02˖ ꒰⑅Min Seol-A༚꒱

486 46 0
                                    

。:゚Happy Reading! ゚:。

"Ini silabus matematika untuk murid kelas satu di Cheong-A. Seperti yang kalian lihatーblabla," Harin tidak mendengarkan sama sekali.

Dia tidak mengerti, rasanya lebih efektif jika dia belajar sendiri. Seok-Kyung hanya bermain ponsel dan Seok-Hoon satu-satunya yang fokus di sini.

"Seok-Kyung, bisa simpan ponselmu?" Seok-Kyung hanya menjawab acuh dan kembali melanjutkan.

Karena benar-benar sudah bosan, Harin meletakkan kepalanya di atas meja, menatap Anna Lee yang meraih salah satu buku di rak. "Kenapa buku ini sangat bersih? Bukankah kamu yang terbaik di kelas?"

Dengan kesal Seok-Kyung melangkah mendekat, merebut bukunya dan membantingnya ke lantai, "Kau tidak sopan."

"Aku memastikan kehebatanmu karena kau menolak mengikuti tes tingkat."

Seok-Kyung tersenyum remeh, "Kau tidak mau memakan gaji buta? Kalau begitu, habiskan waktumu di sini, lalu pergi. Seperti semua tutor lainnya," dengan acuh Seok-Kyung beralih mengangkat telepon dan pergi keluar ruangan.

Harin menghela napas dan berdiri, "Aku tahu kau hanya ingin memastikan kami untuk belajar, tapi memeriksa barang milik orang lain itu tidak sopan. Tolong pahami itu," ujarnya dengan senyuman manis.

"Mari istirahat," putus Seok-hoon yang kemudian menggandeng Harin bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari istirahat," putus Seok-hoon yang kemudian menggandeng Harin bersamanya.

Tepat ketika mereka turun tangga, Su-Ryeon menghentikan mereka dan bertanya ada masalah apa. "Coba pikirkan dan cari tahu kenapa Seok-Kyung seperti itu," itu jawaban Seok-Hoon setelah melepas tangannya yang di pegang Su-Ryeon.

"Gwenchana, Eomma. Tidak ada masalah, kami hanya mengambil istirahat," sahut Harin menenangkannya.

☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚

Harin mendengar semuanya. Kegilaan si J&T. Harin asli pun sebenarnya tahu bagaimana Ayahnya sebenarnya. Karena itu Harin asli memilih bunuh diriーmari bahas ini nanti.

Cukup lama dia menguping dari luar ruangan, Harin memutuskan masuk saat Seok-Hoon ditarik Ayah ke ruangan berpintu besi itu.

Mereka bertiga tentu kaget dengan kedatangannya, tapi mengabaikan hal itu, Harin mendekat dan menarik Seok-Hoon ke belakang tubuh kecilnya.

"Jangan lagi, kumohon.."

Joo Dan-Tae menatapnya, "Sejak kapan kau tahu?"

Sialan, Joo Dan-Tae terlihat sangat menakutkan saat ini. Harin sampai menelan ludah saking takutnya, "Aku selalu penasaran kenapa mereka berdua sering dipanggil kemari tanpa diriku juga. Jadi, satu kali aku pernah mengupingー" Dan-Tae tiba-tiba mendorongnya ke arah pintu.

꒰⑅RIOTER༚꒱˖ [The Penthouse] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang