Elle dan Juan akur, ya walaupun terkadang mereka terlihat akur, tetapi mereka akur hanya sementara setelah itu mereka akan adu mulut lagi, mungkin efek dari Elle yang merindukan saudaranya yang sedang merantau di negeri orang, Elle menganggap juan seperti saudaranya, Kanaya tak pernah cemburu terhadap Elle, ia hanya mengizinkan juan mendekati Elle saja tidak untuk yang lain, kec keluarganya.
🔮🔮🔮🔮🔮🔮
"SATU-SATU AKU SAYANG TEMEN TAPI SAYANG SI TEMEN BANYAK GAYA" teriak Elle menyindir Yara yang sedang melewati dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girl's Hypocrisy [On Going]
Teen FictionMunafik atau bermuka dua? Apakah itu hal yang sama menurut kalian? Tak dapat di pungkiri seorang gadis mengkhianati sahabatnya sendiri karena kecemburuannya terhadap sahabatnya. Bagaimana tidak? Sahabatnya yang mengetahui ia menyukai salah satu lela...