Alniyat

211 32 12
                                    

Seminggu lebih berlalu sejak kejadian terakhir yang terjadi. Tak ada hal baru yang terjadi padaku kecuali Mika yang beberapa kali menghubungiku. Yahh kudengar dia baru saja kembali dari  honeymoon dan dia juga berkata akan mengunjungiku jika ada waktu luang. Dengan tenang aku mendudukkan diriku setelah seharian mengajar.

Bahkan dosen lain sudah pulang dan menyisakan diriku sendirian saat ini di ruangan. Dengan malas aku mulai memasukkan barang-barangku dan melangkah keluar untuk pulang. Baru saja aku akan keluar dari gedung sosok Rui sudah berdiri disana lengkap dengan senyumannya begitu melihatku.

Aku tidak tahu harus memberikan ekspresi apa. Terlebih dengan insiden yang terjadi terakhir kali. Apa dia datang untuk marah padaku atas apa yang terjadi pada Ran? Tapi dia kini tengah tersenyum. Aku bahkan belum sama sekali meminta maaf atas yang terjadi pada adiknya itu. Aku harus bagaimana?

"Hai" sapanya ramah yang membuatku semakin bingung.

"Hai,....bagaimana bisa kau kesini?"

"Mika yang memintaku kemari. Kurasa dia sudah mengirimkan pesan padamu, tapi kau tidak membalasnya. Jadi dia memintaku kemari untuk menjemputmu"

"Untuk?" tanyaku yang masih bingung dengan apa yang Rui maksud.

"Hanya berkumpul biasa. Terlebih kita sudah sangat lama tak berbincang" ucapnya menjelaskan.

"Baiklah" ucapku yang mulai mengikutinya berjalan kearah parkiran.


Rui mengantarkanku menuju apartemen baru Mika dan Kento. Sesampainya disana Mika sudah menyambut kami dan berakhir kami banyak sekali berbincang tentang waktu yang kami habiskan ketika tidak bertemu. Kecanggungan yang sebelumnya ada, mencair seiring berjalannya waktu. Kami tertawa bersama seolah tak ada masalah sebelumnya diantara kami. Hingga kemudian sosok yang paling tidak kuharapkan bergabung,

Dimana dia sekarang sudah berada diantara kami, yang sontak saja membuatku tiba-tiba menjadi diam. Perasaanku bercampur antara masih merasa marah kesal padanya, tapi juga merasa bersalah karena aku masih bisa melihat bekas goresan yang berada di tangannya akibat kejadian minggu lalu.

"kenapa kau kemari? bukannya kau seharusnya ada pemotretan?" ucap Mika pada Ran yang sekarang sudah duduk diantara Kento dan Rui.

"Aku baru saja menyelesaikannya, kemudian langsung kemari. Dan ternyata kalian disini berkumpul tanpa mengundangku sama sekali" ucapnya sedikit menekankan kata diakhir seolah sedikit protes.

"Bukankah kau sendiri yang mengatakan hari ini sedang sibuk. Apa yang membuatmu tiba-tiba berubah pikiran?"

"Hanya ingin saja,.... aku terlalu malas sendirian di apartemen"

"Kau tidak keberatankan Rion? jika bocah ini ikut kemari?"

"Tentu saja" jawabku.


RAN POV

Aku baru saja menyelesaikan sesi foto studio untuk promosi iklan. Dengan sedikit lelah aku mulai berjalan kearah bangku sebelum stylish mulai menghampiriku untuk menghapus makeup yang kupakai. Sembari menunggu aku meminta izin untuk membuka ponselku,

Pandanganku tertuju pada instagram karena seperti biasa banyak sekali notifikasi yang masuk. jadi kuputuskan untuk membukanya, dan setelah memeriksa notifikasi mataku kemudian melihat tab instastory yang menampilkan akun Rui yang baru saja mengunggah cerita.

Rui berbeda denganku, kalau aku sering sekali mengunggah cerita berbeda dengan Rui yang jarang. Jadi terkadang aku kepo dengan apa yang diunggah. Mataku sedikit melebar melihat apa yang Rui posting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YELLOW WOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang