Wei

199 28 3
                                    

Aku melihat sayuran hijau yang berjejer di depan mataku, dengan ragu aku memilih sayuran mana yang akan kumasukkan kedalam keranjang belanjaku malam ini. Terlalu asik memperhatikan sayuran-sayuran hijau di depanku hingga membuatku tersenggol dengan pengunjung lain. Aku segera meminta maaf dan kemudian berniat melanjutkan kembali sesi belanjaku hingga sebuah suara mendistraksiku,

"Kau perempuan waktu itu kan? Kau pacarnya Ran?" ucap seorang laki-laki yang kini berada di sebelahku. Dengan ucapannya yang membuatku mengernyit terlebih di kalimat akhirnya yang sengaja diucapkannya lebih lirih.

Melihat ekspresiku yang kebingungan dia segera memajukan tangannya seolah ingin berkenalan. Dengan ragu aku menerima jabatan tangannya,

"Tatsunori Otsuka" ucapnya dengan ramah dan jangan lupakan gigi kelinci yang membuatnya terlihat lebih friendly.

"Rion Takeda,...ano, bagaimana kamu bisa mengenalku?"

"Aku teman Ran. Mungkin waktu itu kau tidak memperhatikanku, tapi aku pernah melihatku datang ketempat latihan kami dan memberikan Ran banyak sandwich buah"

"Ahhh,...jadi kamu adalah teman Ran, Tatsunori-san?"

"Panggil saja aku Tatsu agar lebih akrab. Oh iya,...aku sangat menantikan sandwich buatanmu lagi. Tapi sayang kau tak pernah datang lagi kelatihan kami. Beruntung sekali aku bertemu denganmu disini"

Nyatanya yang awalnya kami hanya bertemu secara kebetulan, berakhir dengan aku yang kini berada di cafe terdekat. Meski aku cenderung diam, tapi tatsu dia orang yang sangat lucu dan bisa mencairkan suasana.

"Sebenarnya aku sejak tadi hanya basa-basi karena aku benar-benar ingin merasakan sandwich buatanmu kembali. Atau mungkin kau bisa mengajariku cara membuatnya"

"Tapi kurasa aku membuatnya seperti kebanyakan orang"

"Percayalah aku sudah mencoba membuatnya dengan bantuan tutorial youtube sekian banyak, tapi rasanya sangat berbeda dengan buatanmu. Aku bahkan sudah mencoba meminta kontakmu dari Ran, tapi dia justru marah denganku"

"Mungkin lain kali saat aku sedang luang, aku bisa membuat video tutorial untukmu"

"Kalau begitu bolehkah aku menyimpan nomermu? Jadi kau bisa langsung mengirimkan videonya padaku tanpa melalui Ran. Kalau bocah itu marah, bilang saja padaku aku akan memarahinya balik" mendengar ucapan Tatsu yang terakhir membuatku bingung,

"Kenapa Ran harus marah?" tanyaku padanya.

"Bukankah kalian sepasang kekasih?"

"Tidak. Kami hanya teman biasa" elakku setelah kaget mendengar ucapannya.

"Tapi kenapa bocah itu mengaku kau adalah pacarnya"

"Tidak, kami hanya teman biasa. Haru,."

"Benar juga. Kenapa aku sampai lupa jika dia sudah memiliki Haru. Tapi kenapa dia marah ketika aku minta di kenalkan denganmu, bahkan dia mengatakan jika kamu adalah pacarnya. Dasar bocah satu itu"

Kesan pertama bertemu dengan Tatsu sangat menyenangkan. Dia orang yang penuh dengan positif vibe, bahkan ketika di cafe tadi meski aku sudah menolak keras berakhir dia yang mentraktirku. Namun sebagai bayaran dia meminta untuk segera di buatkan video tutorial membuat sandwich buah. Memang lucu sekali orangnya.

Mengingat pertemuanku dengan Tatsu tadi pagi membuatku kembali mengingat sosok yang entah kenapa sudah hampir 2 minggu ini tak terlihat batang hidungnya. Tidak, kami memang tak sesering itu bertemu, hanya saja yang biasanya dia sekedar membalas postinganku kini tak pernah terjadi. Padahal aku masih melihat room chat dimana dia terlihat online bahkan sangat aktif juga di Instagram.

YELLOW WOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang