19

25 4 0
                                    

Welcome...

Happy reading






"Kakak beneran mau pake baju itu?" tanya Zora memastikan, dia tidak mau kejadian malam itu terulang lagi

"Iya sayang" jawab Devan dengan senyuman manisnya yang belum tentu orang lain dapat melihatnya

Zora memeluk Devan. "Maafin Zora ya, gara gara Zora kemarin malem kita ga jadi pesta piyamanya" kata Zora sambil mendongak agar dapat melihat wajah Devan

Devan mengelus kepala Zora. "Itu bukan salah kamu, di situ saya yang salah" kata Devan, tidak itu bukan salah Zora itu salahnya

Tok...

Tok...

Tok...

"Devan... Zora... Udah selesai belum bucinnya, kalo udah cepetan keluar!! Kita semua udah nungguin dari tadi loh" oceh Lexa mengganggu Devan dan Zora

"Iya iya ini mau keluar" final, Zora langsung keluar dari kamar meninggalkan Devan sendiri

Devan terdiam. "Kan suaminya ditinggal" Devan mendengus kasar dan langsung keluar dari kamar

Di ruang tamu terdapat Rangga dan Stevy yang sedang asik suap menyuap makanan,Aksa terlihat tertekan dengan kelakuan kedua temennya itu ia menyesal harusnya tadi ia ikut saja dengan Lexa kan jadi saksi bucinnya Rangga sama Stevy karena dirinya tak ingin menghampiri Devan dan Zora.

"Bucin terus" tegur Lexa,baru ditinggal 5 menit aja si Rangga sama Stevy udah begitu bucinnya

"Sayangg..." Panggil Aksa,si Lexa mengangkat bahunya bertanya

"Kenapa? " Tanya Lexa, Aksa kemudian menghampiri Lexa dan langsung memeluknya." Kangen" Lexa mengerutkan dahinya bingung pasalnya baru saja ia meninggalkan Aksa 5 menit bukan 5 hari atau 5 bukan bahkan juga bukan 5 tahun

Lexa menjauhkan tubuh Aksa yang memeluknya,karena jujur rasanya dirinya tak bisa bernafas." Heh kadal .gue cuma ninggalin Lo 5 menit bukan 5 tahun"

Aksa tak memberikan jawaban apapun, yang ia inginkan saat ini hanyalah bermanja ke pacarnya. "Sini mau peluk" Aksa merentangkan kedua tangannya berharap Lexa memeluknya

Tapi harapan Aksa musnah, Lexa malah memeluk Zora yang sedari tadi ada di sampingnya. "Ogah, pergi jauh jauh sana hus... Hus..."

Aksa langsung menurunkan tangannya, moodnya sekarang benar benar buruk. Ia mendudukkan tubuhnya di sofa dengan wajah cemberut sungguh itu terlihat lucu bagi Lexa namun tidak bagi Rangga dan Devan, itu sungguh menggelikan.

"Cakep lo cemberut gitu? Yang ada geli gue liatnya" ujar Devan sambil berjalan menuruni tangga

Aksa menatap tak suka ke Devan. "Diem lo curut got" ujar asal Aksa

Devan mendelik kan matanya tak terima dirinya di panggil curut got, hello yang bener aja manusia setampan ini di bilang curut got. "Diem lo kadal hijau" balas Devan

"Ini kenapa jadi berantem sih" pekik Zora jengah

Devan memeluk Zora. "Maaf sayang"

Zora membalas pelukan Devan. "Hem iya, tapi kalo meluk Zora jangan erat erat kak, Zora ngga bisa nafas" Zora mendorong tubuh Devan cukup kuat agar pelukan itu terlepas

"Pelan pelan pak supir, Zora nya sampe kesusahan buat nafas" ujar Stevy

Devan mengangguk saja. "Udah ayok ke ruang perpustakaan" ajak Zora yang sudah berjalan terlebih dahulu sambil menghentak hentakkan kakinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

  ~MY CRUSH MY HUSBAND~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang