chapter 7 [ku tunggu kau bangun]

158 24 9
                                    

Semua Character yang berada di chapter ini bukan milik ku. Karakter Jeje karakter utama yang tadi ku sebutkan. Dan sekali lagi aku tegaskan bahwa cerita yang ada di dalam fanfiction ini full dari imajinasi ku sendiri, dari hayalan ku sendiri. backstory paling rinci dari Character Jeje belum di ceritakan secara penuh oleh pembuat Character,

Semua adegan yang ada di dalam cerita ini entah yang sadis maupun tidak, tidak menyangkut pautkan kepada Character aslinya, Character yang ada di fanfiction ini aku pinjam dari BFB[Bakwan fight back] jadi baiklah tanpa ba-bi-bu mari kita mulai Chapter
______________________________________

Warning!
-cringe
-aneh
-gak nyambung
-gak bakalan sama, sama alur yang asli
-typo
-dll (kecuali, Bl or Gl)

Arti angka rumah sakit

nomor = nomor lantai
Huruf = Nama kamar

Happy reading! 🎉😁
______________________________________

Di sebuah rumah sakit, di tengah Bakwan city, nomor kamar B-6, terdapat seorang remaja yang terkapar di kasur rumah sakit, entahlah sudah berapa lama ia tertidur di sana, mungkin sudah lewat dua hari?, tapi yang jelas terdapat remaja lain yang terlihat tertidur di sebelah kasur rumah sakit,

[posisi Kai tidur itu kaya ketika kalian mau tidur di atas meja, jadi Kai hanya duduk di kursi kamar untuk yang nunggu orang sakit, tapi kepalanya di taruh di kasur, yaudahlah yah:v]

Kemudian muncul remaja lain tapi kali ini bergendre perempuan masuk ke dalam ruang, "Kai?" Tanya gadis itu sambil menggerakkan tubuh Kai yang masih tertidur di posisi yang sama, Kai bangun tapi dengan tatapan sedih, semuanya terasa berbeda untuk anak anak kelas unggulan, kelas yang biasanya ribut+ berisik pas jam istirahat, berubah menjadi sunyi, gak ada suara dari mana pun, karena semenjak Jeje di nyatakan Koma, Kai jadi seperti bukan kai yang anak anak kelas unggulan kenal, Kai yang awalnya 11/12 sama Jeje, berubah seratus delapan puluh derajat.
menjadi pendiam, mata kosong, dan berwarna merah seperti habis di gunakan untuk menangis, Kai juga terlihat jarang pulang ke rumah nya sendiri ketika pulang sekolah, dia jauh lebih memilih untuk pergi kerumah sakit, dan Nafsu makan minum Kai jadi sangat berkurang

"Kenapa Na?" Tanya Kai, "enggak tapi ibumu tadi telfon, dia udah tau tentang kejadian waktu itu yang menimpa Jeje, tapi dia sedih karena kamu gak mau makan". ucap remaja perempuan itu, "Aku bener bener gak nafsu makan Na, karena kejadian itu" ucap Kai, Kai bener bener gak percaya dengan apa yang terjadi dua hari yang lalu. Study tour yang seharusnya anak anak peserta didik harusnya belajar hal hal baru, malah berujung memakan seorang korban kecelakaan. "Aku tau Kai, jujur aja aku juga gak percaya sama apa yang terjadi dua hari yang lalu" ucap Perempuan itu, "Tapi tetap saja kalau lu gak makan Kai, terus lu sakit, lu gak bisa jenguk Jeje lagi," ucap remaja perempuan itu, Kai belum membalas ucapan remaja itu, Sampai ia berkata, "Alana" ucap Kai, remaja perempuan yang sekarang kita ketahui namanya menjawab ucapan temannya itu, "Napa Kai?" Ucap Alana, "kalau semisalnya Jeje gak mau bangun, gimana Na?" Ucap Kai sambil melihat ke arah tubuh Jeje yang masih terdapat di keadaan Koma.

Alana sedikit menggertak kepala Kai, "hus! Gak boleh bilang gitu, gua yakin kok Jeje bakalan bangun, tapi kita aja yang gak Tau kapan" ucap Alana meyakinkan Kai, "Huh tapi bener sih apa yang kau bilang, Kata perawat cedera di bagian kepala Jeje, bener bener besar, Tapi untuk aja gak ada luka serius di kepala bagian dalam mau pun luar, tapi tetap aja kalou Jeje mau bangun, kayanya butuh waktu yang lama" ucap Alana sambil melihat ke arah Jeje. "Well aku gak peduli" ucap Kai sambil memegang tangan temannya yang masih di dalam Koma, "dia tetap sahabat ku, salah satu keluarga ku, meski gua sama Jeje gak sedarah, tapi dulu kita selalu bareng, layaknya kakak tertua dengan adiknya. Gua bener bener udah ngangep Jeje sebagai salah satu anggota keluarga gua, jadi gua gak peduli sampai kapan dia tidur, gua bakalan tetap tunggu dia bangun dari tidur nya" ucap Kai sambil memegang tangan Jeje yang masih hangat, tapi agak dingin mungkin karena AC yang ada di kamar rumah sakitnya

Tapi tetap saja Alana lumayan terpukau dengan persahabatan mereka berdua [Jeje dan Kai], mereka bener bener seperti saudara, "Baiklah kalau begitu, gua bakalan tunggu Jeje bangun juga, karena mau bagaimana pun juga, Jeje still my friend in the school" ucap Alana, Kai melihat ke arah Alana, Hanya untuk melihat saja, dan kembali melihat ke arah Jeje, "BTw apa laporan polisi tentang kejadian itu? Sama kabar pengendara mobil itu?" Tanya Kai, "Polisi bilang rem nya block, Sama pengemudinya gak papa, malahan pengemudinya udah bangun dari pingsannya, tapi ada yang aneh" ucap Alana, "aneh apanya?" Ucap Kai, "Kata pengemudi mobil nya. Mobilnya baru saja di bawa ke bengkel, dan ketika polisi mengecek lagi, rem nya tidak blok" ucap Alana, "kaya ini itu, gak masuk logika sama sekali, kalou misalnya udah di bawa ke bengkel, kenapa rem nya masih blok?" Ucap Alana, tapi untuk saat ini Kai belum mau ambil pusing, "huh kita serahkan kasusnya ke polisi aja ucap Kai

Tak lama pintu kamar Jeje terbuka lagi, dan memperlihatkan sesosok pria berambut putih dengan mata putih masuk ke dalam ruangan, "Mister Atmaja?, buat apa anda kemari?" Tanya Alana kepada sosok pria itu, "huh tidak ada saya hanya ingin melihat teman kelas kamu yang kecelakaan" ucapnya sambil melihat ke remaja yang terkapar di kasur rumah sakit tidak bergerak, "bolehkah kalian keluar dari kamar ini sebentar?. Saya tidak akan lama" ucap mister Atmaja kepada dua remaja yang ada di depannya, Kai dan Alana saling memandang dan akhirnya mereka keluar dari ruangan tersebut, Mister Atmaja mendekati tubuh Jeje yang berada di kasur rumah sakit dan memegangi tangannya, "sudah lama sekali ayah tidak melihat mu anak ku" ucap mister Atmaja sambil memegangi tangan Jeje, "jujur saja sebenarnya ayah merindukan mu. Tapi.... Akibat kejadian beberapa hari yang lalu, ayah tidak yakin kau masih ingin tinggal denganku" Ucap Mister Atmaja.

"Ayah minta maaf yah, tidak bisa menjadi ayah yang baik, bahkan telah meninggalkan mu dengan Ann sendirian " ucap mister Atmaja melepaskan tangan Jeje tapi beralih mengelus kepala Jeje, "ayah bakalan tunggu kamu bangun. Anak ku, Jezrah" ucap mister Atmaja sambil menyudahi mengelus kepala Jeje dan berjalan keluar kamar, di luar kamar terlihat ada 4 anak lagi yang datang untuk melihat kondisi Jeje, anak anak itu adalah Medi, Klara, langit, dan Bintang, "eh Papa?. Papa ngapain di sini?" Ucap Medi melihat ayahnya keluar dari kamar Jeje, "gak papa, hanya mengecek kondisi tuh anak aja, ucap Mister Atmaja, sambil berjalan pergi meninggalkan kamar itu, anak anak yang datang tadi masuk ke dalam kamar Jeje,

Langit memegangi tangan Jeje, "OHH jadi suhu tubuh orang yang koma masih sama aja toh" ucap langit, "yah lu kira suhu tubuhnya berapa emang?" Tanya bintang, "yahh kaya dingin mungkin? Atau sampai keras daging dan kulit nya" ucap langit, "lu kira Jeje mati apa?!" Ucap Alana menanggapi ucapan Langit, "heh Alana jangan berisik, nanti perawat datang loh" Ucap Klara kepada Alana. Alana mengambil Tarik nafas sabar, yang lain pada berisik sedangkan Kai.. dia kembali melihat temannya yang tidak bergerak di atas ranjang rumah sakit entah sampai kapan, "Je.. lu kapan sih bangunnya?" Ucap Kai secara tiba tiba, anak anak yang lain melihat ke arahnya, tapi Kai tidak memperdulikan hal itu, "gua kangen mancing bareng lu Je, meski lu pernah bawa motor bokap gua ke bengkel tapi gak papa kok, udah di maafin juga" ucap Kai sekali lagi, Kai mengambil tangan Jeje dan ia kepalkan tangan Jeje, Kai mengepalkan tangannya dan melakukan gerakan tangan janji persahabatan dia dengan Jeje,

"Lu jangan mikir lu sendirian di dunia ini lu, Ada gua kok Je sahabat sejati elu, meski perilaku gua kaya anak labil, eh tapi sifat lu juga kaya anak labil yah," ucap Kai, "hah intinya sih lu jangan keenakan tidur di alam Koma lu, kali ini gua biarin lu istirahat dari semua masalah yang lu adepin, tapi kalau lu dah bangun, gua bakalan bantuin elu, apa pun yang terjadi" ucap Kai kepada sahabatnya itu, dan satu kalimat lagi yang ingin di ucapkan Kai,

*"Gua bakalan tunggu elu, sampai elu bangun, my best friend forever "*

______________________________________

Chapter: 7 [ku tunggu kau bangun]
Text: 1342 kalimat

Oke chapter sebelum author berangkat les!, huh anyway jangan nanya kenapa satu hari langsung 2 Chapter 🗿🗿, Ini POV Kai dengan yang lainnya di luar mimpi koma Jeje,

🗣️: lah kak kapan dong POV Jeje nya?
Me: yahh nungguin yah, hahaha, sabar yah, aku bakalan secepat mungkin untuk menulis POV Jeje nya oke? Anyway

See you next chapter!

Mimpi Yang Diidam Idamkan Jeje. |No BL Or Gl | Bakwan Fight Back| Angst Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang