04˖ ꒰⑅Gu Hodong༚꒱

266 29 0
                                    

。:゚Happy Reading! ゚:。

"Aku Kepala Departemen Seni yang akan mengawasi upacara penerimaan. Seperti yang diketahui, tidak ada siswa terbaik tahun ini, jadi Joo Harin yang berada di urutan kedua akan mengadakan pertunjukan," Seo-Jin mengarahkan tangannya pada Harin secara singkat, "Tolong bantu dia."

Harin mengangguk dan tersenyum kecil. Anak-anak kelas memberikannya tepuk tangan. 'Tinggal kulakukan seperti yang ada di drama asli, kan?', setelahnya dia kembali duduk.

"Upacara penerimaan adalah acara penting yang membanggakan tradisinya. Banyak musisi terkenal akan diundang sebagai tamu. Tidak hanya Harin, tetapi kalian semua harus berlatih dengan giat."

Latihan pertama mereka kemudian dimulai. Harin berdiri di depan sebagai penyanyi utama.

Sehari setelahnya, pemakaman untuk Joo Hye-In diadakan. Waktu berlalu dan hari upacara penerimaan pun tiba. Satu persatu dari mereka mengucapkan sumpah hingga sampai pada saat penampilan solo dan semuanya berjalan dengan baik.

Harin merasa puas karena Seok-Kyung tidak harus memberikan tempatnya secara percuma seperti di drama. Senyuman manis diukirnya sebagai penutup.

Tepuk tangan dengan meriah bergemuruh dari para penonton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepuk tangan dengan meriah bergemuruh dari para penonton. "Terakhir, Nona Cheon Seo-Jin akan membuat pengumuman."

Trofi Festival Seni Cheong-A diletakkan di tengah panggung. Harin menatap piagam itu dengan benci, 'Ini dia. Si Trofi pembawa bencana..'

".. Hari ini, aku mengumumkan bahwa Festival Seni Cheong-A akan dihidupkan kembali!" Sorak sorai tepuk tangan mulai mengalun di udara.

Seo-Jin mengambil Trofi itu, "Sampai sekarang, semua orang yang menerima Trofi ini masuk Universitas Nasional Seoul atas kelas mereka, dan karier mereka cerah dan dirayakan. Festival Seni Cheong-A yang dihidupkan kembali, akan terbuka untuk siswa dari segala usia," tepuk tangan kembali dialunkan.

"Kesempatan yang sama, proses yang adil, dan kemuliaan yang tidak terbatas menunggumu," terakhir Seo-Jin menutup pidatonya dengan mengangkat tinggi Trofi itu.

Setelah acara berakhir, Seo-Jin meletakkan trofinya di lorong utama. Sepulang sekolah, mereka menemui Dan-Tae. Harin tahu ini saat Seok-Kyung hampir akan dikirim ke luar negeri.

Dan benar saja, Dan-Tae menyerahkan sebuah tiket pada Seok-Kyung, "Kau ingin pergi ke luar negeri, jika itu keinginanmu, kau harus pergi."

"Benarkah?" Seok-Kyung sudah tersenyum senang. Namun, mendengar bahwa dia sendiri yang akan dikirim pergi, senyumnya pun memudar.

꒰⑅RIOTER༚꒱˖ [The Penthouse] (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang