09˖ ꒰⑅Temporary༚꒱

337 33 4
                                    

。:゚Happy Reading! ゚:。

Harin berdiri malas menunggu Seok-Hoon yang sedang memaksa Seok-Kyung yang tidak mau sekolah, "Dengarkan aku, ini lebih serius dari yang kau duga. Mulai hari ini aku walimu, jadi turuti perkataanku."

"Kenapa kau yang jadi walinya saat Ayah masih ada," suara dari Dan-Tae menyela perdebatan mereka. Harin langsung menengok ke belakang dan melihat Ayahnya itu yang telah berdiri di sana.

Sebagai anak baik kesayangannya Joo Dan-Tae, Harin pun maju dan memeluknya, "Kau baik-baik saja, Ayah?" Dan-Tae mengangguk dan tersenyum kecil padanya.

Seok-Kyung maju ke hadapannya, "Semuanya baik-baik saja, bukan? Apa keluarga kita akan baik-baik saja?"

"Apa yang mereka bilang di berita itu benar?" Sahut Seok-Hoon juga.

"Ayah akan urus jadi jangan khawatir," netra Dan-Tae kembali menatap Harin, "Pergilah ke sekolah sekarang. Kalian harus lebih percaya diri di situasi seperti ini," tatapannya beralih pada Seok-Kyung, "Tunjukkan tidak ada yang bisa mempermainkan kita."

"Aku tidak peduli dengan hal lainnya. Aku tidak peduli siapa yang Ayah temui, atau sebanyak apa Ayah dikritik. Tapi aku tidak bisa terima bila kita jadi miskin," setelahnya Seok-Kyung pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Harin berjalan santai di sisi Seok-Hoon ketika mereka melewati koridor yang penuh dengan anak-anak lain, sedang menggunjing mereka. Santai karena tahu nantinya Seok-Hoon dan Seok-Kyung akan kembali mengendalikan situasi.

An Eun-Woo menghalangi jalannya Seok-Hoon yang otomatis membuat jalannya Harin juga ikut terhambat. "Astaga, kau membuatku merinding. Kau benar-benar datang ke sekolah? Sikapmu tidak tahu malu membuatku takut, ya."

Seok-Hoon kemudian dihadang ketika hendak melanjutkan langkahnya. Masalah Ayah mereka kembali diungkit, "Apa yang akan terjadi sekarang? Apa kalian dan Eun-Byeol akan jadi saudara?" Mereka kembali mentertawakan.

"Hentikan!" Ro-Na datang menginterupsi. Harin memiringkan kepalanya bingung dan spontan membatin, 'Lah, kok? Ro-Na datang lebih dulu? Bukannya Seok-Kyung dilempar sampah dulu baru dia datang, ya?'

"Kalian pikir kalian juga tidak salah? Kalian hanya lihat dan diam saja saat mereka mengganggu yang lain. Sekarang setelah situasinya berubah kalian mengganggu mereka?! Kalian ini tidak ada bedanya!"

"Yak, kau coba untuk melindungi Seok-Hoon karena dia pacarmu?" Celetuk An Eun-Woo. Si gemuk temannya Eun-Woo mendekati Ro-Na dan merangkulnya. "Jamannya Seok-Hoon sudah berakhir. Bagaimana kalau kita berpacaran? Kita terlihat cocok, kan?"

Seok-Hoon seketika melotot marah. Sementara anak-anak lain mulai kembali tertawa. Seharusnya saat ini Seok-Hoon sudah menghantam si gemuk ini, tapi kok belum, ya?

Muak dengan hal di depan matanya ini, Harin menarik sudut bibirnya membentuk senyuman hina,

Muak dengan hal di depan matanya ini, Harin menarik sudut bibirnya membentuk senyuman hina,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

꒰⑅RIOTER༚꒱˖ [The Penthouse] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang