+Journey: "Kita di semesta yang berbeda."

641 61 22
                                    

• Takkan Kemana •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Takkan Kemana •











































































Tuhan, tolong selamatkan Darsha.

Mahesa mohon sekali, tolong selamatkan Darsha.

Sedari awal berlangsungnya prosedur transplantasi sumsum tulang belakang pada hari ini, tak henti-henti nya Mahesa terus mengucapkan beribu-ribu doa kepada Tuhan agar Sang Maha Kuasa menyelamatkan kekasihnya. Perempuan jangkung yang masih berada dalam masa cuti kerjanya itu berjalan mondar-mandir di lorong ruang operasi. Perasaan resah dan gelisah terus mendominasi tubuhnya, membuat beberapa bulir keringat dingin sukses membasahi kening, pelipis beserta kedua telapak tangannya.

Singkat cerita, Darsha yang menderita leukimia dengan kondisi nya yang semakin lama semakin memburuk pasca pemberian kemoterapi itu memerlukan donor sumsum tulang belakang secepatnya. Untung saja kedua orangtuanya yang tinggal di kota yang berbeda bisa dihubungi. Dan, lagi-lagi Dewi Fortuna berpihak pada Darsha— donor sumsum tulang belakang dari sang ibu memiliki kecocokan dengan nya, sehingga Darsha bisa langsung menerima tranplantasi itu secepatnya.

Dan, Mahesa sangat bersyukur karena akhirnya prosedur transplantasi sumsum tulang belakang itu terealisasikan pada hari ini.

Saat ini, hanya ada Mahesa yang tengah menunggu prosedur operasi itu selesai. Berjam-jam telah Mahesa lewati, dengan batinnya yang terus berharap cemas. Ia sangat berharap sekali jika Darsha nya baik-baik saja di dalam sana. Sungguh, Mahesa sangat mengharapkan keselamatan Darsha.

Mahesa yang masih menanti itupun mengusap cincin berbahan perak yang sudah tersemat di jari manis kanannya. "Ayo Darsha, kakak yakin kamu pasti bisa."

Yah, Mahesa yakin sekali jika gadisnya yang hebat itu mampu melewati ini semua.

Akhirnya penantian Mahesa pun terbayar kala pintu utama ruang operasi itu terbuka, disusul dengan keluarnya tim medis dan tenaga kesehatan dengan wajah mereka yang tampak kelelahan setelah melakukan tindakan operasi yang berlangsung selama berjam-jam itu.

Jantung Mahesa berdebar kencang kala melihat seorang dokter yang memimpin operasi ini berjalan mendekati nya.

"G-gimana, dok?" Tanya Mahesa. "D-darsha baik-baik aja kan?"

Lalu, Mahesa langsung menangis haru kala dokter itu tersenyum dan menganggukkan kepala. "Nona Darsha saat ini masih dibawah pengaruh obat bius.  Dia hebat, Mahesa."

Dokter itupun menepuk pelan pundak lebar Mahesa guna menenangkan perempuan itu, tak menyangka jika Mahesa bisa se-emosional ini.

Tak lama kemudian Darsha yang masih terbaring di atas brankar pun dipindahkan ke ruang pemulihan. Mahesa pun turut mengantarkan sang kekasih, dengan satu tangannya yang terus menggenggam lembut tangan kurus Darsha yang makin hari makin mengecil.

Takkan Kemana | Husseyz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang