BAB 5

541 35 2
                                    

                          ~ Assalamu'alaikum ~

"Allah tau hati kamu terluka, dan Allah tau kamu itu kuat, lantas Kenapa kamu menyerah begitu saja?, ingat, kasih sayang Allah lebih dalam daripada kasih sayang makhluknya yang hanya sebatas kata"

~REISYA SHAZARA ~

* * * * *

   "Assalamu'alaikum" salam laki-laki tersebut yang ternyata adalah gus azim.

"Wa'alaikummussalam" jawab reisya kaget, di campuri rasa lega.

"Ya Allah gus, aku kira siapa loh" ucap reisya sambil mengelus dadanya.

"Ya gak usah kira-kira juga, langsung tebak aja aku siapa" ujar gus azim yang membuat reisya kesal.

Gus azim menyadari jika ada suara-suara kecil yang berasal dari kucing, ia pun langsung menatap ke arah gendongan reisya.

"Itu... Lulu?" Tanya gus azim, reisya pun mengangguk.

Gus azim langsung saja memarkirkan motornya lalu beralih mengambil lulu dari gendongan reisya.

"Kamu nemu dia di mana?" Tanya gus azim sambil mengelus-elus kucing tersebut.

"Kemarin gus, aku liat lulu di sini pas bareng ning layla" ucap reisya, gus azim pun sontak tersenyum, "makasih udah nemuin lulu" ucap gus azim sangat berterimakasih pada reisya.

"Iya gus, sama-sama, kalo gitu aku ke asrama dulu ya " pamit reisya.

"Assalamu'alaikum "

"Wa'alaikummussalam " jawab gus azim, reisya pun berlalu begitu saja dari hadapan gus azim.

"Zara..., suatu hari nanti, itu akan pasti " gumam gus azim melihat kepergian reisya.

_ _ _ _ _

Ini adalah hari ke tiga gus azim berada di pondok setelah pulang dua hari yang lalu.

Dan kini, gus azim mulai aktif mengajar santri putra kitab, dan sebagainya.

Seperti saat ini, gus azim mengajar kitab di kelas 11, kalian tau kitab apa?, kita itu loh, pake inisial ya, kitab 'Fathul Izar', udah pada tau, ya itu.

Gus azim mengajar kitab tersebut sambil terus beristighfar, karena ia takut pikiran nya ke mana-mana, dan tak ingin pikiran kotor menyerbu di otak nya.

"Gus kok istighfar mulu?" Tanya salah satu santri, gus azim pun tertegun "hah, tidak ada, hanya saja kitab ini terlalu berat untuk saya kaji" ucap gus azim yang membuat para santri tersenyum.

"Gus, saran nih ya, cepet cari aja gus, biar bisa praktek langsung" goda salah satu santri lain yang membuat gus azim malu.

"Ya Allah, kamu ini, sudah-sudah, lanjut sekarang, jangan pikirkan itu lagi" ucap gus azim lalu mulai mengkaji kitab tersebut lagi bersama santri-santri yang ia bimbing.

"Gus" panggil santri yang duduk paling ujung sambil mengangkat tangan kanannya.

Gus azim pun menoleh ke arah santri tersebut "silahkan" ucap gus azim mempersilahkan, karena ia tau santri itu akan bertanya atau izin.

"Gus kan, katanya kalo misalnya ada orang yang belum menikah, tapi sudah melakukan hal tersebut, bagaimana hukumnya?, apakah mendapatkan pahala?" Tanya santri tersebut.

Gus azim pun manggut-manggut " di dalam islam laki-laki dan perempuan yang belum menikah itu masih di anggap bukan mahram, lalu mereka melakukan hal layaknya suami istri itu di anggap zina, bersentuhan tangan dengan yang bukan mahramnya saja sudah di anggap zina, apalagi melakukan hal tersebut, maka hukumnya berzina, dan mendapatkan dosa, mengerti " ujar gus azim menjelaskan hukum melakukan hal tersebut jika belum menikah.

KAGUM  Lalu  DIAMLAH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang