#19

17 6 7
                                    

HAPPY READING!!!!!!



---------------------------

Suasana di markas kini sangat ricuh, setelah dari pemakaman tadi mereka langsung bergegas kembali ke kelas dan membiarkan Kaela beristirahat dengan tenang tanpa ada gangguan. Bahkan Zerin, Raya dan Allen pun ikut ke markas setelah mengantar Kaela.

"Gua laper anjir."ucap Zerin yang bermain hp sambil bersandar di pundak Juan. Entah sejak kapan tapi Juan sendiri yang memintanya untuk duduk di sampingnya.

Jangan tanyakan Allen, sudah pasti ia sedang bermain berdua dengan Jack sambil sesekali melempar candaan.

Raya duduk bersandar di sofa, Ia duduk di antara Ricky dan Satya yang sama-sama diam tak mau bergerak dan fokus pada ponselnya. Perhatiannya tertuju pada Sean yang terus saja tersenyum lebar memandangi ponselnya. Entah apa yang sedang ia lakukan.

"Pesen makan gih. Nanti Sean yang bayar.Gua yakin dia pasti lagi seneng banget."celetuk Juan yang juga memperhatikan Sean sedari tadi.

"Yaudah pesen aja ntar gua yang bayar."sahut Sean membuat seisi markas bersorak riang.Biarlah mereka melupakan sejenak Kaela yang sedang beristirahatdengan tenang tanpa ada gangguan.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya makanan yang mereka pesan datang. Beberapa ada yang menyiapkan tempat, ada juga yang mempersiapkan makanan yang lain. Sepertinya mereka akan berpesta kecil malam ini.

"Sisain buat Kaela."ujar Zerin ketika melihat Satya menyiapkan ramyeon favorit Kaela.

"Ga usah . Nanti biar dia gua beliin sendiri."sahut Sean yang berdiri tak jauh di belakang Satya.

"Nggak nggak. Ntar keracunan lagi gua bunuh lo."sinis Zerin menatap tajam ke arah Sean yang berdecak sebal.

"Entar gua cicipin dulu. Udahlah tenang aja. Ga bakal gua biarin dia keracunan lagi."balas Sean membuat Zerin mau tak mau hanya mengangguk dan mendengarkannya.

Sementara yang lain sedang berkumpul di tengah sambil melempar candaan satu sama lain, di ruang PS, Allen masih sibuk bermain bersama Jack. Mereka seperti tenggelam dalam dunianya sendiri.

"Jack, gabung sama yang lain yuk disana!"ajak Allen yang mulai bosan bermain PS dengannya karena selalu kalah.

"Gamau. Disini aja nemenin gua main."entah kenapa tapi jawaban Jack kali ini membuatnya gugup.

"Tapi gak enak sama yang lain, masa iya lagi ngumpul tapi kita ga ikut nimbrung."Allen kembali berkata namun Jack masih tetap santai dan fokus pada permainannya.

"Biarin, lebih enak disini berdua sama lo."ucapan Jack sukses membuat jantung Allen berdegup lebih cepat. Baru kali ini Jack berkata seperti itu.

"Stress lo."umpat Allen mencoba menetralkan degup jantungnya. Jack yang mendengarnya memelototkan matanya.

"Gila lo. Temen sendiri dikatain stres."ujar Jack setengah berteriak, bahkan mungkin suarnya terdengar sampai luar.

"Ekhem mas sama mbak bucin yang di dalem jangan bertengkar dong. Malu sama Kaela yang bucin tapi ditinggal selingkuh sama Karina."celetuk Jay dari ruang tengah yang langsung mendapat tatapan tajam Sean.

"Apasi lo Jay berisik tu mulut."Allen memutuskan untuk keluar dan bergabung bersama yang lain daripada harus bersama Jack yang membuatnya gugup dan jantungnya tidak aman. Dia duduk di sebelah Hastin yang sibuk dengan ponselnya.

"Len! Lo kok ninggalin gua sih anjir!"gerutu Jack yang tiba-tiba saja duduk di sbelahnya.

"Eh lo ngapa si nempel-nempel mulu kek cicak!"kesal Allen yang menyadari sahabatnya itu mengambil tempat duduk di sampingnya.

S³(stray, swag, strong) Girl || On Going || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang