Sargas

200 25 3
                                    

Sabtu pagi ini tiba-tiba nenek masuk ke kamarku sembari berkata jika ada temanku yang datang untuk menemuiku. Saat aku sampai di ruang tamu aku sudah mendapatinya berada di sofa,

"Bagaimana kau bisa di sini?!!" aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat.

"Tentu saja setelah kau meminta alamat rumah Ran. Aku langsung mengatur jadwal untuk pergi ke sini ketika jadwalku luang. Meski lusa aku sudah harus kembali ke Hokaido"

"Kenapa harus bersusah payah sampai di sini?" ucapku datar tanpa membalas pelukannya.

"Tentu saja untuk refreshing!!! Dan bertemu sahabatku yang paling cantik ini" ucapnya bahagia seolah tak pernah punya beban hidup.

"Bersiaplah" lanjutnya.

"Kenapa?"

"Kita akan pergi"

"Please tidak lagi Mika"

"Ayolah,.....supirku tidak akan menunggu lama"

"Kau membawa supir"

"He'em. Jadi cepat bersiap dan bawa barang yang penting"

Sekarang kami berada di dalam mobil dengan sopir yang dia maksud adalah Rui. Bahkan pria itu sedari tadi tidak menghentikan senyumannya di balik kemudi. Mereka membawaku menuju sebuah kompleks perumahan yang terlihat masih asri, bahkan rumah-rumahnya masih terlihat tradisional.

Udara yang masih sejuk dan lingkungan yang penuh dengan rerimbunan tanaman musim semi membuat semuanya bertambah lebih cantik.

"Bukankah ini sangat indah?"

"Hmmm" balasku singkat karena masih terpesona dengan apa yang kulihat saat ini.

"Kalau ada kesempatan lainnya, aku ingin menunjukkan banyak tempat indah yang ada di Kyoto padamu"

"Arigatou~" balasku yang kini menatap Rui yang berdiri tepat di sampingku.

"Ayooo kita masukkk!!" teriak Mika yang berlari dari arah mobil menarik tanganku memasuki rumah tradisional jepang yang ternyata merupakan museum. Dan kompleks ini memang di buat sedemikian rupa menyerupai tempat tradisional waktu dulu.

Mika selalu berada di sampingku sejak kami memasuki bangunan itu. Sedangkan Rui berjalan cukup jauh di belakang.

"Kau masih hutang penjelasan padaku"

"Apa?"

"Kau belum menjelaskan kenapa harus ke rumah Ran dan lagi Rui terlihat tertarik denganmu"

"Itu tidak lucu Mika. Kemarin aku meminta alamat rumah Ran karena aku harus memberikan barang titipan Ran"

"Tidak lebih? tapi tunggu. Itu berarti kalian bertemu lagi kan?" ucapnya penuh selidik.

"Tak ada yang spesial, dia hanya menunjukkan mendali VNLnya. Kemudian dia bicara mengenai barang untuk keluarganya, karena kebetulan aku akan ke Kyoto jadi aku sedikit membantunya. That's it"

"That's kinda sus"

"terserah dirimu"

Setelah puas berkeliling, kami akhirnya memutuskan untuk mengambil beberapa foto yang ada di taman depan bangunan tersebut. Musim semi selain membuat tumbuhan menjadi lebih subur, tapi juga bunga-bunga bermekaran dengan indah.

"Kau memfotoku?" ucapku begitu menyadari Rui mengarahkan kameranya padaku.

"Maaf. Kau terlihat sangat cocok dengan bunga itu dan senyumanmu. Jadi aku refleks ingin memfoto" ucap Rui yang sukses membuatku dan Mika yang ada di samping Rui terdiam.

YELLOW WOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang