。:゚Happy Reading! ゚:。
".. Tidak, aku yakin pengakuan itu dicurangi. Aku tidak akan pernah menerimanya."
Harin datang bersama Bunda. Saat ini, terjadi keributan tentang Bae Ro-Na yang masuk daftar tunggu. 'Sudah masuk alur utama, ya?'
".. Bukankah kau sudah memilih terlebih dulu siapa yang akan kau akui? Bukankah itu sebabnya Ha Eun-Byeol masuk meski melakukan kesalahan?"
Cheon Seo-Jin menghela napas singkat, "Kalau kau tidak segera pergi, aku akan menyeretmu keluar."
Tapi Ro-Na tidak takut dan malah melanjutkan, "Kau menyuap guruku juga kan, Ahjumma?"
"Ahjumma?!"
"Kau tidak mengajariku. Aku tidak bisa memanggilmu 'Seonsaengnim'."
Ro-Na kemudian menjatuhkan dirinya di lantai, "Aku tidak akan bergerak satu langkah pun sampai kau menunjukkan skornya."
"Yak, apa yang kau lakukan?! Bangunlah!" Eun-Byeol maju dan menarik Ro-Na, namun Ro-Na menariknya hingga dia yang jatuh menghantam lantai. Keadaan berakhir dengan Ro-Na yang dibawa ke kantor polisi.
☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚
Harin masuk kelas ketika Seol-A mencengkeram kerah seragam Seok-Kyung dan mendorongnya ke dinding. Dengan langkah cepat dia menghampiri dan mendorong Seol-A menjauh.
Tangannya terulur memegang gagang permen yang sebelumnya tengah dia emut, "Jaga sikapmu. Kau tidak mau mendapat hukuman di hari orientasi, kan?"
Seorang guru kemudian masuk dan kembali menenangkan suasana secara alami. Sayangnya, karena bangku yang tersisa ada di samping Harin, dia jadi duduk berdampingan dengannya.
Guru kemudian menyebut nama Seol-A dan memberitahu dia dipanggil kepala sekolah.
Di malam ini juga mereka semua dikumpulkan, rekaman suara dari malam mereka merisak Seol-A diputar di hadapan mereka yang didudukkan sejajar menghadap para orangtua.
Dan-Tae kemudian menghentikan rekaman dan menghela napas panjang, "Katakan yang sebenarnya tanpa menyembunyikan apapun."
"Tidak perlu menanyakan apapun. Jelas Seok-Hoon adalah pemimpinnya," timpal Kang Ma-Ri seenaknya.
"Seok-Kyung yang merencanakannya dan Seok-Hoon pemimpinnya, bukan? Bahkan Harin juga ikut andil," sahut Ha Yoon-Cheol yang berdiri di belakang sofa para orangtua.
"Jenny, kamu tidak punya pilihan selain mengikuti mereka, kan?"
"Aku juga hampir tidak bisa mendengar suara Min-Hyuk."
Ibunya Min-Hyuk mengangguk, "Aku setuju."
Dan-Tae menatap mereka kesal, "Min-Hyuk adalah orang yang merekam video itu. Jenny adalah orang yang paling banyak mengutuk. Memang benar mereka semua bergantian membasahinya dengan alkohol. Jelas bahwa ini adalah insiden hukuman mati terhadap kelompok."
"Semua anak kita terlibat dalam hal ini. Ini menakutkan dan memalukan. Kami juga bertanggungjawab sebagai orangtua mereka," Harin menghela napas. Dia hanya perlu diam karena pada akhirnya mereka tidak akan di apa-apakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
꒰⑅RIOTER༚꒱˖ [The Penthouse] (HIATUS)
Fanfiction【Hiatus untuk Season 2!】 Shin Yuri terlempar ke dalam drama yang baru selesai ditontonnya semalam. Sebenarnya tidak masalah, karena masuk isekai sudah jadi dambaannya. Tapi.. "KENAPA HARUS DI DRAMA PENTHOUSE, SIALAN!!" Ditambah lagi, dia menjadi bag...