Antares

157 18 1
                                    

"Kobanwa" ucapnya dengan semangat di seberang sana yang terlihat jelas di panggilan video ini.

"Konbanwa" jawabku sedikit ragu, entahlah aku hanya sedikit ragu dan malu.

"Maaf mengganggumu malam-malam"

"Hmmm,...daijoubu"

"Kenapa tidak bilang jika tadi kamu datang? maaf aku baru membuka pesanmu. Karena kami ada briefing singkat untuk pertandingan selanjutnya di Filipina"

"Karena aku tau jika kamu juga pasti sedang sibuk, jadi aku tak memberi tahumu. Lagipula aku hanya kebetulan sedang berada di Nagoya untuk tugas kuliah dan masih ada sedikit waktu tadi sebelum aku kembali ke Tokyo"

"Jadi sekarang kau berada dimana?"

"Aku baru saja sampai di Tokyo"

"Woww,.....kau pasti sangat lelah"

"Tidak juga. Harusnya kalimat itu untuk dirimu. Tidakkah kau lelah? ini sudah jam 11 btw"

"Tidak juga. Besok kami free karena lusa kami sudah harus terbang ke FIlipina"

"Kalau begitu istirahatlah, kau pasti sangat lelah. Terlebih tadi kalian sampai deuce di set ke 5"

"Lelah,..hanya saja itu tak ada apa-apannya dengan rasa bahagia"

"Omedeto!! Sekali lagi selamat untuk kemenanganmu" ucapku padanya yang tidak bisa menahan senyum di bibirku, dan dia juga membalas senyumku.

"Arigatou~. Tapi apa kau tidak mau memberikan hadiah atas kemenanganku?"

"Hmmm,...bukankah seharusnya kau yang harus mentraktirku atas kemenanganmu? Atau, mungkin jika kamu nantinya berhasil membawa pulang mendali. Aku akan memberikan hadiah"

"Hey aku hanya bercanda. Dukungan darimu sudah sangat berarti untukku. Dan iya, ku harap kami bisa membawa pulang mendali itu"

Baru saja dia akan menjawab, sebuah suara menginterupsi percakapan kami.

"Oyyy,...Ran. Kenapa kau tidak ikut para senior di loby?"

"Ah gomen,...aku sedikit malas, jadi memilih kembali ke kamar" jawab Ran.

"Kau sedang video call dengan seseorang? pacarmu? pantas saja ingin kembali segera ke kamar"

"Tidak. Hanya teman biasa"

"Tidak mungkin teman biasa. Ayolah kau tidak biasa seperti ini" ucap suara lain itu.

Sedangkan di layar ponselku kali ini hanya terlihat Ran yang mengarahkan pandangannya pada sang lawan bicara. Dia memberikan gesture menyangkal dengan seseorang yang kurasa adalah salah satu seniornya. Aku hanya bisa mendengarkan percakapan mereka berdua,

"Dia benar memang hanya temanku" jawab Ran masih mengelak.

"Apakah dia perempuan yang kamu temui tadi setelah pertandingan?" setelah lawan bicara Ran mengatakan hal itu, Ran kembali melihat kearahku.

"Rion,...maaf tapi kurasa percakapan kita malam ini harus berakhir. Karena seniorku memang suka sekali merusuh"

"Hmmm,...baiklah. Good Night" balasku sambil tersenyum lembut.

"Good night,....." ucapnya kemudian memutus panggilan video kami.

Dengan iseng aku membuka instagram, dan mencari nama akun dari orang yang kumaksud. Tak susah menemukannya karena aku tahu jika dia orang terkenal. Segera kubuka dan kulihat story yang dia posting beberapa jam yang lalu.

Haru_Mi01

Haru_Mi01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YELLOW WOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang