05

61 3 12
                                    

Berisik... Itulah yang bisa di katakan ketika melihat bagaimana ramainya suara riuh para siswa siswi yang berada di lapangan.

"Semuanya mohon diam!!" Suara keras terdengar karena guru menggunakan mikrofon

Semua siswa siswi terdiam dengan serentaknya, namun masih ada juga siswa ataupun siswi yang berbicara dengan berbisik agar tak terdengar oleh guru.

"Hari ini tidak ada kegiatan pembelajaran" ujar guru tersebut

"Wowwwww..." Suara teriakan para siswa terdengar

"Kita ganti dengan persiapan untuk acara besok" ujar guru lagi

Semua kembali terdiam. "Jadi untuk masing masing kelas mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk acara besok" guru memberi arahan kepada para siswa

"Jadi silahkan semua kembali ke kelas masing masing dan menunggu arahan dari wali kelas kalian" guru mempersilahkan para siswa maupun siswi untuk kembali ke kelas

Segera setelah nya para siswa dan siswi pergi untuk kembali ke kelas masing masing.

"Baru juga dua hari sekolah udah ada acara beginian" keluh kesah Stevy saat berjalan meninggalkan lapangan bersama Zora dan Lexa

"Namanya juga sekolah" jawab langsung Lexa

"Gue tau... Tapi kan ini baru tahun ajaran baru" ucap Stevy menjawab ucapan Lexa

"Hmm"

Sementara Lexa dan Stevy sibuk mengobrol berbeda dengan Zora yang malah asik clingak clinguk mencari keberadaan Devan.

"Ra..."

"Zoraa..."

"Zora Jevani Aldera!!"

"Ha apa?" Jawab Zora saat sadar ada yang memanggil namanya

"...."

"Apa? Kenapa?" Tanya Zora lagi karena tak mendapat jawaban dari Lexa dan Stevy

"Seharusnya gue yang tanya sama lo"

"Kenapa lo clingak clinguk? Nyari apa lo" tanya Lexa dengan masih melihat Zora seperti mencari sesuatu

"Engga" jawab Zora singkat

Tak ada percakapan lagi setelahnya dan lagipula mereka sudah sampai di kelas.

***

"Anjir bakalan cape banget hari ini" keluh Aksa padahal belum melakukan apapun

"Belum mulai aja ngeluh"

"Apalagi pas udah mulai" siapa lagi kalau bukan Devan yang bicara dengan tatapan tajamnya

"Hhheheee... Santai aja bro, ga usah natap gua gitu juga" kata Aksa dengan wajah takut karena mendapat tatapan dari Devan

"Daripada lo berdua diem aja kek makhluk kagak punya nyawa mending sekarang temenin gue ke gudang ngambil alat alat yang nanti bakal di gunain" ujar Devan dengan dirinya yang berjalan keluar kelas

"Siap bosss..." jawab Aksa dan Rangga bersamaan

Aksa dan Rangga dengan segera menyusul Devan yang telah keluar dari kelas.

Author:kalo nanya kok di sini cuma nyeritain kelas 10 sama 11, karena author memang sengaja, author buat untuk kelas 12 itu udah beda gedung jadi gedung kelas 10 sama 11 itu sama.

"ZORAA... BALIKIN HANDPHONE GUE..." Teriakan menggelegar mengisi lorong panjang di sepanjang gedung sekolah

"ENGGA MAU... SALAH SIAPA MAINAN HANDPHONE TER- bughhh"

  ~MY CRUSH MY HUSBAND~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang