Prolog

153 7 4
                                    

Welcome...

~Happy reading~




Cup...

"Kamu cantik dan kamu milik saya..."

Blush

Sekarang wajah serta telinga Zora memerah bagaikan kepiting rebus karena ucapan Devan.

Devan terkekeh pelan saat melihat wajah istrinya yang memerah hanya karena ucapannya tadi.

"Dan kamu hanya bisa menjadi satu satunya istri Devan" kata Devan dengan sengaja ingin melihat bagaimana reaksi Zora dengan godaan nya

"Kak... Jangan bikin Zora salting" kata Zora dengan nada bicara merengek

"Hhahaha..."

"Saya suka melihat wajah kamu memerah karena godaan dari saya" ujar Devan yang membuat wajah Zora semakin memerah bahkan merasa panas

"Hhhahaha kena lagi" tawa terdengar dari mulut Devan

"Ih siapa yang mau jadi istri Devan Levandro..."

"Cape tau kak... Zora banyak saingannya" ujar Zora lagi dengan wajah cemberut

"Benarkah? Berarti banyak yang suka sama saya ya?" Devan yang memulai menjahili Zora

"Berarti bisa ni saya nambah istri..." Tambah Devan yang kini sudah mendapatkan tatapan tajam dari Zora

"Udah lupa sama ucapan nya tadi? Yang katanya dan kamu harus menjadi satu satunya istri Devan..." Zora beri kejelasan kepada Devan

"Hhaaha... Saya hanya bercanda, kamu kalo cemburu lucu jadi pengen saya makan" Devan gemas dengan istrinya

"Ih sini kakak aja yang Zora makan" kata Zora dengan menirukan gaya singa ingin menerkam mangsanya

"Okey sudah sudah... Kamu tambah lucu kalau begitu" puji Devan dengan tangannya yang tak tinggal diam yaitu mencubit pelan hidung Zora

Cup...

Setelah mencubit pelan hidung Zora kini Devan kembali mencium singkat bibir Zora yang sangat candu baginya.

"Ihh... Kakak... Jangan cium bib-"

Cup...

Belum sempat Zora selesai mengeluarkan protes an nya Devan kembali mencium bibir Zora.

"Ihhh kak-"

Cup...

Cup...

Cup...

Cup...

Tak berhenti di situ kini Devan mencium kedua mata,hidung dan yang terakhir bibir Zora.

"Bibir kamu manis... Bahkan lebih manis dari madu" puji Devan dengan mata yang masih menatap lekat pada bibir Zora

"Zora tau kalo bibir Zora manis... Tapi jangan kakak terus terusan cium bibir Zora" ucap Zora yang masih dalam dekapan Devan

"Kenapa? Gak ada masalah... Kita sudah resmi menjadi suami istri jadi wajar saya mencium kamu" Devan menjelaskan

Cup...

"Tuh kan... Di cium lagi"

Cup...

Cup...

Cup...

Zora hanya pasrah ketika Devan kembali mencium bibirnya bertubi tubi.

"Saya cinta dengan kamu... Jadi jangan berfikir untuk meninggalkan saya lagi" kata Devan dengan menatap wajah Zora lekat

Cup...

Cup...

Bukan... Bukan bibir lagi yang mendapat ciuman dari Devan melainkan kedua pipi chubby Zora.

"Em... Zora gak akan ninggalin kakak lagi, Zora beruntung punya suami seperti kakak" ucap Zora dengan mengeratkan pelukannya ke Devan


















Dah lah segitu aja ya prolognya...


  ~MY CRUSH MY HUSBAND~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang