Semua Character yang berada di chapter ini bukan milik ku. Karakter Jeje karakter utama yang tadi ku sebutkan. Dan sekali lagi aku tegaskan bahwa cerita yang ada di dalam fanfiction ini full dari imajinasi ku sendiri, dari hayalan ku sendiri. backstory paling rinci dari Character Jeje belum di ceritakan secara penuh oleh pembuat Character,
Semua adegan yang ada di dalam cerita ini entah yang sadis maupun tidak, tidak menyangkut pautkan kepada Character aslinya, Character yang ada di fanfiction ini aku pinjam dari BFB[Bakwan fight back] jadi baiklah tanpa ba-bi-bu mari kita mulai Chapter ini.
-----------------------------------------------------------
Warning
-bad words
-gak nyambung
-Cringe
-typo
-DllHappy reading
-----------------------------------------------------------
Flashback
"Baiklah tapi kalau kita telat mari kita salahkan Jeje"ucap Karis sambil menunjuk Jeje, "lah kok gua yang di salahin Jing!?" Jawab Jeje sambil bertanya kepada Karis kenapa dia yang di salahin, " yah kan gara gara elu kita telat!, kan kita harus Jemput lu dulu anying!" Jawab Karis kepada Jeje yang sudah memasang tangan pukulannya, "Yah siapa suruh lu pada jemput gua?" Tanya Jeje kepada Karis, "Kami disuruh! Puas lu!?" Jawab Karis sambil berteriak lebih kencang ke Jeje, "udah! Udah ! Lu berdua berantem mulu dari kemarin!, Bisa gak sih sehari doang gak usah berantem!?" Sela Alana sambil memarahi kedua remaja yang ada di depannya itu "Gak!" Jawab Jeje dan Karis
Alana hanya memasang senyuman maut tapi untung aja ada penengah di antara mereka bertiga yaitu Kai, "udahlah yok kita masuk kedalam kelas keburu kena hukuman sama. Pak Yoo" ucap Kai sambil menarik tangan Jeje dan Karis menuju ke kelas sambil di ikuti oleh Alana di belakang
______________________________________Setelah tragedi penyeretan masal oleh sahabat Jeje yang bernama Kai dan dua orang lainnya, Mereka berempat masuk ke dalam kelas dan mungkin dewa Minecraft sedang berpihak kepada mereka, karena di kabarkan bahwa pak Yoo terlambat masuk kelas karena cuaca yang buruk di luar. Jeje duduk di bangkunya sambil melihat keluar jendela, Jeje melamun sambil melihat titik air yang jatuh dari Awan [bukan orang] membasahi bumi yang ia tinggali, Kai sedang asik ngobrol dengan Alana Karis sedang berguru dengan Langit dan sisanya melakukan hal yang ingin mereka lakukan di dalam kelas. Tiga belas menit kemudian pak Yoo masuk ke dalam kelas dan para murid di dalam kelas unggulan segera duduk di tempatnya masing masing
"Selamat pagi anak anak semua, apakah hari ini ada yang di seret masuk sekolah?" Tanya pak Yoo kepada murid-murid yang ada di kelas unggulan yang langsung menatap ke arah Jeje yang masih melamun."Je? Pak Yoo udah masuk oy!" Saut Kai yang menggoyangkan badan Jeje berniat untuk menyadarkan nya dari lamunannya, Jeje yang sadar pun langsung melihat ke depan kelas. Tapi semua mata sudah tertuju ke depan lagi, "Baiklah sesuai yang sudah ada di grup, Hari ini para orang tua dari kalian akan datang ke kelas ini dan belajar bersama." Ucap pak Yoo. Jeje hanya diam sambil memutar bola matanya karena ia tidak mau melihat orang tua dari teman temannya
"Baiklah mari kita mulai dari orang tua nya, Andrian dulu oke?" Ucap pak Yoo dan Andrian langsung keluar kelas menghampiriku orang tuanya di luar, dan memperkenalkannya kepada teman temannya di kelas, dan pak Yoo memanggil murid lain untuk mengambil orang tuanya. Kecuali Jeje karena Pak Yoo tau kalau Jeje tidak memiliki orang tua, Jeje hanya bisa melihat orang tua teman temannya yang lain dengan tatapan Iri?.
Sampai Medi menjadi siswa terakhir di kelas itu yang membawa orang tuanya, setelah membawa orang tuanya masuk ke dalam kelas mata Jeje yang tertutup oleh penutup mata, Terbelalak Seakan akan waktu berhenti, Karena Jeje melihat sosok yang ia benci karena telah meninggalkannya dirinya bersama adiknya sendirian, siapa lagi kalau bukan Ayah nya sendiri. Selama Medi menjelaskan tentang keluarganya atau yang orang lain sering bilang, nama Keluarga 'Atmaja' yah Jeje punya Marka keluarga yang sama dengan Medi Tapi Jeje hanya menganggap Marka keluarga yang ada di namanya hanyalah penambah saja, jika Jeje bisa memilih maka dia tidak mau ada kata Atmaja di namanya. Baiklah mari kita kembali lagi, selama Medi menjelaskan keluarganya termasuk sosok 'ayah' menurutnya, Jeje hanya menatap Sosok mantan Ayahnya dengan tatapan Benci di matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Yang Diidam Idamkan Jeje. |No BL Or Gl | Bakwan Fight Back| Angst
Aléatoirehanya cerita karangan ku tentang BFB, dan Cerita ini tidak memiliki ship LGBTQ. dan jika kalian menyadari ada Adegan BL/GL ringan seperti pegangan tangan atau lainnya yang Munkin ada di cerita BL atau GL, maka aku akan tegaskan bahwa karakter yang p...