18

44 4 13
                                    

Hai aku kembali, maaf jarang up sibuk banget soalnya!!

Happy reading






"Ihhh kakak gemes banget" ujar Zora melihat penampilan Devan

"Saya ganti aja ya... Masa saya make baju kayak gini, hilang sudah jiwa cool Devan" Devan merengek agar Zora mau mengizinkannya

"Ihhh ngga boleh" Zora menghentakkan lucu kakinya tak setuju

"Tapi baju ini terlalu imut buat saya yang keliatan cool" Devan masih mencoba menjelaskan

"Ngga, kalo kakak ngga mau pake baju itu Zora ngga akan izinin kakak cium cium Zora" ujar Zora langsung meninggalkan Devan yang menghela nafasnya, mau tak mau ia terpaksa setuju takut kalo ngga di kasih jatah bisa mati dia

Devan akhirnya menyusul Zora yang tadi meninggalkan dirinya di kamar, menyusul Zora ke ruang tamu yang ternyata teman temannya sudah berkumpul di sana.

"Pmffff" Rangga menahan tawanya saat melihat Devan

Devan menatap tajam Rangga, seketika Rangga langsung diam tak berkutik takut di makan singa gesss.

Devan berjalan ke arah Zora dan langsung memeluk Zora, sedangkan Zora hanya diam ketika Devan memeluknya ia masih sedikit marah karena tadi.

"Ini beneran cowo cool and ketua basket sekolah kita yang di idam idamin sama cewe cewe, ga percaya gue jadinya kalo dia itu cool" ujar Aksa yang terkesan lebih ke mengejek

"Diem lo, lo juga pake baju begitu kagak cocok" ucap Devan sengit

"Kalo kakak ga suka pakai baju itu yaudah lepas aja" ucap Zora acuh

"Engga gitu" Devan semakin mengeratkan pelukannya ke Zora merasa takut jika akan ada yang mengambil istri kecilnya

"Kalian bisa duluan kesana" ucap Zora berniat menyuruh

Mereka mengangguk dan langsung pergi menuju kamar yang akan mereka gunakan untuk menghabiskan malam dengan canda tawa.

"Lepas kak... Zora mau nyusul mereka" Zora mencoba melepaskan pelukan Devan, namun nihil kekuatannya tak sebanding dengan Devan

"LEPAS KAK" Zora akhirnya berteriak

Devan reflek melepaskan pelukannya setelah mendengar teriakan Zora.

Zora membalikkan tubuhnya dan menatap tak suka ke Devan, sedangkan yang ditatap hanya bisa diam menunduk.

Hiks

Iya benar itu bunyi isakan tangis, Zora melihat ternyata Devan menangis dengan menunduk. Iya gess Devan nangis.

Zora bingung author bingung readers bingung semua bingung kenapa tiba tiba Devan nangis.

"Kakak nangis?" Zora menepuk pundak Devan

Devan tak merespon ia masih menunduk dan juga Zora yang samar samar mendengar isak tangis.

Tanpa aba aba Zora langsung memeluk Devan dengan erat. "Kakak maafin Zora" ucap Zora di sela sela ia memeluk Devan

"Kakak jangan nangis, maafin Zora" ucap Zora sungguh ia tak tahu jika Devan akan menangis seperti ini

  ~MY CRUSH MY HUSBAND~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang