Alnitak

137 22 0
                                    

"Setelah ini apakah kau sibuk?"

"Ehmm,... kurasa setelah ini aku ada janji dengan seorang teman. Kenapa?"

"Padahal aku ingin mentraktirmu ice cream karena sudah membantuku tadi"

"Maybe next time"

"Baiklah,...lain kali"

"Ja nee" ucapku padanya kemudian mulai menjauh dari gedung perkuliahan. Yang membedakan dengan S1 adalah sekarang aku memiliki teman.

Maybe untuk orang lain, itu hal tidak ada spesialnya sama sekali. Tapi berbeda denganku, aku sangat senang bertemu dengan Niki. Dia berasal dari Indonesia dan sama-sama sekelas denganku.

Karena background kami yang memang berasal dari Indonesia, meski hanya sampai TK tapi aku masih bisa berbahasa Indonesia meski tak lancar. Karena kakek, nenek, bahkan ayahku terkadang juga mencampur bahasa komunikasi kami dengan Jepang Indonesia.

Aku langsung melihat jam tangan ketika berhasil masuk ke dalam apartemenku. Jam menunjukkan pukul 3:15. Oke berarti aku harus segera mandi dan bersiap-siap karena dia berjanji akan datang pukul 4.

Baru saja aku selesai memastikan penampilanku di cermin, bell apartemen sudah berbunyi. Tak ada yang spesial dari diriku, karena seperti biasa aku hanya menggunakan sun screen dan juga lip tint agar bibirku tidak kering.

Dan benar saja, ketika aku membuka pintu aku menemukannya sudah berdiri tegap lengkap dengan masker, kacamata dan topi hitamnya. Kamipun langsung berjalan menuju subway,

"Kita akan pergi kemana?"

"Sebenarnya aku sangat ingin pergi ke seaworld. Kau tidak keberatan kan?"

"Baiklah,...." ya, hanya sampai disitu saja percakapan kami. Karena ketika kami mulai memasuki subway aku lebih memilih untuk menjaga jarak darinya. Kenapa? Karena aku takut jika ada yang menyadari siapa dirinya, karena itu aku memilih menjaga jarak untuk meminimalisir percakapan yang terjadi.

Bahkan meski dia menutupi wajahnya, aku masih dengan jelas dapat menyimpulkan dia sangat tampan. Ayolah,....postur tubuhnya yang tegap, berotot namun tidak terlalu berlebihan, tinggi 188 cm. Kurasa semua orang juga akan berpikir yang sama denganku,

Bahkan bisa kulihat beberapa orang di dalam subway mencuri pandang ke arahnya. Ya,...apa yang ku khawatirkan benar adanya. Memang menjaga jarak dengannya di tengah keramaian sangatlah penting jika tak mau terseret dalam masalah. Itulah alasan aku yang pada awalnya duduk di sampingnya, kini memilih untuk berdiri.

Semakin lama subway semakin ramai, hal ini membuat aku sedikit tidak nyaman karena harus berdesakan dengan banyak orang terutama laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin lama subway semakin ramai, hal ini membuat aku sedikit tidak nyaman karena harus berdesakan dengan banyak orang terutama laki-laki. Hingga aku merasakan punggungku menabrak sesuatu, aku pun menolehkan kepalaku untuk melihat kebelakang.

Ternyata dia sekarang sudah berada di belakangku, atau lebih tepatnya TEPAT DI BELAKANGKU. Tubuhku yang kecil, justru terlihat tenggelam dengan tubuhnya yang tinggi dan lebar itu. Hal ini membuat sisi kiri dan kananku yang tadinya berdesakan dengan penumpang laki-laki kini terlindungi dengan bahunya.

YELLOW WOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang